Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Kanker Endometrium general_alomedika 2021-05-07T11:00:04+07:00 2021-05-07T11:00:04+07:00
Kanker Endometrium
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Kanker Endometrium

Oleh :
dr. Sheeny Oktaviany
Share To Social Media:

Penatalaksanaan kanker endometrium yang utama adalah pembedahan berupa histerektomi yang diikuti dengan salfingoooforektomi bilateral. Pilihan terapi lainnya mencakup radioterapi, kemoterapi, dan terapi hormonal. [11-15]

Pembedahan

Pembedahan untuk kanker endometrium berupa histerektomi yang umumnya disertai dengan salfingoooforektomi bilateral. Salfingoooforektomi dilakukan karena sel-sel tumor bisa menyebar ke ovarium dan sel-sel kanker dorman yang mungkin tertinggal kemungkinan akan terangsang oleh estrogen yang dihasilkan oleh ovarium.

Tindakan dapat disertai dengan pelvic washing serta limfadenektomi pelvik dan paraaortik, tetapi kedua tindakan ini masih kontroversial.

Laparoskopi atau Laparotomi

Laparoskopi diasosiasikan dengan tingkat komplikasi setelah operasi yang lebih rendah sehingga lebih disarankan dibandingkan laparotomi. Laparoskopi diasosiasikan dengan tingkat nyeri yang lebih rendah, serta penyembuhan dan lama rawat yang lebih singkat. [17]

Pelvic Washing

Sitologi pelvik atau peritoneal washing (PWC) adalah indikator yang paling berguna dari penyebaran peritoneum kanker ovarium subklinis, terutama untuk karsinoma ovarium nonserosa. Namun, peran PWC dalam penentuan stadium kanker endometrium kurang jelas.

Deteksi sel-sel ganas dalam pencucian peritoneum bergantung pada identifikasi sel-sel nonmesothelial dan pengaturannya. Walau karsinoma tingkat tinggi dapat dengan mudah diidentifikasi, sejumlah kondisi jinak seperti sel mesothelial reaktif, endosalpingiosis, dan endometriosis dapat meniru tumor batas garis serosa dan karsinoma serosa derajat rendah.

Kontroversi Limfadenektomi

Limfadenektomi pelvik dan paraaortik masih kontroversial. Terdapat studi yang menyatakan peningkatan harapan hidup pasien, tetapi terdapat juga studi yang menyatakan hasil sebaliknya. Selain itu, belum terdapat konsensus mengenai kriteria pasien yang perlu dilakukan limfadenektomi. [17]

Radioterapi

Radioterapi tidak perlu dilakukan pada pasien kanker endometrium derajat 1 atau 2 dengan invasi miometrium <50% karena berhubungan dengan reduksi kualitas hidup dan peningkatan morbiditas. [17]

Radioterapi dapat dipertimbangkan pada kanker endometrium yang tidak dapat menjalani pembedahan dengan penyakit yang terbatas hanya pada uterus. Pada penyakit stadium IV B, radioterapi tidak lagi bertujuan kuratif tetapi hanya sebagai terapi paliatif saja. [11-15]

Kemoterapi

Hasil penelitian menunjukkan kanker endometrium pasca operasi yang diikuti kemoterapi kombinasi memiliki angka survival lebih tinggi. Kemoterapi terutama disarankan pada tumor stadium III atau lebih atau rekuren. Walau demikian, belum terdapat standar kemoterapi pilihan untuk kanker endometrium.

Kemoterapi dapat diberikan secara tunggal atau terapi kombinasi. Pilihan kemoterapi tunggal untuk kanker endometrium adalah sebagai berikut :

  • Cisplatin 50-100 mg/m2 diberikan secara intravena dalam 30 menit, setiap 3 minggu
  • Carboplatin AUC 5-7 diberikan secara intravena dalam 30 menit, setiap 3 minggu
  • Paclitaxel 175 mg/m2 diberikan secara intravena dalam 3 jam, setiap 3 minggu
  • Doxorubicin 60-75 mg/m2 bolus intravena, setiap 3 minggu
  • Doxorubicin liposomal 50 mg/m2 intravena, setiap 3-4 minggu [18]

Pilihan kemoterapi kombinasi untuk kanker endometrium adalah sebagai berikut :

  • Carboplatin + paclitaxel
  • Doxorubicin + cisplatin
  • Doxorubicin + cisplatin untuk hari pertama, paclitaxel untuk hari kedua, filgrastim untuk hari 3-12
  • Carboplatin + paclitaxel + bevacizumab [18]

Terapi Hormonal

Terapi hormonal berupa pemberian progestin kontinu menggunakan megestrol, medroksiprogesteron, atau intrauterine device (IUD) levonorgestrel dapat digunakan sebagai terapi primer pada pasien kanker endometrium yang ingin mempertahankan fertilitasnya.

