Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Hipertrofi Adenoid general_alomedika 2022-11-30T14:52:39+07:00 2022-11-30T14:52:39+07:00
Hipertrofi Adenoid
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Hipertrofi Adenoid

Oleh :
dr. Giovanni Gilberta
Share To Social Media:

Penatalaksanaan hipertrofi adenoid dapat terbagi menjadi dua, yaitu tata laksana farmakologi dan tindakan pembedahan. Tindakan pembedahan dapat dipertimbangkan pada pasien yang mengalami gangguan tidur akibat obstruksi jalan napas.

Farmakologi

Tata laksana farmakologi pada hipertrofi adenoid dapat menggunakan antibiotik, steroid, dan antileukotrien.

Antibiotik

Antibiotik menjadi pilihan pada hipertrofi adenoid karena penyakit ini mayoritas berkaitan dengan infeksi bakteri. Pada adenoiditis akut tanpa komplikasi, dapat diberikan amoxicillin. Namun, pada keadaan yang kronik atau infeksi yang rekuren, bisa ditambahkan penghambat beta laktamase, seperti asam klavulanat. Clindamycin atau azithromycin adalah antibiotik alternatif pada pasien dengan alergi penisilin.[1,36]

Steroid

Penggunaan steroid adalah salah satu alternatif tata laksana hipertrofi adenoid, terutama pada penderita yang menolak atau memiliki kontraindikasi untuk menjalani tindakan operatif. Steroid diduga dapat mengurangi ukuran adenoid melalui limfolitik, mengurangi proses inflamasi pada adenoid dan mukosa nasofaring, serta mengurangi peranan adenoid sebagai sumber infeksi.

Sebuah penelitian metaanalisis menunjukkan pemakaian mometasone nasal spray dengan dosis 100, 200, atau 400 mcg per hari selama 4-9 minggu dapat memberikan manfaat pada penderita untuk mengurangi gejala obstruksi nasal, mendengkur, rhinorrhea, dan batuk.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa penggunaan mometason yang dikombinasikan dengan oksimetazolin terbukti memberikan manfaat pada penderita hipertrofi adenoid yang disertai dengan rhinitis alergi.[32,33]

Antileukotrien

Leukotrien merupakan zat yang memiliki peranan penting dalam imunitas tubuh karena dapat menyebabkan akumulasi leukosit, ingesti kuman, dan aktivasi berbagai sitokin. Kandungan zat ini dapat menyebabkan inflamasi pada anak dengan obstructive sleep apneu (OSA). Semakin parah penyakit OSA yang diderita, semakin tinggi kadar leukotriene yang ada di jaringan.

Penggunaan antileukotrien, seperti montelukast dapat mengurangi inflamasi dan apneu pada penderita hipertrofi adenoid, terutama jika penggunaannya dikombinasikan dengan steroid intranasal. Montelukast adalah obat yang biasa digunakan pada anak di atas usia 1 tahun untuk terapi asthma dan rhinitis alergi. Montelukast dapat diberikan selama 12 minggu dengan dosis 5 mg/hari.[1,34,35]

Pembedahan

Adenoidektomi merupakan modalitas tata laksana yang sering dilakukan pada penderita hipertrofi adenoid. Indikasi dari tindakan ini adalah:

  • Obstruksi nasal
  • Apneu saat tidur
  • Otitis media dengan efusi
  • Otitis media rekuren
  • Sinusitis atau rhinitis
  • Adenoiditis atau tonsillitis[1,20]

Awalnya metode adenoidektomi dilakukan secara konvensional dengan menggunakan kuret atau adenotom tanpa visualisasi nasofaring. Namun, penggunaan metode konvensional sebagai teknik pengangkatan adenoid dianggap kurang baik karena reseksi tidak adekuat, terutama jika terjadi pembesaran hingga ke daerah intranasal, superior, atau peritubarik.[18]

Saat ini penggunaan endoskopi sebagai alat bantu visualisasi telah banyak digunakan sebagai alternatif yang dapat mengurangi nyeri pascaoperasi dan mampu melakukan reseksi jaringan lebih sempurna. Alternatif kuret untuk reseksi adenoid pada adenoidektomi juga telah mengalami revolusi, antara lain dengan menggunakan suction diathermi, ablasi laser, ablasi radiofrekuensi, microdebrider, dan coblation wand.[18,31]

Tindakan adenoidektomi biasa dilakukan bersama dengan beberapa prosedur lain, seperti tonsilektomi, uvulopalatofaringoplasti, miringotomi, pemasangan ventilation tube, dan operasi nasal. Komplikasi operasi yang paling sering terjadi adalah perdarahan dan gangguan saluran pernapasan.[1,20]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

 

