Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
  • Diskusi Dokter
  • SKP Online
Hordeolum general_alomedika 2019-11-29T15:46:16+07:00 2019-11-29T15:46:16+07:00
Hordeolum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Hordeolum

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Hordeolum, penyakit mata yang umum ditemukan di praktik, adalah abses pada glandula di palpebra yang umumnya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Berdasarkan glandula yang terlibat, hordeolum dapat dibedakan menjadi internal dan eksternal. Hordeolum internal melibatkan kelenjar meibom, sedangkan hordeolum eksternal melibatkan kelenjar Zeis atau Moll. [1,2]

Diagnosis hordeolum dapat ditegakkan secara klinis. Pasien umumnya datang dengan keluhan timbulnya benjolan pada tepi palpebra. Benjolan biasanya disertai tanda inflamasi seperti eritema dan nyeri. [3,4]

Hordeolum merupakan infeksi akut yang bersifat self limited dan dapat sembuh dalam beberapa hari. Untuk mengurangi keluhan, dapat dilakukan kompres hangat dan antibiotik topikal. Lesi yang kronik membutuhkan insisi dan drainase. [1,2,4]

hordeolum

Referensi

1. Carter SR. Eyelid Disorders : Diagnosis and Management. Am Fam Phys, 1998. 57 (11): 2695-2702.
2. Carlisle RT, Giovanni J. Differential Diagnosis of The Swollen Eyelid. Am Fam Phys, 2015. 92(2): 106-112.
3. Gupta A, Stacey S, Amissah-Arthur KN. Eyelid lumps and lesions. BMJ, 2014. 348(1), g3029–g3029.doi:10.1136/bmj.g3029
4. Sadowska-Przytocka A, Czarnecka-Operacz M, Jenerowicz D, Grzybowski A.. Ocular manifestations of infectious skin diseases. Clinics in Dermatology, 2016. 34(2): 124–128.doi:10.1016/j.clindermatol.2015.11.010

Patofisiologi Hordeolum

Artikel Terkait

  • Hordeolum - Panduan e-prescription Alomedika
    Hordeolum - Panduan e-prescription Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
23 Maret 2022
Insisi hordeolum/kalazion - Mata Ask The Expert
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter M. Syauqi, Sp.M izin bertanya apakah insisi hordeolum/kalazion dapat dilakukan oleh dokter umum? Bagaimana agar tidak terjadi infeksi setelah...
dr. Livia Kurniati Saputra
23 Maret 2022
Hordeolum Berulang - Mata Ask the Expert
Oleh: dr. Livia Kurniati Saputra
1 Balasan
ALO dr. Muhamman Syauqie, SpM(K),Tata laksana seperti apa yang perlu diberikan pada pasien dengan hordeolum interna berulang? Apakah indikasi merujuk pasien...
Anonymous
20 Desember 2021
Hordeolum pada anak kapan perlu diterapi - Mata Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. M. Sidik, SpM(K), saya ingin bertanya 2 hal dok.1. Hordeoulum pada bayi, kapan perlu diterapi AB, apakah perlu diberika tetes mata AB+steroid atau AB...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.