Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Teknik Episiotomi general_alomedika 2020-08-27T16:29:54+07:00 2020-08-27T16:29:54+07:00
Episiotomi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Episiotomi

Oleh :
dr. Jessica Elizabeth
Share To Social Media:

Terdapat bermacam teknik episiotomi, tetapi teknik yang paling sering dilakukan adalah teknik medial dan mediolateral. Episiotomi medial dikaitkan dengan risiko ruptur perineum derajat 3–4 yang lebih tinggi daripada episiotomi mediolateral, sehingga episiotomi mediolateral umumnya lebih disarankan.[3,4]

Persiapan Pasien

Persiapan untuk tindakan episiotomi meliputi permintaan informed consent dari pasien, memastikan pencahayaan cukup, menilai perineum dan menentukan jenis episiotomi yang akan dilakukan, serta memastikan ada anestesi yang memadai.[3]

Peralatan

Beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk tindakan episiotomi adalah:

  • Gunting episiotomi
  • Needle holder
  • Jarum dan benang jahit (chromic catgut, sintetis)
  • Obat anestesi lokal
  • Doek steril
  • Hemostatic/tissue forceps
  • Sim’s speculum
  • Foley catheter
  • Spuit dan jarum suntik
  • Scalpel
  • Nierbekken[3]

Posisi Pasien

Tindakan episiotomi dilakukan dengan posisi pasien berbaring dalam posisi litotomi. Dokter perlu memastikan bahwa kondisi ruangan tertutup dengan baik dan memastikan bahwa privasi pasien tetap terjaga.

Prosedural

Prosedur episiotomi dapat dilakukan setelah anestesi diberikan. Umumnya, jari telunjuk dan jari tengah dimasukkan ke dalam vagina, di antara kepala janin dan perineum. Hal ini bermaksud untuk menyediakan ruang untuk membuat sayatan dan menghindari cedera pada kepala janin. Episiotomi dilakukan dengan menggunakan gunting atau scalpel. Terdapat 7 macam teknik episiotomi berdasarkan arah insisi, yaitu episiotomi medial, medial dengan modifikasi, J shaped, mediolateral, lateral, radikal-lateral atau insisi Schuchardt, dan anterior.[4,10]

Tabel 1. Jenis dan Karakteristik Episiotomi[10]

Tipe episiotomi Posisi insisi awal Arah sayatan
Medial (midline)

Dalam 3 mm dari garis tengah fourchette posterior Antara 0–25 derajat bidang sagital
Medial dengan modifikasi Dalam 3 mm dari garis tengah fourchette posterior Antara  0–25 derajat bidang sagital, dengan dua sayatan melintang di setiap sisi ditambahkan
J shaped Dalam 3 mm dari garis tengah fourchette posterior Pada garis tengah, lalu sayatan bentuk “J” diarahkan ke tuberositas ischiadica
Mediolateral Dalam 3 mm dari garis tengah fourchette posterior Diarahkan ke lateral pada sudut setidaknya 60 derajat dari garis tengah ke tuberositas ischiadica
Lateral Lebih dari 10 mm dari garis tengah fourchette posterior Diarahkan ke lateral menuju tuberositas ischiadica
Radikal-lateral (insisi Schuchardt) Lebih dari 10 mm dari garis tengah Diarahkan ke lateral menuju tuberositas ischiadica dan sekitar rektum
Anterior

Midline atau garis tengah

Pada garis tengah, diarahkan ke pubis

Dua jenis teknik yang paling sering dilakukan adalah teknik medial dan mediolateral. Episiotomi medial lebih sering digunakan di Amerika karena lebih mudah untuk diperbaiki, tetapi episiotomi ini dikaitkan dengan risiko ruptur perineum derajat 3–4 yang lebih tinggi daripada episiotomi mediolateral. Episiotomi mediolateral dapat memaksimalkan ruang perineum untuk persalinan dengan risiko ruptur perineum lebih rendah. Kekurangan dari episiotomi mediolateral adalah perbaikan yang lebih sulit, perdarahan lebih banyak, dan rasa tidak nyaman selama periode awal postpartum.[11]