Referensi

1. Kar M, Altıntoprak N, Muluk N, Ulusoy S, Bafaqeeh S, Cingi C. Antileukotrienes in adenotonsillar hypertrophy: a review of the literature. European Archives of Oto-Rhino-Laryngology. 2016;273(12):4111-4117.
18. Brambilla I, Pusateri A, Pagella F, Caimmi D, Caimmi S, Licari A et al. Adenoids in children: Advances in immunology, diagnosis, and surgery. Clinical Anatomy. 2014;27(3):346-352.
20. Lee C, Hsu W, Ko J, Yeh T, Chang W, Kang K. Epidemiology and trend of pediatric adenoidectomy: a population-based study in 20 from 1997 to 2012. Acta Oto-Laryngologica. 2017;137(12):1265-1270.
21. Ratunanda S, Satriyo J, Samiadi D, Madiadipoera T, Anggraeni R. Efektivitas Terapi Kortikosteroid Intranasal pada Hipertrofi Adenoid Usia Dewasa berdasarkan Pemeriksaan Narrow Band Imaging. Majalah Kedokteran Bandung. 2016;48(4):228-233.
31. Juneja R, Meher R, Raj A, Rathore P, Wadhwa V, Arora N. Endoscopic assisted powered adenoidectomy versus conventional adenoidectomy – a randomised controlled trial. The Journal of Laryngology & Otology. 2019;133(4):289-293.
32. Chohan A, Lal A, Chohan K, Chakravarti A, Gomber S. Systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials on the role of mometasone in adenoid hypertrophy in children. International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology. 2015;79(10):1599-1608.
33. Liu W, Zhou L, Zeng Q, Luo R. Combination of mometasone furoate and oxymetazoline for the treatment of adenoid hypertrophy concomitant with allergic rhinitis: A randomized controlled trial. Scientific Reports. 2017;7(1).
34. Shoukohi F, Jahromi A, Majidi M, Salehi M. Montelukast in Adenoid Hypertrophy: Its Effect on Size and Symptoms. Iranian Journal of Otorhinolaryngology. 2015;27(6):443-448.
35. Madisetti S, Muppidi V, Jadi L, Reddy K, Batchu D. Does intranasal steroids reduce the need of adenoidectomy in adenoid hypertrophy. Journal of Evidence Based Medicine and Healthcare. 2017;4(47):2871-2875.
36. Bielicka A, Zielnik-Jurkiewicz B, Podsiadły E, Prochorec-Sobieszek M, Rogulska J, Demkow U. Role of Chlamydia pneumoniae in the pathogenesis of hypertrophy and adenoid tissue inflammation in children. Otolaryngologia Polska. 2016;70(5):5-10.

Diagnosis Hipertrofi Adenoid
Prognosis Hipertrofi Adenoid

Artikel Terkait

  • Pastikan Tonsilektomi Dilakukan Sesuai Kebutuhan Pasien
    Pastikan Tonsilektomi Dilakukan Sesuai Kebutuhan Pasien
  • Untung Rugi Tonsilektomi pada Tonsilitis Kronis
    Untung Rugi Tonsilektomi pada Tonsilitis Kronis
  • Tonsilektomi dan Risiko Infeksi Saluran Pernapasan Atas
    Tonsilektomi dan Risiko Infeksi Saluran Pernapasan Atas
  • Indikasi Tonsilektomi pada Anak
    Indikasi Tonsilektomi pada Anak
  • Pemberian Antibiotik Profilaksis Setelah Tonsilektomi Tidak Diperlukan
    Pemberian Antibiotik Profilaksis Setelah Tonsilektomi Tidak Diperlukan

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Andrea
Dibalas 19 September 2023, 14:22
Pemberian Antibiotik Profilaksis Setelah Tonsillectomy Tidak Diperlukan - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Andrea
1 Balasan
Tonsillectomy sering dilakukan pada anak-anak yang menderita tonsilitis rekuren dan obstructive sleep apnea. Namun, tindakan ini tidak selalu tanpa risiko....
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 01 Desember 2022, 15:35
Apakah usia anak menjadi indikasi waktu tonsilektomi? - Anak Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Yoke, SpA.. Apakah ada studi yang menentukan kapan usia anak sebaiknya melakukan tonsilektomi? Apa indikasi dilakukan tonsilektomi pada...
dr.Deryana Primasanti
Dibalas 25 Februari 2021, 19:47
Hipertrofi Adenoid pada Anak - THT Ask The Expert
Oleh: dr.Deryana Primasanti
2 Balasan
Alo Lenny Sp.THTSaya ada kerabat balita yang di diagnosis rhinitis alergi dan pembesaran adenoid dengan keluhan utama mendengkur saat tidur. Diberikan terapi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.