Carcinoembryonic Antigen dan Carbohydrate Antigen 19-9 untuk Skrining Kanker Gastrointestinal

Oleh :
dr. Nurul Falah

Penggunaan penanda tumor carcinoembryonic antigen (CEA) dan carbohydrate antigen 19-9 (CA 19-9) dalam skrining kanker gastrointestinal masih menuai pro dan kontra. Kedua pemeriksaan ini selama  ini banyak digunakan sebagai alat skrining karena mudah dan hasilnya cepat didapatkan.[1-3]

Saluran gastrointestinal merupakan lokasi penemuan kanker yang tersering. Kanker kolorektal, karsinoma pankreas, dan kanker gaster merupakan beberapa jenis kanker gastrointestinal dengan tingkat mortalitas yang tinggi. Skrining penting dilakukan terutama pada orang-orang berisiko, baik yang simptomatik maupun asimptomatik, agar dapat meningkatkan angka harapan hidup. Menurut Current American Cancer Society Guidelines and Screening Issue, orang yang termasuk risiko tinggi mengalami kanker gastrointestinal, khususnya kanker kolorektal, adalah yang memiliki riwayat polip adenoma, riwayat curative intent resection, riwayat keluarga menderita kanker gastrointestinal, riwayat menderita inflammatory bowel disease, dan yang diduga memiliki Familial Adenomatous Polyposis (FAP) dari Hereditary Non Polyposis Colorectal Cancer  (HNPCC).[4,5]

Sayangnya, diagnosis dini sulit dilakukan mengingat gejala kanker gastrointestinal yang tidak begitu spesifik. Saat sudah menunjukkan gejala, kanker gastrointestinal umumnya sudah berada pada stadium yang tinggi. Pemeriksaan fiberoptic endoscopy dan pemeriksaan radiologi bersifat invasif dan berisiko menimbulkan komplikasi seperti perdarahan, perforasi, dan aspirasi, sehingga kurang cocok digunakan sebagai alat skrining. Oleh karena itu, dibutuhkan alat skrining yang lebih efektif dan sederhana untuk dapat menemukan kanker pada stadium awal. Dalam beberapa dekade terakhir, pemeriksaan serologi penanda tumor mulai banyak digunakan dalam manajemen tumor solid, baik untuk memantau rekurensi maupun sebagai alat skrining. Pemeriksaan penanda tumor yang ideal harusnya murah dan mudah untuk dilakukan, dapat digunakan sebagai alat skrining dan diagnostik, serta dapat memberikan informasi prognostik.[4]

Referensi