Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Kanker Endometrium general_alomedika 2020-01-07T14:38:27+07:00 2020-01-07T14:38:27+07:00
Kanker Endometrium
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Kanker Endometrium

Oleh :
dr. Sheeny Oktaviany
Share To Social Media:

Etiologi dari kanker endometrium saat ini belum diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan etiologi dari kanker endometrium diantaranya ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rangsangan estrogen yang berlebihan dan terus menerus dapat menyebabkan kanker endometrium. [15]

Dipostulasikan bahwa kerusakan kecil dan pemulihan jaringan ovarium akibat ovulasi (produksi sel telur) atau fluktuasi hormon selama ovulasi bisa menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak normal.

Estrogen

Dasar pemikiran yang menganggap estrogen sebagai faktor etiologis berasal dari tiga sumber, yaitu :

  1. Aktivitas biologis estrogen dan progesteron pada endometrium
  2. Data pada hewan dan manusia mengenai pengaruh dietilstilbestrol (DES) terhadap karsinogenesis
  3. Hubungan antara kanker endometrium dengan hiperplasia endometrium dalam kaitannya dengan hubungan antara hiperplasia dengan pajanan estrogen yang tidak dihambat dan berlangsung lama [11]

Bukti yang paling kuat untuk sensitivitas endometrium yang tinggi terhadap hormon steroid ovarium adalah perubahan dramatis yang terjadi pada jaringan ini selama siklus menstruasi. Pada siklus wanita normal: endometrium mengubah morfologinya setiap hari. [11]

Faktor Risiko

Faktor risiko dari kanker endometrium di antaranya mencakup faktor risiko reproduksi dan menstruasi, usia menarche dini, usia menopause, kadar hormon endogen, terapi sulih hormon, dan kontrasepsi oral. Masing-masing faktor risiko akan dijelaskan di bawah ini.

Faktor Risiko Reproduksi dan Menstruasi

Kebanyakan peneliti menyimpulkan bahwa nulipara mempunyai risiko 3x lebih besar menderita kanker endometrium dibanding multipara. Hipotesis bahwa infertilitas menjadi faktor risiko kanker endometrium.

Perubahan-perubahan biologis yang berhubungan dengan infertilitas dikaitkan dengan risiko kanker endometrium adalah siklus anovulasi, kadar androstenedion serum yang tinggi, menstruasi tidak teratur, dan efek dari kadar estrogen bebas dalam serum yang rendah pada nulipara. [9,15]

Usia Menarche

Usia menarche dini (<12 tahun) berkaitan dengan meningkatnya risiko kanker endometrium walaupun tidak selalu konsisten. [9,15]

Usia Menopause

Banyak penelitian menunjukkan usia saat menopause mempunyai hubungan langsung terhadap meningkatnya kanker ini. Semakin lama usia menopause, semakin tinggi risiko mengalami kanker endometrium. Wanita yang menopause secara alami di atas 52 tahun 2,4 kali lebih berisiko jika dibandingkan sebelum usia 49 tahun. [9,15]

Kadar Hormon Endogen

Kadar estrogen endogen yang tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko kanker endometrium. Salah satu contohnya adalah pada penyakit yang menyebabkan peningkatan produksi estrogen endogen, misalnya sindrom ovarium polikistik(polycystic ovarian syndrome / PCOS). [9,15]

Terapi Sulih Hormon

Terapi sulih hormon estrogen menyebabkan risiko kanker endometrium meningkat 2 sampai 12 kali lipat. Peningkatan risiko ini terjadi setelah pemakaian 2-3 tahun terapi sulih hormon. Risiko relatif tertinggi setelah pemakaian selama 10 tahun. [9,15]

Kontrasepsi Oral

Peningkatan risiko secara bermakna terdapat pada pemakaian kontrasepsi oral yang mengandung estrogen dosis tinggi dan rendah progestin. Sebaliknya pengguna kontrasepsi oral kombinasi estrogen dan progestin dengan kadar progesteron tinggi mempunyai efek protektif dan menurunkan risiko kanker endometrium setelah 1-5 tahun pemakaian. [9,15]

Tamoxifen

Beberapa penelitian mengindikasikan adanya peningkatan risiko kanker endometrium 2-3 kali lipat pada pasien kanker payudara yang diberi terapi tamoxifen. Tamoxifen merupakan antiestrogen yang berkompetisi dengan estrogen untuk menduduki reseptor. Di endometrium, tamoxifen malah bertindak sebagai faktor pertumbuhan yang meningkatkan siklus pembelahan sel. [9,15]

Obesitas

Berat badan 13-22 kg di atas berat badan ideal akan meningkatkan risiko kanker endometrium sampai 3x lipat. Kelebihan berat badan di atas 23 kg akan meningkatkan risiko sampai 10x lipat. [9,15]

Diet

Perbedaan pola demografi kanker endometrium diperkirakan berhubungan dengan faktor nutrisi, terutama tingginya kandungan lemak hewani dalam diet. Konsumsi sereal, kacang-kacangan, sayuran dan buah terutama yang tinggi lutein, menurunkan risiko kanker. [9,15]

Diabetes Mellitus dan Hipertensi

Wanita premenopause dengan diabetes mellitus meningkatkan 2-3x lebih besar berisiko terkena kanker endometrium jika disertai diabetes. Tingginya kadar estrone dan lemak dalam plasma wanita dengan diabetes menjadi penyebabnya.

Hipertensi menjadi faktor risiko pada wanita pasca menopause dengan obesitas. [9,15]

Riwayat Kanker

Seorang wanita dengan riwayat kanker kolon dan kanker payudaramemiliki peningkatan risiko terjadinya kanker endometrium. Riwayat kanker endometrium dalam keluarga juga merupakan faktor risiko terjadinya kanker endometrium. [9,15]

Merokok

Merokok ditemukan memiliki efek protektif hanya pada wanita yang sudah mengalami menopause. [9,15]

Referensi

9. Madison T, Schottenfeld D, James SA, Schwartz AG, Gruber SB. Endometrial cancer: socioeconomic status and racial/ethic differences in stage at diagnosis, treatment, and survival. Am J Public Health.
11. Piulats JM, Guerra E, Gil‐Martin M, et al. Molecular approaches for classifying endometrial carcinoma. Gynecol Oncol. 2017.
15. Schorge JO, et al. Endometrial Cancer. Dalam: Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Hoffman BL, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams Gynecology. USA:McGraw-Hill.

Patofisiologi Kanker Endometrium
Epidemiologi Kanker Endometrium

Artikel Terkait

  • Red Flag Perdarahan Pascamenopause
    Red Flag Perdarahan Pascamenopause
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 18:56
Domperidone untuk anak
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya dok, obat antiemetik apa yang aman untuk anak usia 1tahun? Karna biasanya saya kasih domperidone tp ternyata setelah baca2 itu gak aman untuk...
dr.Marcella Arista
Kemarin, 15:34
Perbedaan efektivitas dari injeksi PPC vs L-Carnitine vs Deoxycholic Acid
Oleh: dr.Marcella Arista
1 Balasan
Alodok, ingin bertanya1. Apakah ada literatur yang membahas perbedaan efektivitas dari inject PPC vs L-Carnitine vs Deoxycholic? Sy sudah coba cari di...
dr.Resti Riyandina Mujiarto
Kemarin, 13:55
Efek samping jangka panjang jika overdosis maprotiline
Oleh: dr.Resti Riyandina Mujiarto
1 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien. Seorang wanita usia 21 thn, datang dengan keluhan meminum obat maprotiline (sandepril) 50 mg sekaligus 5 tablet secara...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.