Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Atelektasis general_alomedika 2022-02-08T11:17:19+07:00 2022-02-08T11:17:19+07:00
Atelektasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Atelektasis

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Diagnosis atelektasis bisa ditegakkan secara klinis pada pasien yang memiliki faktor risiko. Jika diperlukan, modalitas pencitraan seperti rontgen thorax, CT scan dada, dan USG dada bisa dilakukan.[6]

Anamnesis

Atelektasis bisa asimptomatik dan ditemukan tanpa sengaja melalui pemeriksaan foto thorax. Tetapi ada juga pasien yang menunjukkan gejala dyspnea, hipoksia, dan batuk berdahak. Faktor risiko yang dimiliki pasien perlu digali, seperti adanya penyakit paru, obesitas, kehamilan, riwayat anestesi umum dalam waktu dekat, ataupun riwayat pembedahan thorax dan abdomen.[2,6,7]

Beratnya gejala klinis ditentukan oleh kecepatan terjadinya oklusi bronkus, luasnya area paru yang terkena, dan adanya infeksi penyerta. Oklusi bronkus yang berlangsung mendadak dengan area atelektasis yang luas dapat menyebabkan nyeri dada di sisi yang terkena dan dyspnea mendadak.[2]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik atelektasis dapat ditemukan takipnea. Pemeriksaan saturasi oksigen dapat membantu menilai keparahan atelektasis dan disfungsi paru. Dapat dijumpai sianosis, hipotensi, takikardia, hingga gejala syok pada kasus yang lebih berat.[2,7]

Pada inspeksi, dapat dijumpai kurangnya ekspansi dinding dada saat inspirasi di sisi paru yang terkena. Auskultasi paru dapat menunjukkan suara napas yang menurun atau menghilang dan crackles, sedangkan pada perkusi dapat ditemukan dullness di area lobus yang terkena.[2,5-7]

Diagnosis Banding

Beberapa kondisi dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan atelektasis, seperti pneumothorax dan efusi pleura.

Pneumothorax

Pneumothorax adalah adanya udara di rongga pleura yang dapat mengganggu oksigenasi dan ventilasi. Pneumothorax dapat menekan paru ipsilateral, dan pneumothorax signifikan dapat menyebabkan pergeseran mediastinum hingga mengganggu keseimbangan hemodinamik.[8]

Pasien dengan pneumothorax dapat mengeluhkan gejala menyerupai atelektasis, seperti sesak dan nyeri dada. Namun, pada pemeriksaan fisik ditemukan hipersonor pada sisi paru yang terkena, serta jantung dan mediastinum terdorong ke sisi kontralateral. Rontgen thorax dapat membantu menegakkan diagnosis.[2]

Efusi Pleura

Efusi pleura adalah kondisi terkumpulnya cairan di rongga pleura. Efusi pleura dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, mulai dari kelainan kardiopulmonal, inflamasi sistemik, hingga keganasan.[9]

Efusi pleura masif dapat menyebabkan gejala menyerupai atelektasis seperti dyspnea, sianosis, dan kelemahan. Pemeriksaan fisik paru menunjukkan dullness pada perkusi dan suara napas yang menghilang di sisi paru yang terkena. Namun, pada efusi pleura masif, jantung dan mediastinum terdorong ke sisi kontralateral, yang membedakannya dengan atelektasis. Rontgen thorax dapat membantu menegakkan diagnosis.[2,9]

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis atelektasis dapat ditegakkan dengan bantuan berbagai modalitas pencitraan, termasuk di dalamnya rontgen thorax, CT scan dada, dan USG dada.

Rontgen Thorax

Umumnya atelektasis dapat terlihat di rontgen thorax jika ukurannya signifikan. Rontgen thorax akan menunjukkan garis horizontal atau platelike di area paru yang mengalami atelektasis, juga hilangnya volume paru dan pergeseran fisura lobus, mediastinum, atau diafragma ke arah unit paru yang terkena. Jaringan paru yang terkena umumnya tampak lebih opak.[6,7]

CT Scan Dada

CT scan dada merupakan baku emas untuk menilai atelektasis perioperatif. CT scan dada umumnya menunjukkan peningkatan densitas dan berkurangnya volume pada sisi paru yang terkena.[6,7,10]

Ultrasonografi

Meskipun baku emas pemeriksaan atelektasis perioperatif adalah CT scan, ultrasonografi lebih mudah dilakukan pada pasien perioperatif. USG memungkinkan untuk memeriksa kondisi paru-paru pasien beberapa kali di dalam ruang operasi, bahkan selama pembedahan berlangsung. Hasil pemeriksaan bisa menunjukkan air bronchogram dan konsolidasi.[7,10]

Bronkoskopi Fiberoptic

Bronkoskopi digunakan untuk menentukan letak kompresi pada atelektasis kompresi. Pada atelektasis obstruksi, bronkoskopi bisa digunakan untuk menentukan penyebab obstruksi, sekaligus mengambil benda asing yang menyebabkan obstruksi.[6,7]

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium dapat digunakan untuk menentukan etiologi atelektasis, misalnya dengan melakukan analisis sputum pada pasien yang dicurigai tuberkulosis paru. Analisis gas darah (AGD) juga bisa dilakukan, serta akan menunjukkan hipoksemia dan alkalosis respiratorik.[6]

Referensi

2. Madappa T, Atelectasis. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/296468-overview#a5
5. J. J. Marini, Acute Lobar Atelectasis, Chest, 2019; 155(5):1049-1058. doi:10.1016/j.chest.2018.11.014.
6. Grott K, Dunlap JD. Atelectasis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545316/
7. A. E. O’Donnell, Bronchiectasis, Atelectasis, Cysts, and Localized Lung Disorders, in: Goldman’s Cecil Medicine, 24th ed, 2012. https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/atelectasis
8. Daley BJ. Pneumothorax. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/424547-overview
9. Boka K. Pleural Effusion. Medscape, 2018,. https://emedicine.medscape.com/article/299959-overview
10. A. Monastesse, F. Girard, N. Massicotte, et al., Lung Ultrasonography for the Assessment of Perioperative Atelectasis: A Pilot Feasibility Study, Anesth Analg, 2017;124(2):494-504. doi: 10.1213/ANE.0000000000001603.

Epidemiologi Atelektasis
Penatalaksanaan Atelektasis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 13:09
Interview Interactive Medical Advisor
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter,Izin bertanya, setelah melewati tahap interview by phone, apakah hanya yang lolos saja yang dihubungi?Terima kasih.
Anonymous
Hari ini, 12:12
Pasien usia 60 tahun dengan diare
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Izin bertanya sejawat sekalian. Pasien 60 thn datang ke puskesmas dg keluhan diare 6x tidak lendir darah, mual, dan nyeri perut sejak 1 hari smrs. Pmx fisik...
Anonymous
Kemarin, 20:56
Acuan untuk jasa dan tindakan yang dijamin BPJS berbeda-beda menurut fasilitas kesehatan
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Acuan untuk jasa dan tindakan yang dijamin BPJS berbeda2 menurut faskes, apakah ada sejawat yang memiliki acuan tarif pelayanan dokter?, Baik tindakan maupun...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.