Formula padat kalori memiliki peran dalam mendukung kejar tumbuh anak yang memiliki risiko faltering growth. Faltering growth atau gagal tumbuh adalah suatu kondisi dimana bayi atau anak tidak dapat mencapai rasio pertumbuhan yang diharapkan.[1,2]
Sekilas mengenai Faltering Growth
Faltering growth dapat terjadi karena kurangnya asupan nutrisi, atau meningkatnya kebutuhan energi sebagai akibat adanya penyakit seperti penyakit jantung, masalah respirasi atau gangguan pencernaan. Faltering growth telah dihubungkan dengan gangguan pada intelektual, tinggi saat dewasa, serta mortalitas.[1.2]
Pemberian Nutrisi sebagai Terapi pada Faltering Growth
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan penentuan nutrisi tambahan adekuat tepat waktu saat dibutuhkan merupakan strategi penting untuk mencegah dan mengatasi faltering growth pada anak.[1,2]
Studi meta analisis oleh Rana et al pada tahun 2020 dengan sebagian bayi berusia di bawah 6 bulan dengan faltering growth dalam sampel penelitiannya menunjukan bahwa pemberian intervensi nutrisi dalam jangka pendek, memberikan hasil yang positif dalam kenaikan berat badan, terutama pada bayi prematur.[3]
Beberapa intervensi pemberian nutrisi yang dapat dilakukan, diantaranya yaitu human milk fortified atau fortifikasi formula, suplemen protein, cup feeding, atau nutrisi enteral.[3]
Pengukuran Keberhasilan Manajemen Nutrisi pada Faltering Growth
Pengukuran antropometri seperti berat badan, tinggi/panjang badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas merupakan parameter keberhasilan pencapaian nutrisi. Evaluasi sudah bisa dilakukan setelah 2 minggu pemberian intervensi.[1]
Dari segi biokimia, keberhasilan manajemen nutrisi dapat dilihat dari peningkatan sodium plasma, kalium plasma, dan albumin. Perbedaan peningkatan sodium lebih signifikan pada formula padat kalori dibandingkan formula pertumbuhan.[4]
Perbedaan Formula Padat Kalori dengan Formula Pertumbuhan
Formula padat kalori mengandung total energi sebesar 100-150 kkal/100 ml, sedangkan formula pertumbuhan umumnya mengandung total energi sebesar 60-75 kkal/100 ml.[4]
Formula padat kalori memberikan protein 42% lebih banyak dan vitamin 15-40% lebih banyak dibandingkan formula pertumbuhan, yang berperan penting dalam kejar tumbuh. Dalam segi toleransi terhadap kedua formula tersebut, tidak terdapat perbedaan signifikan antara formula pertumbuhan dengan formula padat kalori.[4]
Peran Formula Padat Kalori pada Anak dengan Faltering Growth
Beberapa studi telah menilai efikasi dan keamanan formula padat kalori pada anak dengan faltering growth.
Pemberian Formula Padat Kalori pada Anak Usia 1-3 Tahun
Studi prospektif oleh Jung et al tahun 2020 di Korea Selatan melibatkan 82 anak usia 1-3 tahun dengan faltering growth tanpa kelainan organik. Peserta penelitian tersebut direkomendasikan pemberian formula untuk kejar tumbuh sebanyak 400 mL (1 kkal/mL) setiap harinya di luar makanan harian selama 6 bulan, dan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu anak yang mengonsumsi 60% dosis rekomendasi dan yang tidak.[5]
Hasil penelitian didapatkan bahwa terjadi perbaikan pada seluruh parameter antropometri di dua kelompok tersebut (p <0,001) dan peningkatan skor z berat badan sesuai usia yang signifikan pada bulan 2, 4, 6 di kelompok anak yang mengonsumsi 60% dosis rekomendasi. Pemberian nutrisi tambahan dan kebutuhan harian dasar efektif dalam pencapaian kejar tumbuh anak dengan faltering growth.[5]
Pemberian Formula Padat Kalori pada Bayi Usia 12 Bulan Kebawah
Beberapa penelitian juga telah menguji pemberian formula padat kalori pada bayi 12 bulan untuk menguji efikasi dan toleransi pemberiannya.
