Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Kalazion general_alomedika 2022-02-04T16:55:21+07:00 2022-02-04T16:55:21+07:00
Kalazion
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Kalazion

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Etiologi kalazion adalah obstruksi dan inflamasi kelenjar sebasea pada kelopak mata. Hal ini bisa melibatkan proses infeksi dan noninfeksi.

Obstruksi drainase normal kelenjar sebasea terutama pada tepi kelopak mata, dapat disebabkan oleh blefaritis, acne rosacea, atau dapat muncul secara spontan setelah perkembangan hordeolum internal atau eksternal.[1,2]

Beberapa hal lain yang berkaitan dengan obstruksi kelenjar sebasea antara lain dermatitis seboroik, leismaniasis, tuberkulosis, defisiensi imun, infeksi virus, karsinoma, trakoma, trauma kelopak mata, operasi kelopak mata, atau penggunaan terapi bortezomib.[2]

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko obstruksi kelenjar sebasea kelopak mata antara lain perubahan hormonal, rosacea, dan higienitas yang buruk.

Perubahan Hormonal

Banyak hormon yang berperan dalam sekresi sebum kelenjar meibom. Perubahan hormonal yang terjadi saat pubertas dan kehamilan akan meningkatkan risiko terjadinya kalazion.[6,7]

Rosacea

Terjadinya kalazion dilaporkan terkait dengan rosacea. Rosacea merupakan kondisi yang ditandai dengan kemerahan pada wajah, telangiektasia, kulit kasar, dan erupsi papulopustular. Inflamasi pada mata dan kelopak mata dapat berkembang dan mengarah pada pembentukan kalazion.[6,8,9]

Paparan Polutan Udara

Risiko terjadinya kalazion meningkat setelah paparan polutan udara karena adanya zat asing yang bisa menutupi saluran kelenjar meibom. Risiko semakin meningkat ketika disertai kebersihan yang buruk dan kurangnya pembersihan mata secara teratur.[6]

Kebersihan Kelopak Mata Yang Buruk

Pembersihan kelopak mata secara rutin untuk menghilangkan benda asing, kotoran, atau bahan kosmetik yang menyumbat saluran kelenjar meibom dapat menurunkan risiko terjadinya kalazion.[6,10]

Hiperlipidemia

Hiperlipidemia dikaitkan dengan peningkatan sekresi sebum dari kelenjar meibom. Sebum dengan viskositas yang tinggi akan menutup saluran kelenjar meibom. Selain itu, hiperlipidemia juga meningkatkan risiko blefaritis yang selanjutnya akan meningkatkan risiko pembentukan kalazion.[2,6,10]

Trauma Kelopak Mata

Trauma kelopak mata dapat menyebabkan gangguan pada struktur saluran kelenjar meibom. Cedera tumpul pada lempeng tarsal kelopak mata akan menyebabkan oklusi lumen duktus, sekuestrasi sebum, dan selanjutnya pembentukan kalazion. Hal yang sama juga pada trauma kelopak mata tajam dapat menyebabkan cedera langsung ke saluran dan kerusakan pelepasan duktus dari sebum yang diproduksi di kelenjar meibom.[6,10]

Referensi

1. Jordan GA, Beier K. Chalazion. [Updated 2020 Aug 8]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499889/
2. Deschênes J. Chalazion. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/1212709-overview
6. Alsammahi A, Aljohani Z, Jaad N, Daia OA, Aldayhum M, et al. Incidence and predisposing factors of chalazion. Int J Community Med Public Health. 2018; 5(11):4979-4982.
7. Lai JJ, Chang P, Lai KP, Chen L, Chang C. The Role of Androgen and Androgen Receptor in the Skin-Related Disorders. Arch Dermatol Res. 2012; 304(7): 499-510.
8. Banasikowska AK. Rosacea. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1071429-overview
9. Van Zuuren EJ. Rosacea. N Engl J Med. 2017;377(18):1754-64.
10. Kumar J, Pathak AK, Verma A, Dwivedi S. Study of Incidence And Risk Factors of Chalazion in Bundelkhand Region. IOSR-JDMS. 2017; 16(5): 5-8.

Patofisiologi Kalazion
Epidemiologi Kalazion
Diskusi Terkait
dr. Ica Trianjani S.
15 Juni 2020
Pasien 3 tahun dengan keluhan terdapat benjol pada mata sejak 20 hari yang lalu
Oleh: dr. Ica Trianjani S.
2 Balasan
Selamat pagi, ijin konsul. Pasien 3 thn, bb 12,5 kg dtg dengan keluhan benjolan dibagian mata. Keluhan sudah dirasakan lebih 20 hari, ukuran semakin...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.