Povidone-Iodine untuk Penanganan COVID-19

Oleh :
dr.Eduward Thendiono, SpPD,Finasim,IDF-Fellow

Perkembangan terapi COVID-19 saat ini melihat peran povidone-iodine sebagai alat pencegahan transmisi dari SARS-CoV-2. Berdasarkan penelitian sebelumnya didapatkan bahwa povidon iodine memiliki sifat antibakterisidal hingga antivirusidal. Sehingga ada peran povidon iodine pada penanganan COVID-19.

Mirip dengan infeksi SARS, rute infeksi COVID-19 terutama melalui droplet respirasi.[1] Bahkan, partikel virus masih viable pada aerosol hingga 3 jam kemudian pada penelitian dalam tempat kontaminasi.[2] Viral load terdeteksi banyak pada kavitas oral, nasofaring dan orofaring. Hasil penelitian menemukan bahwa saliva pasien COVID-19 mengandung viral load yang banyak (hingga 1,2 x108 kopi/mL).[3,4]

Area nasofaring mempunyai viral load  SARS-CoV-2 yang lebih tinggi daripada area orofaring.[5] Oleh karena itu, reduksi titer virus baik pada saliva maupun pada orofaring dan nasofaring berpotensi penting dalam upaya mengurangi transmisi virus SARS-CoV-2 secara nyata.[6]

Referensi