Sayatan episiotomi medial harus dimulai dari fourchette posterior untuk menghindari kelenjar bartholin, lalu berjalan ke bawah melalui perineum. Panjang sayatan yang ideal berbeda untuk setiap pasien karena bergantung pada anatomi dan ukuran perineum.[3]

Sayatan episiotomi mediolateral juga dimulai dari fourchette posterior, ke arah lateral kanan atau kiri pada sudut 45–60 derajat, menghindari otot sphincter anal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sudut 60 derajat dikaitkan dengan risiko ruptur perineum derajat 3–4 yang lebih rendah.[12]

Follow Up

Setelah proses persalinan selesai, pemeriksaan rektal diperlukan untuk menilai sayatan episiotomi. Direkomendasikan untuk menggunakan jahitan kontinu dengan benang absorbable untuk mengurangi kebutuhan pencabutan benang di kemudian hari.[13]

Kegagalan untuk mengidentifikasi laserasi perineum derajat berat dapat menyebabkan infeksi, dehisensi luka, inkontinensia ani, dan pembentukan fistula. Dapat dilakukan kompres hangat untuk mengurangi rasa nyeri dan edema setelah perbaikan episiotomi. Terapi farmakologi berupa antibiotik golongan sefalosporin dan penisilin dapat diberikan untuk mencegah komplikasi dan infeksi.[4]

Referensi

3. Barjon K, Mahdy H. Episiotomy. StatPearls Publishing. 2020.
4. Lappen J. Episiotomy and repair. Medscape. 2016.
10. Kalis V, Laine K, de Leeuw JW, et al. Classification of episiotomy: towards a standardisation of terminology. BJOG. 2012;119(5):522-526.
11. Armstrong C. ACOG recommends that physicians restrict episiotomy. Am Fam Physician. 2006;74(11):p.1970-76.
12. Kalis V, Landsmanova J, Bednarova B, et al. Evaluation of the incision angle of mediolateral episiotomy at 60 degrees. Int J Gynaecol Obstet. 2011;112(3):220-224. doi:10.1016/j.ijgo.2010.09.015
13. Marty N, Verspyck E. Perineal tears and episiotomy: surgical procedure - CNGOF perineal prevention and protection in obstetrics guidelines. Gynecol Obstet Fertil Senol. 2018;46(12):948-967. doi:10.1016/j.gofs.2018.10.024

Kontraindikasi Episiotomi
Komplikasi Episiotomi

Artikel Terkait

  • Penjepitan Tali Pusat Tertunda
    Penjepitan Tali Pusat Tertunda
  • Efektivitas dan Keamanan Asam Traneksamat Untuk Perdarahan Post Partum
    Efektivitas dan Keamanan Asam Traneksamat Untuk Perdarahan Post Partum
  • Penatalaksanaan Nonfarmakologis untuk Nyeri Persalinan
    Penatalaksanaan Nonfarmakologis untuk Nyeri Persalinan
  • Dampak Penjepitan Tali Pusat Tertunda terhadap Neurokognitif Anak-Telaah Jurnal
    Dampak Penjepitan Tali Pusat Tertunda terhadap Neurokognitif Anak-Telaah Jurnal
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
03 Agustus 2021
Penjepitan tali pusar tertunda apakah tetap dilakukan pada pasien COVID-19 - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Thomas A. Malonda, Sp.OG, izin bertanya dokter.Apakah penjepitan tali pusar tertunda tetap bermanfaat dan dapat dilakukan pada ibu hamil dengan...
dr. Nurul Falah
03 Agustus 2021
Keamanan persalinan di rumah bagi ibu hamil yang isoman di rumah - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Thomas A. Malonda, Sp.OG, izin bertanya dokter.Bagaimana keamanan persalinan di rumah bagi ibu hamil yang mengalami COVID-19 derajat ringan dan...
Anonymous
20 Mei 2021
Episiotomi apakah harus selalu dilakukan - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Thomas Malonda, Sp.OGSaya ingin bertanya, Dok. Pada proses persalinan spontan pervaginam, apakah episiotomi harus selalu dilakukan? Karena ada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.