Pedoman Klinis Fluoroskopi
Pedoman klinis fluoroskopi yang utama adalah tindakan harus dilakukan berdasarkan indikasi dan keperluan medis yang jelas dan tepat, serta mempertimbangkan aspek manfaat yang melebihi risiko komplikasi yang mungkin terjadi.
Perlu diingat bahwa fluoroskopi harus diupayakan untuk digunakan dengan paparan radiasi yang serendah mungkin, untuk waktu yang sesingkat mungkin. Anak-anak lebih radiosensitif, karenanya prosedur diagnostik yang menggunakan X-ray dilakukan dengan kehati-hatian.
Walau dosis radiasinya rendah, namun pada penggunaan yang lama, paparan kumulatifnya dapat menghasilkan suatu dosis yang relatif tinggi diabsorbsi oleh pasien. Dalam hal ini, prosedur yang dilakukan berulang kali, dalam waktu yang lama, hendaknya mempertimbangkan aspek manfaat, yang harus melebihi potensi risikonya pada suatu situasi klinis pasien.
Upaya untuk mengurangi radiasi mengenai petugas medis harus dilakukan. Upaya ini meliputi:
- Menggunakan alat proteksi
- Jarak petugas medis terhadap pasien : Asal paparan radiasi terhadap petugas medis terutama berupa hamburan radiasi yang terpantul dari tubuh pasien. Karenanya, untuk keselamatan, semua orang di sekitar pasien, termasuk staf medis atau pasien lain yang tidak menggunakan alat pelindung harus berada sejauh mungkin, sedikitnya dua meter, dari tabung kepala, sinar langsung, atau area paparan.
Upaya untuk mengurangi radiasi yang tidak perlu terhadap pasien salah satunya adalah menggunakan perlengkapan keselamatan pada fluoroskopik, seperti:
- Alat untuk mengukur dan menampilkan lama, kecepatan, dan jumlah kumulatif paparan radiasi yang diterima pasien
- Filtrasi X-ray ditingkatkan, untuk mengurangi kemungkinan cedera radiasi selama berlangsungnya prosedur ini
-
Kontrol yang diperketat dalam hal ukuran besarnya medan X-ray, untuk mengurangi banyaknya radiasi yang jatuh diluar area target image
-
Image terakhir dapat ditahan, “freezes”, atau “hold” agar dokter pelaksana lebih mudah untuk melihat hasil gambaran tanpa memberikan paparan radiasi kepada pasien lebih lanjut
-
Menggunakan “targeting”: Penggunaan alat laser lokalisasi yang dihubungkan dengan C-arm. Hal ini berguna untuk meningkatkan keakuratan fluoroskopi intra-operatif, serta memosisikan sinar X-ray secara tepat mengarah pada bagian tubuh yang akan diperiksa, dengan demikian akan meminimalkan dampak paparan radiasi ulangan karena masalah posisi yang tidak tepat
- Penggunaan X-ray Image Intensifier yang terpasang pada alat fluoroskop memungkinkan dosis radiasi yang lebih rendah terhadap pasien
Penggunaan digitalisasi Image dengan sistem detektor flat panel, telah membantu menurunkan lebih jauh dosis radiasi yang digunakan terhadap pasien