Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Epidemiologi Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) general_alomedika 2022-02-09T14:58:30+07:00 2022-02-09T14:58:30+07:00
Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA)

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Data epidemiologi methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) memperkirakan bahwa sebagian besar rumah sakit di Asia endemik MRSA. Diperkirakan bahwa proporsi MRSA bervariasi, yaitu sebesar 28% di Hong Kong dan Indonesia hingga >70% di Korea.[23]

Global

Data epidemiologi penyebaran MRSA secara global sangat bervariasi. Di Eropa Utara, terutama negara-negara Skandinavia, seperti Belanda, Norwegia, Swedia, dan Denmark, kurang dari 5% dari isolat S. aureus dari pasien bersifat resisten terhadap methicillin. Namun, pada negara daerah selatan Eropa, seperti Portugis, Spanyol, Italia, dan Yunani, S. aureus yang bersifat resisten terhadap methicillin mencapai angka 25% sampai 50%.

Perbedaan angka ini diduga disebabkan oleh perbedaan tata cara kontrol terhadap infeksi dan penggunaan antibiotik. Angka infeksi MRSA, terutama health care-associated MRSA (HA-MRSA), di Eropa sendiri cenderung menurun seiring dengan perkembangan pengetahuan terhadap infeksi dan penggunaan antibiotik. Namun, terdapat peningkatan penularan MRSA dari hewan ternak penghasil makanan, seperti babi, sapi, dan unggas di Eropa.

Di Amerika Serikat, sekitar 53% dari isolat S. aureus bersifat resisten terhadap methicillin. MRSA merupakan bakteri utama penyebab infeksi kulit dan jaringan lunak di negara ini. Seperti pada negara di Eropa, angka infeksi MRSA, terutama HA-MRSA, juga mengalami tren penurunan yang diduga disebabkan oleh perubahan standar prosedur rumah sakit, seperti penapisan, pencegahan kontak, promosi kebersihan tangan, dan perubahan budaya perilaku.

MRSA merupakan infeksi endemik di negara-negara Asia, di mana prevalensi infeksi MRSA merupakan yang tertinggi di dunia, sekitar 50% kasus infeksi oleh S.aureus. Namun data hanya tersedia pada negara berpenghasilan tinggi, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura. Jepang dan Korea Selatan merupakan negara dengan prevalensi MRSA yang tinggi, di mana lebih dari 70% S. aureus yang diisolasi dari pasien bersifat resisten terhadap methicillin.[2,6-8]

Indonesia

Tidak ada data nasional yang khusus membahas mengenai epidemiologi infeksi MRSA di Indonesia. Sebuah studi dilakukan oleh Erikawati, et al untuk mengetahui prevalensi MRSA pada isolat S. aureus dari pasien di RSUD dr. Saiful Anwar Malang, Jawa Timur. Studi ini meneliti 772 isolat S. aureus dari berbagai spesimen, seperti darah, pus, sputum, dan urine. Studi ini menemukan bahwa terdapat 38,2% dari isolat S. aureus merupakan MRSA.[10]

Studi lain juga dilakukan oleh Nuryah, et al untuk mengetahui prevalensi MRSA pada pasien yang terinfeksi S. aureus di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, Jawa Tengah. Studi dilakukan terhadap rekam medis pasien selama 4 tahun. Studi ini menemukan prevalensi MRSA yang terus meningkat dalam 4 tahun penelitian, di mana pada akhir penelitian, didapatkan prevalensi MRSA di rumah sakit tersebut pada angka 12,94%.[11]

Mortalitas

Angka mortalitas pasien MRSA bervariasi pada 5–60% dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jenis kelamin perempuan, waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil kultur darah, keberadaan alat prostetik, dan adanya komplikasi neurologis serta jantung.[3,6,8]

Sebuah studi retrospektif dilakukan oleh Horváth, et al untuk mengetahui karakteristik infeksi MRSA dan MSSA di sebuah rumah sakit tersier di Hungaria. Subjek penelitian merupakan 306 isolat S. aureus, baik MRSA maupun MSSA. Mortalitas 30 hari seluruh penyebab infeksi MRSA didapatkan lebih tinggi (39,9%) bila dibandingkan dengan infeksi MSSA (30,7%).[12]

