Epidemiologi Karsinoma Urotelial
Data epidemiologi menunjukkan bahwa karsinoma urotelial paling sering didapatkan di kandung kemih. Kasus karsinoma urotelial didapatkan lebih sering pada laki-laki dan kelompok usia lanjut.
Global
Karsinoma urotelial merupakan tumor keempat tersering. Sekitar 90–95% kasus karsinoma urotelial terjadi di kandung kemih. Tumor pada daerah saluran kemih bagian atas lebih jarang terjadi dan hanya berkontribusi 5–10% dari keseluruhan kasus. 60% dari karsinoma urotelial pada saluran kemih bagian atas bersifat invasif, sedangkan hanya 15-25% dari karsinoma urotelial kandung kemih yang bersifat invasif. Selain itu 22-47% pasien dengan karsinoma urotelial saluran kemih bagian atas mengalami kekambuhan pada kandung kemih.
Karsinoma urotelial 3 kali lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Hal ini dikarenakan kebiasaan merokok lebih sering dilakukan oleh laki-laki. Insidensi karsinoma urotelial juga lebih tinggi pada usia 70–90 tahun. Karsinoma urotelial memiliki insidensi lebih tinggi pada negara maju. Pada populasi laki-laki, insidensi karsinoma urotelial terbanyak ditemui di Eropa Selatan dengan age standardized rate per 100.000 (ASR) 21,8, diikuti oleh Eropa Barat dan Amerika Utara.[10,13]
Indonesia
Tidak terdapat banyak data epidemiologi karsinoma urotelial di Indonesia. Pada penelitian yang dilakukan oleh Syafa’ah, et al di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang pada tahun 2009–2013, angka kejadian karsinoma urotelial ditemui sebanyak 0,23% dari total populasi pasien yang menjalani pemeriksaan patologi anatomi. Penelitian ini juga menemukan karsinoma urotelial lebih banyak diderita oleh pria (80,3%) dan pasien dengan usia 61–70 tahun.[14,15]