Komplikasi Fluoroskopi
Komplikasi fluoroskopi sama dengan alat diagnostik lainnya yang menggunakan xray yaitu mengeluarkan radiasi ionisasi. Risiko komplikasi muncul karena paparan X-ray yang dikeluarkan oleh fluoroskop ini adalah secara kontinu dan umumnya menggunakan dosis radiasi yang lebih tinggi daripada alat diagnostik radiologi lainnya.
Dosis radiasi tiap pasien berbeda, tergantung pada:
- Bagian tubuh yang diperiksa, seperti dosis radiasi untuk pemeriksaan abdomen adalah lebih besar daripada sekadar memeriksa tangan, atau pergelangannya
- Lamanya paparan juga bergantung pada lamanya melakukan prosedur tersebut
- Besarnya tubuh, seperti dosis radiasi pada pasien dengan obesitas adalah lebih besar daripada pasien yang kurus
Komplikasi fluoroskopi lainnya adalah kerusakan sel-sel tubuh secara internal, dan tidak tampak dari luar, terutama pada kulit. Awalnya, kulit pasien bisa tampak normal. Namun, setelah beberapa waktu, dengan paparan yang berlangsung berulang kali maka kulit dapat tampak eritema. Kulit akan tampak seperti terkena luka bakar, kemudian berlanjut dengan kerusakan kulit, dan kulit kesulitan untuk ber-regenerasi,karena lapisan sel basal epidermis telah mengalami kerusakan pula. Kerusakan kulit dapat lebih hebat, sehingga tampak jaringan dibawahnya. Pasien akan mengalami rasa nyeri, namun pada beberapa kasus gejala ini terjadi segera dalam waktu beberapa jam dan menghilang dalam beberapa hari.
Risiko komplikasi juga tergantung pada ambang batas dosis radiasi, seperti radiasi dengan dosis tertentu akan menyebabkan luka bakar pada kulit, kerontokan rambut dan bulu tubuh, atau akan menginduksi terjadinya katarak. Paparan radiasi juga dilaporkan dapat menginduksi kanker.
Komplikasi lainnya, berupa:
- Perdarahan
- Rasa tidak nyaman
- Nyeri
- Reaksi alergi zat kontras