Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Komplikasi Pungsi Arteri general_alomedika 2022-11-17T10:40:20+07:00 2022-11-17T10:40:20+07:00
Pungsi Arteri
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi Pungsi Arteri

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Tindakan pungsi arteri dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang cukup serius seperti arteriospasme, hematoma hingga iskemia. Oleh sebab itu, klinisi harus berhati-hati dalam tindakan dan mengevaluasi aliran darah kolateral arteri distal terlebih dahulu sebelum dilakukan tindakan.

Komplikasi pungsi arteri yang akan timbul adalah arteriospasme, hematoma, iskemia dan infeksi pada lokasi penyuntikan.

Arteriospasme

Arteriospasme merupakan terjadinya kontraksi involunter dari arteri. Apabila terjadi arteriospasme maka prosedur dapat dihentikan dan menyarankan pasien untuk lebih tenang.

Hematoma dan Sindrom Kompartemen

Perdarahan pada lokasi pungsi dapat terjadi secara sedang sampai berat. Hal ini dapat dicegah dengan menekan darah dengan cepat setelah dilakukan pungsi. Hematoma berat dapat menyebabkan sindrom kompartemen yang memiliki gejala nyeri, parestesia, pucat, dan hilangnya pulsasi.

Iskemia Tungkai

Komplikasi iskemia umumnya dapat terjadi pada pungsi arteri pada lokasi distal tubuh, seperti arteri radialis dan dorsalis pedis. Tanda dan gejala yang dapat ditemukan adalah perubahan warna kulit, hilangnya pulsasi, dan akral dingin. Hal ini dapat dicegah dengan evaluasi pembuluh darah kolateral sebelum tindakan dengan tes Allen

Kerusakan Saraf

Komplikasi kerusakan saraf umumnya akan menyebabkan gejala paresis atau nyeri persisten pada pasien. Hal ini dapat dicegah dengan menentukan lokasi tindakan dengan baik dan tidak menggerakkan jarum terlalu banyak saat tindakan.

Pingsan atau Respons Vasovagal

Komplikasi pingsan atau respons vasovagal dapat dicegah dengan memposisikan pasien dengan posisi supinasi dan kaki pasien di angkat sebelum dilakukan prosedur.

Infeksi pada Lokasi Pungsi

Komplikasi infeksi pada lokasi pungsi dapat dipikirkan apabila pasien memiliki eritema pada sekitar lokasi tindakan dan demam. Pasien dengan komplikasi ini dapat diberikan antibiotik yang sesuai.

Komplikasi Lainnya

Komplikasi lainnya, seperti formasi pseudoaneurisma, reaksi anafilaktik pada anestesi lokal, laserasi pembuluh darah, dan penurunan tekanan darah juga dapat terjadi pada tindakan pungsi arteri.[1,4,6]

Referensi

1. Theodore AC, Manaker S, Finlay G. Arterial blood gases. UpToDate. 2020.
4. Dhingra, N. et al. WHO guidelines on drawing blood : best practices in phlebotomy. World Health Organ. 2010;31–4.
6. Dev SP, Hillmer MD, Ferri M. Arterial puncture for blood gas analysis. N Engl J Med. 2011;364(5):e7(1).

Teknik Pungsi Arteri
Edukasi Pasien Pungsi Arteri

Artikel Terkait

  • Efek Samping Sistem Kardiovaskular Pada Bronkodilator Kerja Panjang Untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis
    Efek Samping Sistem Kardiovaskular Pada Bronkodilator Kerja Panjang Untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis
  • Koreksi Kadar Natrium Serum pada Kondisi Hiperglikemia
    Koreksi Kadar Natrium Serum pada Kondisi Hiperglikemia
  • Efikasi dan Profil Keamanan Agen Mukolitik/Antioksidan pada PPOK – Telaah Jurnal
    Efikasi dan Profil Keamanan Agen Mukolitik/Antioksidan pada PPOK – Telaah Jurnal
  • Manajemen Asthma-COPD Overlap yang Terbaru dari GINA 2019
    Manajemen Asthma-COPD Overlap yang Terbaru dari GINA 2019
  • Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
    Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
21 Desember 2022
Pilihan Terapi Yang Tepat untuk Pasien Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Pilihan terapi yang tepat untuk pasien asma dan PPOK adalah kombinasi long-acting beta-2 agonist (LABA) dan inhaled corticosteroid (ICS). Termasuk...
Anonymous
01 Desember 2022
Mencegah Hipokalemia Diabetik Ketoasidosis - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Yoke, Sp.APada anak yang datang dengan diabetik ketoasidosis, bagaimana mencegah terjadinya hipokalemia pada pemberian insulin?Terimakasih sebelumnya...
Anonymous
26 Oktober 2022
Pasien lansia wanita sering sesak napas dan terasa kencang di perut bagian atas
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter izin diskusi, saya pernah menemukan 2 orang pasien wanita usia 60-70 tahun dengan keluhan sering sesak tanpa nyeri epigastrium, atau sesak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.