Penelitian oleh Evans et al tahun 2006:
Studi ini melibatkan sebanyak 30 bayi berusia 2-43 minggu dengan faltering growth yang diberikan formula 1 kkal/mL dengan dua cara pemberian yang berbeda. Pada kelompok yang pertama, formula dosis penuh langsung diberikan sementara pada kelompok kedua, formula diberikan dengan dosis bertahap dan ditingkatkan per harinya.[1]
Dalam studi tersebut juga tidak didapatkan perbedaan toleransi (muntah, diare) baik diberikan secara bertahap maupun diberikan secara langsung sejak hari pertama pemakaian.[1]
Laporan Kasus oleh Kareem et al tahun 2021:
Sebuah laporan kasus di India melaporkan 2 bayi dengan growth faltering akibat sakit kritis, yaitu bayi usia 7 bulan dengan pneumonia berat dan usia 1 tahun dengan sepsis yang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan nutrisinya karena adanya kecurigaan refluks gastroesofageal.[6]
Pada kedua kasus tersebut, formula padat kalori mengandung 100 kkal dan 2,6 g protein/100 mL diberikan secara bertahap; mulai diberikan sebanyak 50-100 kkal/kg/hari yang kemudian dinaikkan bertahap hingga 160-185 kkal/kg/hari. Kenaikan berat badan tercatat mencapai 400 g selama 10-14 hari dengan laju pertumbuhan 30 g/hari. Toleransi terhadap pemberian nutrisi tersebut pada kedua bayi sangat baik; tidak ditemukan tanda-tanda diare, kembung atau muntah setelah pemberian.[6]
Formula Padat Kalori 1 kkal/mL vs 1,5 kkal/mL
Studi acak terkontrol yang dilakukan di Indonesia melibatkan 110 anak berusia 3-6 tahun dengan malnutrisi ringan sedang melihat efektifitas perbandingan kelompok yang diberikan 1,5 kkal/mL dengan 1 kkal/mL dengan total energi 660 kkal/hari selama 28 hari. Hasilnya, baik nutrisi 1,5 kkal/mL maupun 1 kkal/mL kepatuhan dan efikasinya sama dalam menaikan berat badan selama 28 hari. Saat ini penggunaan formula 1,5 kkal/mL dapat diberikan pada anak di atas 12 bulan.[7]
Akan tetapi, formula 1,5 kkal/mL dapat mencapai target tambahan total energi 660 kkal/hari dengan jumlah volume yang lebih sedikit, sehingga formula dengan densitas kalori yang lebih tinggi mungkin dapat diterima lebih baik terutama oleh anak-anak dengan restriksi volume.
Kesimpulan
Faltering growth atau gagal tumbuh adalah suatu kondisi pada bayi atau anak dimana rasio pertumbuhan yang diharapkan tidak tercapai dan berdampak pada gangguan intelektual, tinggi badan saat dewasa, serta mortalitas.
Formula padat kalori baik 1 kkal/mL atau 1,5 kkal/mL memiliki peranan penting dalam mendukung kejar tumbuh anak dengan faltering growth. Dengan volume yang sama dengan formula pertumbuhan, besar kalori, protein dan mikronutrien yang didapat lebih tinggi, sehingga target peningkatan berat badan dapat dicapai lebih optimal.
Penggunaan formula padat kalori sudah dapat dimulai sejak usia bayi di bawah 12 bulan jika memang terindikasi dengan memantau kenaikan berat badan, panjang/tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan. Keberhasilan manajemen nutrisi sudah bisa dievaluasi setelah 2 minggu pemberian intervensi.