Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Pedoman Klinis Latihan Penciuman general_alomedika 2021-07-28T11:01:29+07:00 2021-07-28T11:01:29+07:00
Latihan Penciuman
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis Latihan Penciuman

Oleh :
dr. Monik Alamanda
Share To Social Media:

Latihan penciuman (olfactory training / smell training) merupakan terapi nonfarmakologi untuk pasien anosmia atau hiposmia. Pedoman klinis latihan penciuman adalah sebagai berikut:

  • Indikasi utama latihan penciuman adalah pasien dengan disfungsi olfaktori akibat kerusakan epitel nasal yang terdapat reseptor olfaktori, misalnya pasca infeksi, pasca trauma, idiopatik, dan terkait Parkinson

  • Pada gangguan olfaktori akibat lesi struktural, seperti rhinosinusitis kronik, polip nasal, atau tumor otak membutuhkan tindakan operatif terlebih dahulu sebelum latihan penciuman
  • Latihan penciuman pada pasien anosmia pasca COVID-19 dianjurkan setelah mengalami gangguan penciuman selama >2 minggu.
  • Peralatan yang perlu disiapkan adalah set odoran yang terdiri dari empat aroma dan penghitung waktu. Odoran yang disarankan adalah mawar, lemon, cengkeh, dan kayu putih
  • Latihan penciuman dilakukan secara mandiri oleh pasien, 2 kali/hari, rutin setiap hari selama minimal 12 minggu

Hasil latihan penciuman tidak akan terlihat dalam waktu singkat/instan, sehingga pasien harus diberikan edukasi agar tidak kecewa atau stres berlebih jika progres yang dialami terasa lambat.[1-9]

Referensi

1. Whitcroft KL, Hummel T. Olfactory Dysfunction in COVID-19: Diagnosis and Management. JAMA. 2020 Jun 23;323(24):2512.
2. Whitcroft KL, Hummel T. Clinical Diagnosis and Current Management Strategies for Olfactory Dysfunction: A Review. JAMA Otolaryngol Neck Surg. 2019 Sep 1;145(9):846–53.
3. Harris S. Training Your Nose to Smell Again After COVID-19. Medscape. 2021 Jul 25. http://www.medscape.com/viewarticle/943958
4. Kronenbuerger M, Pilgramm M. Olfactory Training. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK567741/
5. Hopkins C, Davies E. Management of New Onset Anosmia in the COVID Pandemic: BRS Consensus Guidelines. :6.
6. How to smell train: AbScent. 2021 Jul 25. https://abscent.org/learn-us/how-smell-train
7. Effects of olfactory training: a meta-analysis. Rhinol J. 2017 Mar 1;55(1). http://www.rhinologyjournal.com/Abstract.php?id=1517
8. Pekala K, Chandra RK, Turner JH. Efficacy of olfactory training in patients with olfactory loss: a systematic review and meta-analysis. Int Forum Allergy Rhinol. 2016 Mar;6(3):299–307.
9. Turner JH. Olfactory training: what is the evidence? Int Forum Allergy Rhinol. 2020 Nov;10(11):1199–200.

Edukasi Pasien Latihan Penciuman

Artikel Terkait

  • Efikasi Kortikosteroid sebagai Tata Laksana Anosmia karena COVID-19
    Efikasi Kortikosteroid sebagai Tata Laksana Anosmia karena COVID-19
Diskusi Terbaru
dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
16 menit yang lalu
BRU 2022
Oleh: dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
1 Balasan
Bali Reumatology Update 2022Link Registrasi: bit.ly/WebinarBRU2022
Anonymous
Hari ini, 16:50
Terapi T-3 hormone replacement therapy pada Hashimoto's Disease - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Restie Warapsari, Sp. PD saya ingin bertanya mengenai kapan diperlukan terapi T-3 hormone replacement therapy pada kasus hashimoto disease ya dok?...
Anonymous
Hari ini, 15:53
Obat Herbal dan Suplemen pada Pasien Autoimun - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, sebenarnya obat herbal atau suplemen itu boleh gak ya Dok diberikan untuk pasien autoimun? Karena saya sempat ditanyakan pasien isu beberapa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.