Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Teknik Total Knee Replacement general_alomedika 2021-02-22T16:16:54+07:00 2021-02-22T16:16:54+07:00
Total Knee Replacement
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Total Knee Replacement

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Teknik total knee replacement (TKR) atau total knee arthroplasty secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gap balancing dan matched/measured resection. Pemilihan teknik berdasarkan penilaian dokter bedah ortopedi dan tipe implan yang akan digunakan, karena kedua teknik tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.[1,4,5]

Persiapan Pasien

Persiapan pasien berupa evaluasi pemeriksaan fisik dan radiologi. Pemeriksaan fisik yang dilakukan, antara lain evaluasi aksis mekanik tungkai, status vaskuler tungkai, range of motion, dan jaringan lunak di daerah lutut. Sedangkan pemeriksaan radiologi preoperatif perlu dilakukan untuk menilai mechanical alignment, deformitas, dan pengeroposan tulang. Foto polos lutut preoperatif sebaiknya dilakukan secara anteroposterior (AP) dan lateral.[1,2]

Pemeriksaan penapisan lain yang juga diperlukan sebagai persiapan preoperatif adalah pemeriksaan darah lengkap, fungsi ginjal, elektrolit, tes koagulasi, urinalisis, dan elektrokardiografi.[1,2]

Pada hari tindakan terjadwal, dokter bedah ortopedi perlu melakukan kunjungan terhadap pasien sebagai identifikasi dan penandaan lutut mana yang akan dilakukan tindakan. Informed consent dan edukasi juga dapat dilakukan pada saat kunjungan dokter. Daerah lapangan operasi perlu dibersihkan dengan mencukur rambut dan mencuci kulit dengan larutan antiseptik. Kateterisasi uretra mungkin diperlukan, terutama pada tindakan anestesi spinal. Pemberian antibiotik profilaksis dan tromboprofilaksis perlu dipertimbangkan dengan menyesuaikan kondisi pasien.[1,2]

Peralatan

Terdapat berbagai jenis desain protesa yang digunakan pada TKR, tetapi hanya beberapa desain yang sering digunakan yaitu:

  • Cruciate-retaining
  • Posterior-stabilized
  • Medial rotation

Beberapa instrumen yang digunakan pada tindakan TKR adalah:

  • Drill
  • Ankle holder
  • Patellar clamp, patellar positioning jig, patellar bone holder
  • Tibial positioning jig, tibial base plate, tibial spacer, tibial impactor
  • Femoral impactor, dan femoral anterior, posterior, chamfer cut jig

  • Smith Peterson gouge
  • Retractor
  • Trials[1,2]

Posisi Pasien

Pasien diposisikan secara supinasi, dengan lutut fleksi dalam sudut sekitar 90 derajat. Tungkai pasien diposisikan dengan bantuan foot support pada telapak kaki dan side support pada paha proksimal, sehingga posisi tungkai stabil tanpa support tambahan.[1,2]

Prosedural

Prosedur tindakan total knee replacement (TKR) sebagai berikut:

  • Tindakan anestesi spinal atau umum
  • Insisi kulit dilakukan secara anterior midline incision, dengan pusat insisi pada tepi medial patella
  • Arthrotomy dapat dilakukan dengan tiga cara pendekatan bedah (surgical approach), yaitu medial parapatellar, sub vastus, atau parapatellar lateral, di mana tindakan TKR seringkali menggunakan pendekatan medial parapatellar
  • Setelah arthrotomy selesai, kemudian dilakukan eversi patella dan fleksi lutut untuk mencapai dislokasi lutut yang diinginkan
  • Pembuangan bagian tulang yang mengalami inflamasi tergantung teknik yang dipilih, yaitu gap balancing atau measured resection

  • Pengukuran dan pemasangan komponen implan yang sesuai menggunakan trials pada femur, tibia, dan patella
  • Pada kondisi tertentu, dokter bedah ortopedi mungkin memutuskan untuk melakukan patellar resurfacing atau tindakan pembuangan jaringan kartilago yang mengalami peradangan
  • Penjajaran sendi lutut dilakukan berdasarkan tiga petanda anatomis, yaitu garis Whiteside atau aksis anteroposterior distal femur, aksis posterior kondilus femur, dan aksis transepikondidilar
  • Penjajaran sendi lutut diikuti dengan ligament balancing dengan mengencangkan atau mengendorkan ligamen saat sendi lutut dicoba untuk fleksi dan ekstensi
  • Penjahitan luka operasi, di mana dokter bedah ortopedi mungkin mempertimbangan penggunaan drain sebelum penutupan luka[1,2,4-7]