Terapi hormonal ini dapat dipertimbangkan jika kriteria berikut ini terpenuhi :

  • Hasil biopsi dilatase & kuratase terkonfirmasi adenokarsinoma derajat 1 oleh ahli patologi
  • Penyakit terbatas hanya pada endometrium yang dikonfirmasi menggunakan MRI (direkomendasikan) atau USG transvaginal
  • Tidak ada metastasis pada pencitraan
  • Tidak ada kontraindikasi terhadap terapi hormon atau kehamilan
  • Informed consent pasien bahwa terapi hormonal sebagai terapi primer bukan merupakan terapi standar untuk penanganan kanker endometrium

  • Jika alasan tidak melakukan histerektomi adalah karena ingin memiliki anak, edukasi pasien untuk segera melakukan histerektomi setelah memiliki anak [18]

Terapi Target dan Imunoterapi

Terapi target dan imunoterapi untuk kanker endometrium masih dalam tahap uji klinis dan memerlukan penelitian lebih lanjut sebelum bisa digunakan untuk penanganan kanker endometrium. Contoh terapi target dan imunoterapi yang sedang diuji untuk kanker endometrium, di antaranya :

  • Kinase inhibitor: lenvatinib
  • Angiogenesis inhibitor: bevacizumab
  • Protein mammalian target of rapamycin (mTOR): everolimus, temsirolimus
  • Immune checkpoint inhibitor: pembrolizumab [18]

Follow Up

Pada pasien pasca terapi dilakukan follow up yang bertujuan untuk memantau adanya kekambuhan. Edukasi pasien untuk segera memeriksakan diri jika mengalami keluhan perdarahan per vaginam. Kehilangan berat badan, nyeri, dan perdarahan pervaginam dapat mengarahkan adanya kekambuhan penyakit, yang seringkali terjadi selama 3 tahun pertama setelah terapi primer.

Referensi

11. Piulats JM, Guerra E, Gil‐Martin M, et al. Molecular approaches for classifying endometrial carcinoma. Gynecol Oncol. 2017.
12. Torre LA, Bray F, Siegel RL, Ferlay J, Lortet‐Tieulent J, Jemal A. Global cancer statistics, 2012. CA Cancer J Clin. 2015.
13. Winer I, Ahmed QF, Mert I, et al. Significance of lymphovascular space invasion in uterine serous carcinoma: What matters more; extent or presence? Int J Gynecol Pathol. 2015.
14. World Health Organisation. World Cancer Factsheet. August 2012.
15. Schorge JO, et al. Endometrial Cancer. Dalam: Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Hoffman BL, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams Gynecology. USA:McGraw-Hill.
17. Braun MM, Overbeek-Wager EA, Grumbo RJ. Diagnosis and Management of Endometrial Cancer. Am Fam Physician. 2016 Maret 15;93(6):468-474.
18. Creasman WT. Endometrial Carcinoma. Medscape. 2018.

Diagnosis Kanker Endometrium
Prognosis Kanker Endometrium

Artikel Terkait

  • Red Flag Perdarahan Pascamenopause
    Red Flag Perdarahan Pascamenopause
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Hari ini, 13:50
Profilaksis Oftalmia Neonatorum: Apakah Masih Relevan? - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter, Apakah Dokter masih menerapkan pemberian tetes mata antibiotik profilaksis pada bayi baru lahir? Sebenarnya, tindakan ini bertujuan untuk...
Anonymous
Hari ini, 13:11
Daging tumbuh di vagina bagian dalam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Siang dok, izin berdiskusi ada pasien dengan keluhan daging tumbuh di vagina bagian dalam, user baru menyadari hal ini beberapa hari sebelum konsul,...
Anonymous
Kemarin, 16:20
Pilihan antibiotik untuk terapi ISPA di layanan primer
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya pilihan antibiotik yang paling baik digunakan dalam terapi ISPA ec. bacterial infection di layanan primer apa ya dok? Di tempat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.