Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Genu Varum general_alomedika 2023-01-30T10:12:40+07:00 2023-01-30T10:12:40+07:00
Genu Varum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Genu Varum

Oleh :
dr. Henggar Allest Pratama
Share To Social Media:

Etiologi genu varum genu varum atau kaki O, atau yang dikenal juga dengan bow legs dapat karena overload mekanis yang menyebabkan osteokondrosis, kelainan genetik, maupun usia fisiologis.

Secara garis besar, genu varum disebabkan oleh kondisi fisiologis dan patologis. Genu varum fisiologis umum ditemui pada anak dibawah 2 tahun. Pada keadaan patologis, etiologi genu varum dapat berupa penyakit metabolik dan nonmetabolik.[14]

Genu Varum Fisiologis

Genu varum fisiologis atau disebut juga dengan physiological bowing terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun. Genu varum fisiologis adalah kondisi yang normal terjadi pada awal masa kanak–kanak yang akan mengalami resolusi spontan.[14]

Genu Varum Patologis

Genu varum patologis dapat terjadi akibat kondisi metabolik dan nonmetabolik.

Etiologi Metabolik

Ada beberapa penyakit metabolik yang dapat menyebabkan genu varum, yaitu:

Renal Osteodistrofi:

Penyakit ginjal kronis dapat memicu renal osteodistrofi dengan manifestasi genu varum. Penyakit ginjal kronis dapat terjadi ketidakseimbangan elektrolit. Pada keadaan ini, terjadi penurunan aktivitas alfa–1–hidroksilase yang akan menurunkan kadar 1,25–dihidroksikalsiferol (bentuk aktif vitamin D) dan menurunkan sekresi fosfat.

Hal ini menyebabkan penurunan kadar kalsium yang diserap oleh organ intestinal, sehingga kadar kalsium serum berkurang. Penurunan kadar kalsium serum akan menyebabkan kondisi hiperparatiroid yang berpengaruh terhadap turnover tulang.

Akibatnya, pada anak, dapat terjadi growth retardation, serta perubahan tulang dan otot yang progresif, seperti genu varum, pembesaran metafisis, frontal bossing, deviasi ulnar, dan rakitis. Sedangkan pada dewasa, dapat muncul fraktur patologis, nyeri tulang, dan deformitas muskuloskeletal.[3,4]

Rickettsia:

Rickettsia adalah penyakit infeksi yang dapat mengakibatkan penurunan absorpsi mineral yang dipergunakan untuk pertumbuhan tulang. Penurunan absorpsi tidak hanya berakibat pada vitamin D, tetapi juga pada kalsium dan fosfat. Kondisi ini menyebabkan penurunan kekuatan tulang yang berpotensi menyebabkan fraktur atau perubahan struktur tulang, seperti genu varum.[3,7]

Etiologi Nonmetabolik

Genu varum juga dapat disebabkan oleh kondisi nonmetabolik, antara lain:

Displasia Skeletal:

Penyebab tersering penyakit displasia skeletal adalah akondroplasia. Akondroplasia adalah pertumbuhan abnormal sel tulang yang disebabkan karena mutasi sel yang mengatur fibroblast growth factor. Mutasi sel akan mengakibatkan perubahan formasi struktur tulang, seperti shortening tulang ekstremitas, hipoplasia pada tulang wajah, bossy frontal, serta genu varum dan genu valgum.[3,8]

Blount Disease:

Blount disease atau tibia vara adalah penyakit dengan karakteristik meliputi kalsifikasi endokondral di bagian medial proksimal tibia, sehingga menyebabkan deformitas tungkai. Deformitas yang paling umum adalah genu varum.

Blount disease dibagi menjadi onset dini dan onset lambat. Onset dini terjadi pada anak usia 2–5 tahun, sehingga disebut juga dengan infantile Blount disease. Onset munculnya gejala infantile Blount disease akan menjadi faktor pembeda dengan genu varum fisiologis, yang onsetnya di bawah 2 tahun.

Blount disease onset lambat dapat muncul pada remaja (juvenile Blount disease) yang  biasanya muncul saat usia 10 tahun dan pada dewasa. Pada sebagian besar kasus, pasien Blount disease memerlukan terapi khusus dan pembedahan.[2,9,10]

Trauma:

Trauma sistem muskuloskeletal di sekitar lutut dapat menyebabkan genu varum. Genu varum post trauma lebih sering muncul pada trauma longitudinal dan sering kali muncul lebih dari satu tahun setelah trauma.

Genu varum post trauma dapat menimbulkan nyeri dan disabilitas yang memerlukan koreksi. Aktivitas berat yang rentan cedera juga dapat menyebabkan genu varum. Sebuah studi pada atlet sepak bola menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna antara prevalensi genu varum pada atlet sepak bola dan orang dewasa lain.

Prevalensi genu varum terlihat lebih besar lagi pada atlet yang memiliki riwayat cedera lutut dan atlet yang melakukan latihan beban pada lutut yang lebih berat daripada beban yang digunakan secara umum.[11,12]

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko dinilai dapat meningkatkan risiko genu varum.

