Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Latihan Penciuman general_alomedika 2021-07-28T10:56:16+07:00 2021-07-28T10:56:16+07:00
Latihan Penciuman
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Latihan Penciuman

Oleh :
dr. Monik Alamanda
Share To Social Media:

Indikasi latihan penciuman (olfactory training / smell training) adalah pada pasien anosmia atau hiposmia, yaitu gangguan kemampuan mendeteksi dan membedakan bau. Berbagai penelitian menemukan bahwa sensitivitas fungsi olfaktori dapat ditingkatkan melalui paparan berulang terhadap bau.[1,2,4]

Latihan penciuman lebih disarankan karena murah, dapat dilakukan mandiri oleh pasien, dan hampir tidak menyebabkan efek samping. Pasien yang mengalami anosmia persisten pasca COVID-19 juga dapat melakukan latihan penciuman. Panduan tata laksana anosmia akibat COVID-19 oleh British Rhinologic Society menyarankan latihan penciuman pada pasien yang kehilangan penciuman >2 minggu.[4,5]

Sejauh ini, latihan penciuman masih menjadi pilihan utama terapi gangguan penciuman. Pemberian kortikosteroid intranasal belum terbukti memuaskan. Pilihan terapi lain untuk anosmia misalnya natrium sitrat intranasal, vitamin A intranasal, dan omega-3 sistemik.[1]

Efikasi Latihan Penciuman

Berbagai penelitian menunjukkan efikasi latihan penciuman yang sangat baik, yaitu  secara signifikan fungsi penciuman membaik setelah 10‒12 minggu. Latihan penciuman ditemukan lebih efektif pada pasien usia muda.

Efikasi Keberhasilan Tinggi

Efikasi keberhasilan latihan penciuman ditemukan paling tinggi pada pasien gangguan penciuman pasca infeksi. Indikasi utama latihan penciuman adalah gangguan olfaktori yang diakibatkan oleh kerusakan pada epitel nasal yang terdapat reseptor olfaktori, misalnya pasca infeksi, pasca trauma, idiopatik, dan terkait Parkinson.[1,2,4,7]

Namun, ada ahli lain yang berargumen bahwa latihan penciuman hanya mempercepat sensitisasi dan pengembalian fungsi penciuman, alih-alih sebagai terapi yang menyembuhkan. Hal ini karena data yang ada menunjukkan bahwa 20% dari pasien gangguan penciuman akibat trauma dan 60% pasca infeksi akan membaik dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam beberapa tahun setelah kejadian.[2,4,7,8]

Efikasi Keberhasilan Rendah

Latihan penciuman tidak disarankan untuk gangguan olfaktori yang disebabkan oleh lesi struktural, seperti rhinosinusitis kronik, polip nasal, atau tumor otak. Di mana tindakan operatif lebih dipilih dan bermanfaat untuk kasus-kasus tersebut. Apabila tindakan operatif telah dilakukan atau tidak memungkinan dilakukan, maka latihan penciuman dapat dipertimbangkan.[4]

Referensi

1. Whitcroft KL, Hummel T. Olfactory Dysfunction in COVID-19: Diagnosis and Management. JAMA. 2020 Jun 23;323(24):2512.
2. Whitcroft KL, Hummel T. Clinical Diagnosis and Current Management Strategies for Olfactory Dysfunction: A Review. JAMA Otolaryngol Neck Surg. 2019 Sep 1;145(9):846–53.
4. Kronenbuerger M, Pilgramm M. Olfactory Training. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK567741/
6. How to smell train :: AbScent. 2021 Jul 25. https://abscent.org/learn-us/how-smell-train
7. Effects of olfactory training: a meta-analysis. Rhinol J. 2017 Mar 1;55(1). http://www.rhinologyjournal.com/Abstract.php?id=1517
8. Pekala K, Chandra RK, Turner JH. Efficacy of olfactory training in patients with olfactory loss: a systematic review and meta-analysis. Int Forum Allergy Rhinol. 2016 Mar;6(3):299–307.

Pendahuluan Latihan Penciuman
Kontraindikasi Latihan Penciuman

Artikel Terkait

  • Efikasi Kortikosteroid sebagai Tata Laksana Anosmia karena COVID-19
    Efikasi Kortikosteroid sebagai Tata Laksana Anosmia karena COVID-19
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 15:01
Cara untuk mengetahui keberhasilan terapi bell's palsy
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok. Ijin bertanya untuk mengetahui keberhasilan terapi bell's palsy bagaimana ya dok? Kapan diputuskan perlu dilakukan fisioterapi?Terima kasih.
Anonymous
Kemarin, 10:59
Mengapa OAT diminum setiap hari pada pasien TB anak fase lanjutan?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok.Izin bertanya.Mengapa OAT diminum setiap hari pada pasien TB anak fase lanjutan, sedangkan pada dewasa fase lanjutan diminum 3x seminggu ?Terimakasih
Anonymous
Kemarin, 08:47
Tremor sepanjang hari saat dalam pengobatan obat psikiatrik
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Alo, DokterMohon pendapatnya dok, Pasien datang ke faskes tingkat 1 dengan keluhan tremor sepanjang hari dan intensitasnya meningkat ketika sedang kelelahan....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.