Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Atelektasis general_alomedika 2022-12-20T14:10:38+07:00 2022-12-20T14:10:38+07:00
Atelektasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Atelektasis

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa kejadian atelektasis meningkat pada pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, dan peningkatan usia. Mortalitas atelektasis ditentukan oleh penyakit yang mendasari.[6]

Global

Atelektasis tidak memiliki predileksi pada jenis kelamin atau etnis tertentu. Pada anak–anak yang mendapat ventilasi mekanik, insidensi atelektasis berkisar 8–15% dan lebih umum pada anak-anak berusia <10 tahun.[2,6,7]

Atelektasis lebih banyak ditemukan pada pasien yang baru menjalani anestesi umum, dengan insidensi mencapai 90%. Risiko ini terutama meningkat pada pasien yang menjalani cardiopulmonary bypass.Risiko atelektasis juga dilaporkan lebih besar pada individu obesitas dan hamil.[6]

Indonesia

Belum ada data epidemiologi atelektasis di Indonesia.

Mortalitas

Data mortalitas mengenai atelektasis sampai saat ini masih terbatas. Akan tetapi, kematian akibat atelektasis tergantung dari etiologinya. Atelektasis dengan etiologi seperti keganasan, pneumonia, dan acute respiratory distress syndrome (ARDS) biasanya memiliki angka mortalitas yang lebih tinggi.[13]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

2. Madappa T, Atelectasis. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/296468-overview#a5
6. Grott K, Chauhan S, Dunlap JD. Atelectasis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545316/
7. A. E. O’Donnell, Bronchiectasis, Atelectasis, Cysts, and Localized Lung Disorders, in: Goldman’s Cecil Medicine, 24th ed, 2012. https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/atelectasis
13. Fernandez-Bustamante A, Frendl G, Sprung J. Postoperative Pulmonary Complications, Early Mortality, and Hospital Stay Following Noncardiothoracic Surgery. A Multicenter Study by the Perioperative Research Network Investigators. JAMA Surg. 2017;152(2):157-166. doi:10.1001/jamasurg.2016.4065

Etiologi Atelektasis
Diagnosis Atelektasis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 05:25
Apakah dokter dengan str yang sudah lama mati bisa daftar alomedika
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok 👋 mau bertanya, ayah saya memiliki str yang sudah mati lama sekali, apakah bisa beliau mendaftar di alomedika untuk mendapatkan SKP? Terima kasih
dr.Dizi Bellari Putri
1 hari yang lalu
Jangan Bingung Lagi saat Menangani Pasien Kegawatdaruratan Mata, Ikuti Tips dari Dokter Ini, Yuk!
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
ALO Dokter!Dokter pernah gak, merasa gak percaya diri saat menanganani kasus gawat darurat? Padahal, kalau ditangani secara tidak tepat, kasus gawat darurat...
dr. Hudiyati Agustini
2 hari yang lalu
Red Flag Mual Muntah pada Ibu Hamil - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Ibu hamil merasa mual dan muntah sudah biasa, tetapi mual muntah berlebih dapat berdampak penurunan berat badan dan kehilangan cairan yang dapat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.