Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Foto Polos Abdomen general_alomedika 2020-09-17T09:55:02+07:00 2020-09-17T09:55:02+07:00
Foto Polos Abdomen
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Foto Polos Abdomen

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Teknik foto polos abdomen dilakukan berdasarkan indikasi dan kebutuhan pasien, agar hasil yang didapat dapat memberikan informasi diagnostik yang baik.

Persiapan Pasien

Secara umum, tidak ada persiapan khusus bagi pasien yang mendapat pemeriksaan foto polos abdomen. Sebelum memulai, dokter perlu memberikan penjelasan terkait tindakan dan menerima persetujuan dari keluarga pasien atau pasien terlebih dahulu melalui informed consent. Pencatatan tanggal pengambilan film, serta nama, usia, dan jenis kelamin pasien perlu dilakukan sebelum pemeriksaan.

Riwayat foto polos abdomen sebelumnya bila ada juga diperlukan sebagai perbandingan dengan foto polos abdomen saat ini. Pada wanita usia subur, anamnesis mengenai adanya kehamilan diperlukan sebelum pemeriksaan dilakukan.

Sebelum pemeriksaan dilakukan, pasien diminta untuk melepas pakaian dan aksesoris yang bersifat radiopaque, seperti perhiasan, kancing, resleting, dan bra (pada wanita).[2,6]

Peralatan

Peralatan yang diperlukan dalam pemeriksaan foto polos abdomen sama dengan pemeriksaan dengan rontgen lain, yaitu mesin X-ray. Mesin X-ray dapat berupa mesin fixed maupun portable. Mesin X-ray terdiri dari X-ray generator dan X-ray detector. X-ray generator merupakan bagian dari mesin X-ray yang terdiri atas transformer voltase tinggi, transformer filamen, dan sirkuit rectifier untuk mengalirkan arus listrik ke X-ray tube. X-ray tube terdiri atas katode dan anode yang mengkonversi energi listrik tegangan tinggi menjadi energi X-ray.

X-ray detector merupakan bagian dari mesin X-ray yang menerima dan mengukur energi X-ray dari generator. X-ray detector terdiri dari dua, yaitu detektor pencitraan dan pengukur dosis. Detektor pencitraan terdiri dari X-ray cassette dan X-ray film atau photostimulable phosphor. X-ray cassette terbuat dari bahan dengan nomor atom rendah, seperti plastik atau karbon, di bagian depan dan bahan dengan nomor atom tinggi, seperti timah, di bagian belakang untuk mengurangi hantaran balik radiasi. X-ray cassette dapat berisi X-ray film pada conventional radiography atau photostimulable phospor pada computed radiography.[2,7,8]

Posisi Pasien

Posisi pasien pada pemeriksaan foto polos abdomen bergantung pada proyeksi yang diinginkan sesuai indikasi. Berbagai proyeksi foto polos abdomen adalah anteriorposteior, posterioranterior (PA), lateral decubitus, lateral PA, dan dorsal decubitus.

Anteroposterior (AP) Supine

Proyeksi supinasi anteroposterior merupakan posisi yang paling sering digunakan dalam pemeriksaan foto polos abdomen, terutama pada kondisi akut abdomen. Pasien diposisikan berbaring secara supinasi. Proyeksi AP supine biasanya dilakukan bersama dengan proyeksi lain, yaitu posteroanterior erect dan lateral decubitus, disebut juga dengan foto polos abdomen tiga posisi.[1,6]

Posteroanterior (PA) Erect

Proyeksi ini dilakukan bersama posisi foto polos abdomen lain untuk menilai air-fluid level dan udara bebas pada rongga abdomen. Pasien diposisikan secara duduk, setengah duduk, atau berdiri.[1,6]

Lateral Decubitus

Proyeksi ini merupakan alternatif dalam penilaian air-fluid level dan udara bebas pada rongga abdomen. Pasien diposisikan berbaring pada satu sisi.[1,6]

Lateral

Proyeksi ini digunakan sebagai tambahan untuk identifikasi benda asing pada abdomen. Pasien diposisikan secara berdiri atau duduk.[1,6]

PA Prone

Proyeksi ini digunakan bila pasien tidak dapat berbaring secara supinasi. Pasien diposisikan secara pronasi.[1,6]

Dorsal Decubitus

Proyeksi ini digunakan bila proyeksi PA erect atau lateral decubitus tidak aman untuk dilakukan dalam penilaian air-fluid level dan udara bebas pada rongga abdomen karena posisi ini tidak membutuhkan gerakan pada pasien. Pasien diposisikan secara supinasi.[1,6]