Prosedural Gap Balancing

Prinsip utama teknik gap balancing  adalah menyeimbangkan celah fleksi dan ekstensi lutut, dengan posisi komponen femoral sebagai prioritas sekunder. Tindakan ini didahului oleh eksisi osteofit, lalu reseksi proksimal tibia dan distal femur. Batas reseksi femur dapat ditentukan dengan membandingkan potongan tibia sebelumnya menggunakan ketegangan ligamen. Celah yang terbentuk dari potongan tibia dan femur diukur. Kemudian, lutut diposisikan secara ekstensi, lalu reseksi femur dilakukan hingga celah yang terbentuk pada posisi ekstensi sama dengan pengukuran celah pada posisi fleksi. Celah kemudian dirapikan hingga membentuk persegi panjang.[1,2,4-7]

Prosedural Measured Resection

Prinsip utama teknik measured resection adalah membentuk kembali anatomi alami lutut, dengan ligament balancing sebagai prioritas sekunder. Tindakan ini dilakukan dengan reseksi standar femur untuk menyesuaikan ukuran implan. Terdapat berbagai jenis reseksi standar femur, yaitu distal femoral cut, posterior femoral cut, anterior femoral cut, dan anterior and posterior chamfer cuts. Reseksi standar femur kemudian diikuti oleh reseksi standar tibia. Celah yang kemudian terbentuk baru diukur dengan spacer. Bila ada ketidaksesuaian dan ketidakseimbangan pada celah yang terbentuk, pengaturan dilakukan tanpa reseksi tambahan. [1,2,4-7]

Follow up

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada pasien setelah tindakan TKR adalah:

  • Pasien perlu diobservasi di ruang rawat inap high-dependency selama setidaknya 24 jam dengan memperhatikan hidrasi dan nyeri
  • Manajemen nyeri dengan obat analgetik dapat diberikan secara intravena maupun oral
  • Dalam 24 jam pertama, mobilisasi secara pasif dapat dilakukan di bawah pengawasan fisioterapis
  • Jika terpasang drain, dapat dilepas setelah 24 jam
  • Pasien dapat dianjurkan untuk mulai berjalan pada hari kedua setelah operasi
  • Pasien dapat dipulangkan setelah 5–14 hari perawatan bila perkembangan dan penyembuhan luka dinilai baik, lutut dapat fleksi 90 derajat, dan tidak terjadi komplikasi
  • Kontrol rawat jalan dapat dilakukan setelah 6 minggu hingga 3 bulan[1,2,6]

Referensi

1. Rodríguez-Merchán EC, Oussedik S. Total knee arthroplasty: a comprehensive guide. Springer International Publishing; 2015.
2. Varacallo M, Luo TD, Johanson NA. StatPearls [Internet]. Total knee arthroplasty (TKA) techniques. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499896/?report=reader#_ NBK499896_pubdet _
4. Sheth NP, Husain A, Nelson CL. Surgical techniques for total knee arthroplasty: measured resection, gap balancing, and hybrid. JAAOS-Journal of the American Academy of Orthopaedic Surgeons. 2017 Jul 1;25(7):499-508.
5. Churchill JL, Khlopas A, Sultan AA, Harwin SF, Mont MA. Gap-balancing versus measured resection technique in total knee arthroplasty: a comparison study. The journal of knee surgery. 2018 Jan;31(01):013-6.
6. Palmer SH. Medscape. Total knee arthroplasty (TKA) technique. New York: WebMD; 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1250275-technique
7. Rivière C, Iranpour F, Auvinet E, et al. Alignment options for total knee arthroplasty: a systematic review. Orthopaedics & Traumatology: Surgery & Research. 2017 Nov 1;103(7):1047-56.

Kontraindikasi Total Knee Replac...
Komplikasi Total Knee Replacement
Diskusi Terkait
dr. Adi Nugraha
21 Mei 2021
Latihan pada pasien post operasi bone cement dan megaprosthesis - Rehabilitasi Medis Ask the Expert
Oleh: dr. Adi Nugraha
1 Balasan
Alo dr.Bona Pardede Sp.KFR. Ada pasien saya bertanya di fktp soal metode exercise yang bisa dilakukan di rumah pasca bone sement dan megaphrosthesis,...
dr. Nurul Falah
04 Maret 2021
Rehabilitasi pasca arthroplasty - Ortopedi Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Humaryanto, Sp. OT, izin bertanya dokter.Rehabilitasi serta edukasi seperti apa yang perlu diberikan pada pasien pasca arthroplasty?Terimakasih...
dr. Indiradewi Hastiningsih
04 Maret 2021
Kondisi osteoporosis apakah menjadi salah satu kontraindikasi dari total knee artroplasti - Ortopedi Ask The Expert
Oleh: dr. Indiradewi Hastiningsih
2 Balasan
Alo dr. Humaryanto SpOT, Apakah osteoporosis menjadi kontraindikasi operasi artroplasti, seperti total knee artroplasti? terimakasih

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.