Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Epidemiologi Cacar Monyet general_alomedika 2022-05-24T07:55:20+07:00 2022-05-24T07:55:20+07:00
Cacar Monyet
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Cacar Monyet

Oleh :
dr. Katharina Listyaningrum Prastiwi
Share To Social Media:

Menurut data epidemiologi, cacar monyet atau monkeypox paling sering ditemukan di negara-negara Afrika. Sekitar 90% kasus terjadi pada anak-anak berusia <15 tahun. Penyakit ini dilaporkan terjadi dalam rasio yang sama antara laki-laki dan perempuan serta tidak memiliki prevalensi terhadap ras tertentu. Angka kejadian tertinggi di Afrika dikaitkan dengan banyaknya hutan hujan tropis yang merupakan habitat alami dari hewan-hewan reservoir virus monkeypox.[2,7]

Global

Cacar monyet pertama kali ditemukan pada manusia di tahun 1970 di Republik Kongo. Sejak pertama kali ditemukan hingga tahun 1980, terdapat 59 kasus yang dilaporkan di area perhutanan Afrika Barat dan Afrika Tengah di mana penduduk diduga berkontak dengan binatang hutan, seperti tikus, tupai, dan monyet.[4,5]

Setelah itu, selama tahun 1980–1986, sekitar 388 kasus dilaporkan di Republik Kongo. Suatu outbreak terjadi pada tahun 1996–1997 di Republik Kongo dengan attack rate sekitar 22 kasus per 1.000 orang. Lalu, pada tahun 2003, 11 kasus dengan 1 kematian ditemukan kembali di Republik Kongo. Pada tahun 2005, 10 kasus baru juga ditemukan di Sudan.[4,5]

Outbreak juga terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2003. Saat itu dilaporkan ada 71 kasus suspek yang terjadi di enam negara bagian. Outbreak ini diduga terjadi akibat penularan dari anjing prairie yang tertular oleh tikus Afrika saat berada di tempat penangkaran hewan di Illinois. Dua kasus juga dilaporkan terjadi di Inggris pada tahun 2018. Keduanya terinfeksi setelah bepergian ke Nigeria. Kasus ini merupakan kasus pertama yang dilaporkan kembali setelah kasus di Amerika pada tahun 2003.[4,5,8]

Pada bulan Mei 2022, monkeypox dilaporkan terjadi di beberapa negara nonendemik, seperti Amerika Serikat, Australia, Belgia, Kanada, Jerman, Prancis, Belanda, Portugal, Italia, Spanyol, Swedia, dan United Kingdom. Sejak tanggal 13–21 Mei 2022, ada total 92 kasus yang terkonfirmasi dan 28 kasus suspek. Studi epidemiologi lebih lanjut masih dilakukan untuk menganalisis kejadian ini.[16]

Indonesia

Data epidemiologi kasus cacar monyet di Indonesia sampai saat ini masih belum ada. Hal ini dikarenakan belum ada kasus cacar monyet yang terkonfirmasi di Indonesia.[17]

Mortalitas

Mayoritas kasus cacar monyet bersifat self-limiting. Namun, kasus yang parah mungkin disertai dengan bronkopneumonia, acute respiratory distress syndrome (ARDS), sepsis, dan ensefalitis.[14]

Mortalitas cacar monyet pada tahun-tahun awal kejadian (1970–1980) di Afrika dapat mencapai 17%. Namun, rata-rata mortalitas total di Afrika berkisar antara 1–10% dengan jumlah kematian tertinggi pada populasi anak-anak dan pada orang yang tidak menerima vaksin smallpox. Di Amerika Serikat, tidak terjadi kasus kematian saat outbreak tahun 2003.[2,4,5]

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

 

Referensi

2. Graham MB. Monkeypox. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/1134714-overview#a6
4. Nalca A, Rimoin AW, Bavari S, Whitehouse CA. Reemergence of monkeypox: prevalence, diagnostics, and countermeasures. Clin Infect Dis. 2005;41:1765.
5. Isaacs SN. Monkeypox. UpToDate. 2022. https://www.uptodate.com/contents/monkeypox
7. Moore M, Zahra F. Monkeypox. StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK574519/
8. Vaughan A, Aarons E, Astbury J, et al. Two cases of monkeypox imported to the United Kingdom, September 2018. Euro Surveill. 2018;23(38):1800509.
16. WHO. Multi-country monkeypox outbreak in non-endemic countries. 2022. https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2022-DON385
17. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Frequently asked question (FAQ) Monkeypox. Infeksi Emerging. May 2022. https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/frequently-asked-questions-faq-monkeypox

Etiologi Cacar Monyet
Diagnosis Cacar Monyet
Diskusi Terkait
dr.Margaretha Agapia Febriani
12 Mei 2019
Bagaimana penularan monkey pox?
Oleh: dr.Margaretha Agapia Febriani
16 Balasan
selamat malam dokter, saya mendapat pertanyaan dari user mengenai monkey pox atau cacar monyet. untuk penularannya apakah sama dengan varicella dok? dan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.