Teknik Hipnoterapi dan Terapi Relaksasi
Teknik hipnoterapi dan terapi relaksasi tidak membutuhkan persiapan khusus, baik untuk ruangan maupun untuk pasien. Terdapat beberapa metode yang bisa digunakan pada terapi relaksasi, seperti progressive muscular relaxation, deep breathing, meditasi dan mindfulness, serta guided imagery.
Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus untuk melakukan hipnoterapi maupun terapi relaksasi. Pasien hanya diminta mempersiapkan diri pada kondisi senyaman mungkin, melepaskan sepatu, dan melonggarkan baju.[10]
Untuk menilai efikasi terapi, sebelum sesi terapi dimulai pasien diminta mengisi instrumen untuk mengukur tingkat ketidaknyamanan yang dialami, lalu akan dibandingkan dengan tingkat ketidaknyamanan pasca terapi.
Persiapan Ruangan
Ruangan yang digunakan adalah ruangan dengan luasan cukup dan udara sejuk. Ruangan sebaiknya tenang atau, bila ada suara-suara, bisa diblok dengan white noise, misalnya suara air yang mengalir atau musik yang lembut. Ruangan sebaiknya mempunyai pencahayaan yang cukup, namun tidak terlalu terang.
Posisi Pasien
Posisi untuk hipnoterapi maupun terapi relaksasi biasanya adalah berbaring atau duduk. Prosedur terapi dilakukan pada posisi yang paling nyaman bagi pasien.
Prosedural
Terdapat beberapa metode terapi relaksasi yang bisa dipilih sesuai keperluan pasien. Misalnya, progressive muscular relaxation, deep breathing, meditasi dan mindfulness, serta guided imagery
Hipnoterapi
Sebelum dilakukan hipnoterapi, pasien harus diperiksa dulu apakah dia bisa dihipnosis atau tidak. Hipnosis melibatkan proses menurunkan kewaspadaan pasien terhadap lingkungan (subconscious) dan memberikan sugesti ketika pasien subconscious.[1]
Hipnoterapi digunakan untuk menginduksi hipnosis, yaitu kondisi trance-like, dimana pasien mempunyai konsentrasi dan fokus yang meningkat. Hipnosis diinduksi dengan sejumlah instruksi dan sugesti yang terdiri dari repetisi verbal dan gambaran mental untuk mempengaruhi persepsi, perasaan, pikiran, dan perilaku pasien.[2]
Deep Breathing (Teknik Napas Dalam)
Teknik pernapasan merupakan teknik relaksasi yang paling sederhana dan efektif untuk mengendalikan kecemasan dan ketegangan motorik. Teknik yang disarankan dalam deep breathing adalah pernapasan abdominal.
- Pasien diminta untuk duduk dengan satu tangan di atas dada dan tangan yang lain di atas perut
- Kemudian, pasien diminta untuk menarik napas lewat hidung dan mengembangkan perut (bukan dada), kemudian lepaskan pelan-pelan lewat mulut
- Menarik napas dalam 4 hitungan, kemudian menahan napas dalam 4 hitungan, dan melepaskannya lewat mulut dalam 8 hitungan
Meditasi dan Mindfulness
Meditasi merupakan sejumlah teknik, termasuk meditasi mantra dan mindfulness, yang melibatkan proses melatih pikiran atau menginduksi tingkat kesadaran imparsial, kewaspadaan terhadap peristiwa sensori, emosional, dan kognitif saat ini. Dengan teknik meditasi, pasien menjadi waspada terhadap fungsi tubuh, sensasi, perasaan, pikiran, persepsi, dan lingkungan di sekitarnya. Pada kondisi ini, pasien akan mampu untuk memprioritaskan pikiran dan perasaannya, memisahkan pikiran-pikiran yang tidak efektif dan destruktif, dengan pikiran-pikiran yang bermanfaat, serta memilih mana yang harus diperhatikan.[2]
Progressive Muscular Relaxation (PMR)
Prosedur progressive muscular relaxation (PMR) melibatkan aktivitas meregangkan dan merelaksasikan kelompok otot secara berurutan. Proses peregangan dan relaksasi dilakukan berurutan mulai dari kelompok otot di kepala dan leher sampai kaki.[1] Versi lain dari latihan PMR misalnya yoga dan senam peregangan.
Fokus dari latihan PMR adalah secara sengaja dan terus menerus meredakan ketegangan pada beberapa kelompok otot dengan cara meregangkan dan merelaksasikan kelompok-kelompok otot secara berurutan. Sistem lokomotor adalah sistem yang mudah terpengaruh oleh kondisi stress. Perbaikan tekanan pada sistem lokomotor diharapkan juga akan bisa memperbaiki gejala-gejala psikologis.[11]
Guided Imagery
Guided imagery adalah teknik di mana pasien diberikan sugesti berupa bayangan mental yang menenangkan. Modalitas terapi ini biasanya diawali dengan sesi relaksasi dengan modalitas lain, misalnya deep breathing. Kemudian imajinasi pasien dipandu untuk membayangkan gambaran mental yang sesuai dengan masalah pasien dan kemudian dipandu untuk membayangkan kondisi yang lebih rileks dan terfokus.[2]
Relaksasi Benson
Relaksasi Benson dimulai dengan meminta pasien untuk berbaring atau duduk dengan posisi paling nyaman dan kemudian menutup mata. Selama intervensi, pasien diminta memblokir pikiran-pikiran intrusif dengan kata atau frase yang menenangkan misalnya Bismillah. Pasien kemudian diminta bernapas pelan-pelan dari hidung dan dikeluarkan lewat mulut, sambil terus mengulang kata atau frase yang menenangkan. Pasien kemudian diminta untuk merelaksasikan otot-ototnya mulai dari kedua kaki naik ke atas. Setelah pasien merasa nyaman, pasien diminta membuka mata dan mempertahankan posisi sampai tercapai kenyamanan yang diinginkan.[6]
Follow up
Latihan relaksasi harus diulang-ulang sendiri oleh pasien di rumah untuk mencapai efikasi optimal. Pada pasien yang mendapatkan hipnoterapi, biasanya pasien juga akan diajari self hypnosis agar bisa dipraktekkan di rumah.