Prosedural

Foto polos abdomen dapat dilakukan di bagian radiologi atau di lokasi pasien dengan mesin X-ray portable. Foto polos abdomen harus mencakup seluruh abdomen mulai dari diafragma hingga ramus pubis inferior. Cakupan keseluruhan abdomen penting untuk dilakukan agar diagnosis dapat ditentukan dengan baik.[2,3,6]

Kadar kilovoltage peak (kVp) dapat diatur untuk visualisasi bagian tertentu abdomen, seperti kadar kVp yang lebih rendah untuk visualisasi jaringan lunak dan gas, namun dengan penetrasi X-ray yang lebih rendah, atau kadar kVp lebih tinggi untuk visualisasi objek radiopaque.[2,3,6]

Follow up

Tidak ada follow up khusus pada pasien yang telah menjalani pemeriksaan foto polos abdomen. Hal yang perlu diperiksa pada film foto polos abdomen, antara lain:

  • Data pasien dan tanggal film
  • Pola gas usus dan udara bebas pada rongga abdomen
  • Masing-masing organ intra-abdomen untuk melihat pembesaran, outline tidak normal, kalsifikasi, atau udara intraparenkimal
  • Teliti untuk melihat keberadaan kalsifikasi tidak normal
  • Tulang yang terlihat
  • Dasar paru-paru yang terlihat[1,5]

Follow up foto polos abdomen dilakukan sesuai dengan temuan yang didapatkan pada pemeriksaan. Pemeriksaan foto polos abdomen merupakan pemeriksaan awal dan beberapa penyakit, seperti kecurigaan terhadap adanya obstruksi dan perforasi usus, massa abdomen, dan batu saluran kemih, seringkali membutuhkan pemeriksaan dengan modalitas lain, seperti CT, MRI, dan ultrasound. Bila pada foto polos abdomen tidak didapatkan kelainan pada pasien trauma, pemeriksaan dengan modalitas lain perlu dipertimbangkan.

Bila didapatkan kecurigaan batu pada saluran kemih, pasien sebaiknya menjalani pemeriksaan BNO-IVP. Beberapa jenis batu saluran kemih tidak radiopaque sehingga tidak dapat terdeteksi dan membutuhkan modalitas pencitraan lain.[1,5,6]

Pada beberapa kasus, seperti post laparotomi, foto polos abdomen dapat diulang sebagai follow up adanya udara bebas di rongga abdomen dan keberhasilan terapi.

Referensi

1. Sahani DV, Samir AE. Abdominal Imaging E-Book: Expert Radiology Series. Elsevier Health Sciences; 2016 Jun 25.
2. Chen MY, Pope TL, Ott DJ. Basic radiology. McGraw-Hill Medical; 2011.
3. James B, Kelly B. The abdominal radiograph. The Ulster medical journal. 2013 Sep;82(3):179.
5. Department of Health Western Australia. Diagnostic Imaging Pathways - Abdominal Plain X-Ray (Indications). Government of Western Australia. 2015
6. Gore RM, Levine MS. Textbook of gastrointestinal radiology e-book. Elsevier Health Sciences; 2014 Dec 1.
7. Knipe H. X-ray tube. 2019. Available from: https://radiopaedia.org/articles/x-ray-tube-1
8. Murphy A. Cassette. 2015. Available from: https://radiopaedia.org/articles/cassette?lang=us

Kontraindikasi Foto Polos Abdomen
Komplikasi Foto Polos Abdomen

Artikel Terkait

  • Kegunaan Foto Polos Abdomen untuk Mendiagnosis Obstruksi Usus Halus
    Kegunaan Foto Polos Abdomen untuk Mendiagnosis Obstruksi Usus Halus
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 23:16
Aturan Minum Obat Penunda Menstruasi utk keperluan Umroh/ Haji
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo ts, sy ingin bertanya, 1. Bagaimana aturan minum yg benar utk pil progesteron only (ex primolut, dll) dg tujuan utk menunda mens utk keperluan umroh atau...
Anonymous
Kemarin, 05:25
Apakah dokter dengan str yang sudah lama mati bisa daftar alomedika
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok 👋 mau bertanya, ayah saya memiliki str yang sudah mati lama sekali, apakah bisa beliau mendaftar di alomedika untuk mendapatkan SKP? Terima kasih
dr.Dizi Bellari Putri
2 hari yang lalu
Jangan Bingung Lagi saat Menangani Pasien Kegawatdaruratan Mata, Ikuti Tips dari Dokter Ini, Yuk!
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
ALO Dokter!Dokter pernah gak, merasa gak percaya diri saat menanganani kasus gawat darurat? Padahal, kalau ditangani secara tidak tepat, kasus gawat darurat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.