Pedoman Klinis Pemeriksaan Klinis Lutut
Pedoman klinis pemeriksaan lutut yang perlu diingat adalah bahwa pemeriksaan bertujuan untuk:
- Deteksi dini terhadap permasalahan dalam jaringan lutut dan sekitarnya
- Memperkirakan diagnosis untuk penanganan selanjutnya, tanpa sebisa mungkin pasien menjalani tes diagnostik yang lebih mahal dan tidak perlu
Pemeriksa juga harus selalu membandingkan lutut yang sakit dengan lutut sisi sebelahnya.
Perlu diingat juga bahwa meski terdapat berbagai teknik dan metode pemeriksaan klinis lutut, namun tidak selalu dapat diterapkan pada semua pasien yang mengalami permasalahan lutut. Hal ini dikarenakan adanya variasi per individu yang dapat berbeda pada pasien satu dengan yang lainnya, walaupun pasien mengalami cedera atau permasalahan lutut yang hampir sama. Karenanya, manuver pemeriksaan pada tiap pasien disesuaikan dengan anamnesa dan kecurigaan terhadap diagnosis tertentu. Apabila risiko dan komplikasi dapat melebihi aspek manfaatnya, sebaiknya pasien dirujuk untuk menjalani pemeriksaan lanjutan untuk mengkonfirmasi diagnosis, misalnya foto polos, arthroscopy, atau MRI.
Pemeriksaan klinis lutut pasien sebaiknya dilakukan dengan lembut dan mantap, agar pasien merasa nyaman dan tidak kesakitan, atau bertambah sakit dan memperburuk cedera. Untuk itu diperlukan pemeriksa yang ahli dan terampil, yang memahami benar detail manuver pemeriksaan lutut dan intepretasinya.
Rasa nyeri sebagai tanda tes positif, akan sulit dinilai pada pasien yang datang dengan keluhan nyeri. Karenanya, diperlukan penggabungan teknik pemeriksaan klinis dengan tes diagnostik lainnya.