Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Diplopia general_alomedika 2022-09-20T11:41:27+07:00 2022-09-20T11:41:27+07:00
Diplopia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Diplopia

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Penatalaksanaan diplopia dipilih berdasarkan etiologi yang mendasari untuk mendapatkan kembali penglihatan binokular tunggal. Pada saat pasien datang, tentukan ada-tidaknya kegawatdaruratan yang membutuhkan penanganan segera, misalnya dalam kasus stroke.[1,4]

Nonfarmakologi

Pada diplopia monokular, harus dievaluasi terlebih dahulu kemungkinan perlunya operasi katarak atau adanya gangguan refraksi yang perlu dikoreksi.[2,4]

Pada diplopia binokular simptomatik akibat ketidaksejajaran okular, terdapat beberapa pilihan perawatan medis yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Terapi prisma Fresnel: Penggunaan prisma Fresnel umumnya efektif hanya untuk pasien dengan ketidaksejajaran okular kecil. Terapi ini diindikasikan jika terdapat deviasi stabil di semua arah pandangan
  • Terapi oklusi: Pada pasien dengan ketidaksejajaran okular yang lebih besar, oklusi salah satu mata dengan penutup mata dapat dilakukan sembari menunggu resolusi atau intervensi[1,2,5]
  • Latihan ortoptik: Dilaporkan efektif mengurangi gejala convergence insufficiency. Latihan ortoptik juga telah terbukti meningkatkan hasil pembedahan pada pasien dengan strabismus dan dapat dianggap sebagai tata laksana tambahan untuk pembedahan pada kasus dengan eksotropia intermiten[5]

Farmakologi

Piridostigmin atau agen antikolinergik kerja panjang lainnya serta kortikosteroid dapat bermanfaat pada diplopia akibat myasthenia gravis.[5]

Pembedahan

Pada diplopia akibat strabismus, perawatan bedah diindikasikan pada kasus strabismus dengan ketidaksejajaran okular yang berlangsung lama, tidak mengalami perbaikan selama lebih dari 12 bulan, dan mengalami kegagalan terhadap terapi lain.[1,2]

Operasi transposisi diindikasikan untuk kelumpuhan permanen pada otot rektus lateral. Tindakan ini dapat mengatasi tonus otot rektus medial yang tidak berlawanan dengan melakukan insisi otot rektus superior dan inferior disertai reinsersi setengah lateral setiap otot pada otot rektus lateral.[5]

Kemodenervasi dengan injeksi toksin botulinum dilakukan untuk mencegah kontraktur pada mata dengan paresis otot ekstraokular. Injeksi toksin botulinum multipel selama beberapa bulan ke dalam otot rektus medial akan mengurangi kontraktur karena lemahnya otot rektus lateral akibat kelumpuhan saraf VI.[1,2,5]

Referensi

1. Iliescu DA, Timaru CM, Alexe N, Gosav E, Simone AD, et al. Management of diplopia. Rom J Ophthalmol. 2017; 61(3): 166–170.
2. Najem K, Margolin E. Diplopia. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441905/
4. Brady CJ. Diplopia (Double Vision). MSD Manuals, 2021. https://www.msdmanuals.com/professional/eye-disorders/symptoms-of-ophthalmologic-disorders/diplopia
5. Dude I. Diplopia (Double Vision). Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/1214490-overview

Diagnosis Diplopia
Prognosis Diplopia
Diskusi Terkait
drg.Indryani Tanuwidjaja, Sp. Perio
01 Oktober 2022
Akomodasi mata
Oleh: drg.Indryani Tanuwidjaja, Sp. Perio
16 Balasan
Mata sy kanan n kiri klo lihat jauh terang bila ditutup salah satu sisi. Tp stlh kacamata d pasang kok spt double lihat jauh. Itu kr apa y dok. Bila lihat...
dr. Irene Cindy Sunur
05 Mei 2021
Tanda Bahaya Diplopia - Mata Ask the Expert
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
Alo, dr. M. Sidik, Sp.M(K)Saya ingin bertanya, Dok. Kira-kira apa sajakah tanda bahaya keluhan diplopia yang perlu segera dirujuk ke dokter spesialis mata?...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.