Diagnosis Ruptur Uretra
Diagnosis ruptur uretra dapat dicurigai dari mekanisme terjadinya trauma sekitar area perut bawah atau selangkangan, serta adanya gejala secara klinis seperti keluhan berkemih, hematuria, hingga hilangnya kemampuan berkemih. Kecurigaan ini harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan fisik, terutama untuk mengevaluasi adanya darah pada meatus uretra, butterfly hematoma, high riding prostate. Diagnosis ruptur uretra sendiri ditegakkan dengan baku emas uretrografi retrograde.
Diagnosis ruptur uretra harus mengutamakan airway, breathing, dan circulation, mengingat ruptur uretra sering disertai dengan cedera lainnya yang mungkin dapat mengancam nyawa, seperti perdarahan intraabdomen maupun fraktur pelvis yang instabil. Penilaian hemodinamik harus diutamakan pada saat pasien datang.
Anamnesis
Anamnesis dilakukan untuk menggali kemungkinan terjadinya ruptur uretra, terutama pada pasien trauma seperti fraktur pelvis, cedera area selangkangan, ataupun trauma tembus di area sekitar uretra. Anamnesis yang perlu digali untuk meningkatkan kecurigaan ruptur uretra, antara lain seperti kejadian kecelakaan yang melibatkan trauma area pelvis dan adanya trauma eksternal pada area kemaluan.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)