Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Endoftalmitis general_alomedika 2022-10-10T11:40:27+07:00 2022-10-10T11:40:27+07:00
Endoftalmitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Endoftalmitis

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa sekitar 90% dari kasus endoftalmitis atau endophthalmitis merupakan kasus endoftalmitis eksogen yang timbul setelah bedah mata, trauma, atau komplikasi pada ulkus kornea. Hanya 5–15% kasus endoftalmitis merupakan endoftalmitis endogen.[4,11]

Global

Secara global, endoftalmitis akut setelah bedah katarak merupakan jenis endoftalmitis yang paling sering ditemukan. Etiologi utama adalah bakteri. Gejala endoftalmitis timbul dalam 1 minggu pertama setelah bedah pada 75% kasus. Insiden endoftalmitis setelah tindakan pada mata adalah 0,02–0,06% untuk vitrektomi, 0,2% untuk keratoplasti, dan 0,02–0,13% untuk injeksi intravitreal.[1,4]

Beberapa studi lain melaporkan risiko endoftalmitis sebesar 0,2% setelah pemasangan lensa intraokular sekunder, risiko 0,2% setelah operasi glaukoma, dan risiko 0,03% setelah vitrektomi pars plana. Tren saat ini menunjukkan kenaikan kasus endoftalmitis setelah injeksi intravitreal juga.[1,4]

Insiden endoftalmitis setelah trauma tembus bola mata adalah 1–18%. Di India dan Cina, sekitar 40–60% kasus endoftalmitis merupakan endoftalmitis yang terjadi setelah trauma tembus mata.[1,4]

Insiden endoftalmitis endogen sangat bervariasi mulai dari 2–41% tergantung pada letak geografis dan faktor gizi pasien. Suatu tinjauan literatur di Inggris melaporkan bahwa 41% kasus endoftalmitis merupakan endoftalmitis endogen. Sementara itu, suatu studi di India menunjukkan bahwa hanya 7,4% dari 955 kasus endoftalmitis merupakan endoftalmitis endogen.[1,4]

Indonesia

Saat ini belum ada studi epidemiologi yang melaporkan insiden endoftalmitis secara nasional di Indonesia. Suatu penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan endoftalmitis di Indonesia disebabkan oleh bakteri Gram negatif (51%) diikuti dengan bakteri Gram positif (39,5%) dan jamur (9,5%).[12]

Mortalitas

Endoftalmitis sendiri umumnya tidak menyebabkan kematian. Namun, kematian dapat terjadi akibat penyakit yang mendasari endoftalmitis, misalnya pada kasus endoftalmitis endogen yang disebabkan oleh fokus infeksi di bagian tubuh lain. Morbiditas yang paling dikhawatirkan dan perlu diwaspadai pada kasus endoftalmitis adalah kebutaan permanen.[2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Sheu SJ. Endophthalmitis. Korean J Ophthalmol. 2017;31(4):283-289. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5540982/
2. Egan DJ. Endophthalmitis. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/799431-overview
4. Durand ML. Bacterial and fungal endophthalmitis. Clin Microbiol Rev. 2017;30:597-613.
11. Weng TH, Chang HC, Chung CH, et al. Epidemiology and mortality-related prognostic factors in endophthalmitis. Investigate Ophthalmology & Visual Science. 2018;59(6);2487. doi:10.1167/iovs.18-23783
12. Sjamsoe S. Endoftalmitis. In Buku Ajar Oftalmologi. Edisi 1. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2017.

Etiologi Endoftalmitis
Diagnosis Endoftalmitis

Artikel Terkait

  • Antibiotik Intracameral Post Operasi Katarak Untuk Mencegah Endoftalmitis
    Antibiotik Intracameral Post Operasi Katarak Untuk Mencegah Endoftalmitis
Diskusi Terkait
dr.Andrew Logan
23 Januari 2019
Perbedaan endoftalmitis, panoftalmitis, dan panuveitis
Oleh: dr.Andrew Logan
6 Balasan
Alo dokter!Ingin bertanya, sebenarnya apa sih perbedaan endoftalmitis dengan panoftalmitis, kemudian perbedaanya juga dengan panuveitis. Mohon penjelasannya...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.