Referensi

2. Lee AS, de Lencastre H, Garau J, Kluytmans J, Malhotra-Kumar S, Peschel A, Harbarth S. Methicillin-resistant Staphylococcus aureus. Nature reviews Disease primers. 2018 May 31;4(1):1-23.
3. Siddiqui AH, Koirala J. Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus. [Updated 2021 Jul 19]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482221/
6. Anderson DJ. Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) in adults: Epidemiology. UpToDate. 2020.
7. Kaplan SL, Edwards MS, Torchia MM. Methicillin-resistant Staphylococcus aureus infections in children: Epidemiology and clinical spectrum. UpToDate. 2016.
8. Hassoun A, Linden PK, Friedman B. Incidence, prevalence, and management of MRSA bacteremia across patient populations—a review of recent developments in MRSA management and treatment. Critical care. 2017 Dec;21(1):1-0.
10. Erikawati D, Santosaningsih D, Santoso S. Tingginya Prevalensi MRSA pada Isolat Klinik Periode 2010-2014 di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, Indonesia. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2016 Aug 29;29(2):149-56.
11. Nuryah A, Yuniarti N, Puspitasari I. Prevalensi dan Evaluasi Kesesuaian Penggunaan Antibiotik pada Pasien dengan Infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Majalah Farmaseutik. 2019;15(2):123-9.
12. Horváth A, Dobay O, Sahin-Tóth J, Juhász E, Pongrácz J, Iván M, Fazakas E, Kristóf K. Characterisation of antibiotic resistance, virulence, clonality and mortality in MRSA and MSSA bloodstream infections at a tertiary-level hospital in Hungary: A 6-year retrospective study. Annals of clinical microbiology and antimicrobials. 2020 Dec;19(1):1-1.
23. Chen CJ, Huang YC. New epidemiology of Staphylococcus aureus infection in Asia. Clinical Microbiology and Infection, 2014. 20(7): 605-623

Etiologi Methicillin-resistant S...
Diagnosis Methicillin-resistant ...

Artikel Terkait

  • Fakta Medis terkait Resistensi Antibiotik
    Fakta Medis terkait Resistensi Antibiotik
  • Pemilihan Antibiotik Oral vs Parenteral untuk Terapi Selulitis
    Pemilihan Antibiotik Oral vs Parenteral untuk Terapi Selulitis
  • Opsi Terapi Untuk Penatalaksanaan Infeksi Bakteri Gram Negatif Resisten Karbapenem
    Opsi Terapi Untuk Penatalaksanaan Infeksi Bakteri Gram Negatif Resisten Karbapenem
  • Mengatasi Resistensi Antibiotik terhadap Gonorrhea
    Mengatasi Resistensi Antibiotik terhadap Gonorrhea
  • Obat Baru Untuk Penatalaksanaan Tuberkulosis Resistan Obat
    Obat Baru Untuk Penatalaksanaan Tuberkulosis Resistan Obat

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Euis Kurniawati
9 hari yang lalu
Pasien usia 60 tahun riwayat DM + CAD dengan merah di kaki serta panas gatal
Oleh: dr.Euis Kurniawati
2 Balasan
Izin dok bertanya, pasien usia 60 tahun mempunyai riwayat DM + CAD Datang dengan keluhan merah dikaki terasa panas gatal dan tetapi tidak ada edema apakah...
Anonymous
19 hari yang lalu
Pasien usia 80 tahun dengan kaki kiri bengkak dan merah selama 2 minggu
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Mohon bantuan sejawat semuaPasien usia 80 tahun, dengan kaki kiri bengkak dan merah dialami 2 minggu ini, sebelumnya riwayat jatuh pada paha dan pinggul kiri...
Anonymous
13 Juni 2022
Stop konsumsi antibiotik sebelum waktunya apakah akan menyebabkan resistensi
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Mohon ijin TS, kasus pasien saya ini sebelumnya sdg konsumsi cotrimoksazole, namun setelah dikonsulkan ke spesialis paru oleh TS sblmnya, mendapat antibiotik...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.