Obesitas

Penelitian pada 1.450 siswa usia 6–7 tahun di Iran menunjukkan bahwa terdapat 24,2% anak dengan genu varum. Faktor risiko obesitas menghasilkan perbedaan bermakna terhadap insidensi genu varum dan deformitas tungkai secara umum.[31]

Penelitian serupa pernah dilakukan di Indonesia meskipun dengan hasil yang berbeda. Qadaryanti et al melakukan penelitian pada anak usia 7–12 tahun dengan mengukur sudut tibiofemoral dengan goniometer dan membandingkan dengan indeks massa tubuh (IMT). Deviasi pada sudut tibiofemoral dapat menimbulkan nyeri dan kelainan gait. Hasilnya, tidak ada hubungan bermakna antara BMI dan sudut tibiofemoral.[15]

Olahraga Sepak Bola

Insidensi genu varum meningkat pada pesepakbola. Penelitian yang membandingkan pada 750 pesepak bola dan 750 nonpesepakbola menunjukkan bahwa insidensi genu varum lebih tinggi pada pesepakbola dengan usia 16–18 tahun.[26]

Defisiensi Vitamin D

Insidensi genu varum juga sering terjadi pada anak dengan defisiensi vitamin D. Kelainan tungkai terjadi pada 36% dari 226 anak dengan defisiensi vitamin D, dengan genu varum menjadi kelainan terbanyak. Sedangkan pada anak tanpa defisiensi vitamin D tidak terjadi kelainan tungkai.[13,26,27]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

2. Birch JG. Blount disease. JAAOS-Journal of the American Academy of Orthopaedic Surgeons. 2013 Jul 1;21(7):408-18.
3. Ballal MS, Bruce CE, Nayagam S. Correcting genu varum and genu valgum in children by guided growth: temporary hemiepiphysiodesis using tension band plates. The Journal of bone and joint surgery. British volume. 2010 Feb;92(2):273-6.
4. Bostian PA, Watkins C. Renal Osteodystrophy. InOrthopedic Surgery Clerkship 2017 (pp. 749-751). Springer, Cham.
7. Yulia C, Darningsih S. Hubungan Kalsium dengan Rickettsia, Osteomalacia dan Osteoarthritis. Jakarta. Fakultas Kedokteran, Universitas Pembangunan Nasional Veteran. 2010.
8. Weiner DS, Mirhaidari GJ, Morscher MA, Gothard MD, Adamczyk MJ. Results through skeletal maturity of planned fibular nonunion for the treatment of genu varum in achondroplasia: An observational retrospective study. Medicine. 2019 Nov;98(44).
9. Sabharwal S. Blount disease. JBJS. 2009 Jul 1;91(7):1758-76.
10. Dettling S, Weiner DS. Management of bow legs in children: A primary care protocol. J Fam Pract. 2017 May 1;66(5):E1-6.
11. Yoon JR, Lee JK, Ryu J, Um R, Yang JH. Increased external rotation of the osteoarthritic knee joint according to the genu varum deformity. Knee Surgery, Sports Traumatology, Arthroscopy. 2020 Jun 15:1-8.
12. Asadi K, Mirbolook A, Heidarzadeh A, Kivi MM, Meybodi MK, Rad MR. Association of soccer and genu varum in adolescents. Trauma monthly. 2015 May;20(2).
14. S DMTS, De Leucio A. Blount Disease. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560923/
15. Qodaryanti E. Hubungan Indeks Massa Tubuh Overweight Dan Obesitas Dengan Sudut Tibiofemoral Pada Anak Usia 7 Sampai 12 Tahun (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga). Universitas Airlangga, 2016.
26. Asadi K, Mirbolook A, Heidarzadeh A, Kivi MM, Meybodi MK, Rad MR. Association of soccer and genu varum in adolescents. Trauma monthly. 2015 May;20(2).
27. Voloc A, Esterle L, Nguyen TM, Walrant-Debray O, Colofitchi A, Jehan F, Garabedian M. High prevalence of genu varum/valgum in European children with low vitamin D status and insufficient dairy products/calcium intakes. European journal of endocrinology. 2010 Nov 1;163(5):811.
31. Shapouri J, Aghaali M, Aghaei M, Iranikhah A, Ahmadi R, Hovsepian S. Prevalence of Lower Extremities’ Postural Deformities in Overweight and Normal Weight School Children. Iranian Journal of Pediatrics. 2019 Oct 1;29(5).

Patofisiologi Genu Varum
Epidemiologi Genu Varum

Artikel Terkait

  • Aktivitas Fisik untuk Mengurangi Genu Varum
    Aktivitas Fisik untuk Mengurangi Genu Varum
Diskusi Terkait
Anonymous
19 Juli 2022
Indikasi Terapi Bracing pada Balita 2 tahun dengan Genu Varum - Ortopedi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
izin bertanya dr. Hendra, Sp. OT, pada pasien anak usia 2 tahun dengan genu varum, apakah perlu diobservasi dulu sampai beberapa tahun atau bisa langsung...
dr. Nurul Falah
10 Juni 2021
Penggunaan bracing pada genu varum pada usia remaja - Orthopedi Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Hendra, Sp. OT, izin bertanya dokter.Apakah masih dapat menggunakan bracing untuk memperbaiki genu varum pada usia remaja spt misalnya usia 17 tahun...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.