Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Toxoplasmosis general_alomedika 2022-11-30T16:20:44+07:00 2022-11-30T16:20:44+07:00
Toxoplasmosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Toxoplasmosis

Oleh :
dr. Nathania S. Sutisna
Share To Social Media:

Etiologi toxoplasmosis adalah protozoa Toxoplasma gondii yang merupakan parasit obligat intrasel yang memanfaatkan hewan berdarah panas sebagai inangnya. T. gondii yang menginfeksi inang utamanya, seperti kucing, berbeda siklus hidupnya dengan T. gondii yang menginfeksi manusia. Bradizoit dan takizoit penting untuk diketahui berkaitan dengan pengobatannya.[13]

Etiologi

Toxoplasma gondii awalnya berbentuk bradizoit yang ditelan oleh kucing kemudian memasuki tahap siklus seksual pada saluran cerna kucing, dimana pada akhirnya akan menghasilkan oosit yang mengandung sporozoit dan keluar melalui feses. Oosit umumnya membutuhkan 1-5 hari untuk melakukan sporulasi dan bersifat infektif.

Oosit yang berada dari  feses kucing atau air yang tercemar kemudian masuk ke tubuh manusia melalui rute oral, dan menjadi takizoit yang kemudian dapat menyerang jaringan saraf dan otot serta dapat menjadi kista bradizoit pada jaringan. Parasit ini juga dapat menular melalui transfusi darah, transplantasi organ dan transplasental. Siklus hidup Toxoplasma gondii dapat dilihat pada Gambar 1.[13,14]

Sumber: CDC, Wikimedia Commons, 2017. Sumber: CDC, Wikimedia Commons, 2017.

Gambar 1. Siklus Hidup Toxoplasma gondii.

Faktor Risiko

Penyebaran toxoplasmosis terjadi melalui transmisi melalui makanan, zoonotik, vertikal, atau melalui transplantasi organ dan transfusi darah. Faktor risiko dari infeksi toksoplasma antara lain:

  • Konsumsi makanan yang tidak matang dan/atau terkontaminasi, contoh: daging babi, daging sapi, daging ayam dan makanan laut seperti golongan kerang-kerangan
  • Konsumsi air yang terkontaminasi dan susu yang tidak melewati proses pasteurisasi
  • Pekerjaan yang berhubungan dengan daging mentah
  • Kontak dengan kucing, khususnya feses dari kucing.
  • Lahir dari ibu dengan riwayat toxoplasmosis saat mengandung[15]

Penelitian di beberapa daerah di Jawa Tengah, Indonesia, menunjukkan bahwa penduduk yang tinggal di dataran rendah memiliki risiko untuk terjangkit toxoplasmosis lebih tinggi dibandingkan penduduk yang tinggal di dataran tinggi.

Hal ini kemungkinan karena adanya oosit yang terbawa dari dataran tinggi ke dataran rendah pada saat musim hujan ataupun oleh arus sungai. Kemungkinan kedua adalah karena rendahnya populasi kucing di dataran tinggi. Penelitian ini juga menemukan bahwa kepadatan populasi kucing di wilayah tinggal merupakan faktor risiko terjadinya toxoplasmosis.[16]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

13. Madireddy S, Rivas Chacon ED, Mangat R. Toxoplasmosis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563286/
14. CDC. Parasites – Toxoplasmosis (Toxoplasma Infection). 2018. https://www.cdc.gov/parasites/toxoplasmosis/
15. Jones JL, Dargelas V, Roberts J, et al. Risk factors for Toxoplasma gondii infection in the United States. CID, 2009;49:878-884
16. Retmanasari A, Widartono BS, Wijayanti MA, et al. Prevalence and risk factors for Toxoplasmosis in Middle Java, Indonesia. EcoHealth, 2017;14:162-170

Patofisiologi Toxoplasmosis
Epidemiologi Toxoplasmosis
Diskusi Terkait
dr. Farah Dina
30 Maret 2022
Terpapar toksoplasma karena teriris pisau saat memotong ayam mentah
Oleh: dr. Farah Dina
2 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien hamil G2P0A1 UK 20 minggu + 5 hari, mengeluhkan bahwa telapak tangan beliau habis terkena irisan pisau saat memotong daging...
dr.Fajrur Rahman Lubis
26 November 2021
Ibu hamil usia 25 tahun dengan G2A12P0 dengan positif toxoplasmosis
Oleh: dr.Fajrur Rahman Lubis
2 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien perempuan usia 25 th datang dengan G2A12P0 dengan membawa hasil lab igm positif toxoplasmosis 2.5, untuk antibiotik dan...
Anonymous
31 Juli 2021
Infeksi TORCH pada ibu hamil trimester 3
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, izin bertanya. Bagaimana dampaknya jika ibu hamil terinfeksi TORCH pada TM 3? Apakah masih dapat mengganggu pertumbuhan & perkembangan janin? Jika...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.