Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Urolithiasis general_alomedika 2021-03-24T22:04:18+07:00 2021-03-24T22:04:18+07:00
Urolithiasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Urolithiasis

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Patofisiologi urolithiasis melibatkan proses nukleasi, pertumbuhan, agregasi, dan retensi kristal. Proses pembentukan batu bergantung pada volume urin, konsentrasi ion kalsium, fosfat, oksalat, dan natrium. Tingkat ion yang tinggi, volume urin yang rendah, pH rendah, dan kadar sitrat yang rendah menyebabkan pembentukan urolithiasis.[1,5]

Nukleasi

Nukleasi merupakan pembentukan kristal padat dalam larutan. Fase nukleasi kristal menjadi langkah pertama pembentukan batu dengan terbentuknya kristal batu yang tersusun dari supersaturasi urin yang berada dalam konsentrasi tinggi dan mengkristal dalam parenkim ginjal.[1,5,6]

Pertumbuhan Kristal

Setelah itu, akan terjadi pertumbuhan kristal. Pertumbuhan kristal dimediasi secara epitaksial, yakni proses menumbuhkan kristal dengan orientasi tertentu di atas kristal lain, di mana orientasi ditentukan oleh kristal yang mendasarinya. Pertumbuhan kristal ditentukan oleh ukuran, bentuk molekul, sifat fisik material, pH, dan kecacatan yang mungkin terbentuk pada struktur kristal.[1,6]

Agregasi

Selanjutnya, terjadi proses agregasi di mana inti kristal terikat satu sama lain untuk membentuk partikel yang lebih besar. Jarak antar partikel yang kecil akan meningkatkan gaya tarik dan agregasi partikel. Agregat akan membesar dan menghalangi aliran keluar urin dari tubulus renal, sehingga dapat mendorong pembentukan batu yang lebih kecil.[1,5,7]

Retensi

Proses selanjutnya yang dapat menyebabkan urolithiasis adalah retensi kristal. Retensi kristal disebabkan oleh asosiasi kristal dengan lapisan sel epitel dan tergantung pada komposisi permukaan sel epitel tubulus ginjal.[1,5,6] Apabila batu menyebabkan penyumbatan dan tidak memungkinkan keluarnya urin melalui ureter, akan terjadi hidronefrosis. Terdapat dua area penyempitan, antara lain di dekat ureteropelvic junction (UPJ) dan di persimpangan ureterovesical junction (UVJ).[1]

Referensi

1. Thakore P, Liang TH. Urolithiasis. [Updated 2020 Nov 20]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559101/
5. Jayaraman UC, Gurusamy AA. Review on Uro-Lithiasis Pathophysiology and Aesculapian Discussion. IOSR Journal Of Pharmacy. 2018; 8(2): 30-42.
6. Yasui T, Okada A, Hamamoto S, Ando R, Taguchi K, et al. Pathophysiology-based treatment of urolithiasis. Int J Urol. 2017; 24: 32-38.
7. Knoll T. Epidemiology, Pathogenesis, and Pathophysiology of Urolithiasis. Eur Urol. 2010: 802-806.

Pendahuluan Urolithiasis
Etiologi Urolithiasis

Artikel Terkait

  • Alpha Blocker untuk Manajemen Batu Saluran Kemih
    Alpha Blocker untuk Manajemen Batu Saluran Kemih
  • Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
    Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
  • Red Flag Hematuria
    Red Flag Hematuria
Diskusi Terkait
Anonymous
22 November 2022
Diet untuk penderita batu ginjal - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Kurnia Sp.GK, ada pasien yang sudah di USG ditemukan batu ginjal, sudah diberikan obat dan dinyatakan sembuh. Namun beberapa lama kemudian kambuh...
Anonymous
02 Juli 2022
Nyeri perut kanan setelah pelepasan Dj Stent?
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter. Ijin bertanya, mohon maaf cerita saya agak panjang. Begini dokter, saya sdh 8 hari stlh pelepasan dj stent, sebelumnya saya menjalani operasi...
Anonymous
28 April 2022
Gambaran USG nefrolitiasis yang masih kecil apakah akan terlihat
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter Yuki, pada pasien dengan nefrolitiasis yang masih sangat kecil atau masih seperti serbuk apakah bisa terlihat dalam USG? Terimakasih dok 🙏

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.