Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Prolaps Uterus general_alomedika 2020-12-01T14:29:24+07:00 2020-12-01T14:29:24+07:00
Prolaps Uterus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Prolaps Uterus

Oleh :
dr. Rendy Singgih
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada prolaps uterus diperlukan agar pasien dapat memanajemen ekspektasinya. Kebanyakan kasus prolaps uterus bersifat ringan dan asimptomatik, sehingga jarang memerlukan intervensi khusus. Walaupun begitu, pasien perlu paham bahwa terapi konservatif tidak dapat mengembalikan uterus ke posisinya semula, sehingga tidak berarti bahwa kondisi prolaps hilang.[9]

Perubahan Gaya Hidup

Menjaga dan memperhatikan gaya hidup sehat, seperti menghindari merokok, tidak mengangkat beban berat, menghindari konstipasi, serta menghindari aktivitas fisik berat telah dilaporkan mampu mengurangi gejala prolaps uterus ringan dan inkontinensia urine yang dapat ditemukan pada pasien dengan prolaps.[5,13]

Latihan Otot Dasar Panggul

Latihan otot dasar panggul (senam Kegel) disarankan pada pasien yang menjalani terapi konservatif. Latihan dilakukan sebanyak 45-60 kali sehari, dibagi dalam 2-3 set.[9]

Edukasi Faktor Risiko dan Gejala

Risiko prolaps uterus akan meningkat pada pasien usia tua, pernah hamil, memiliki riwayat operasi panggul, mengalami konstipasi kronik, obesitas, ataupun sindrom Marfan.

Kebanyakan pasien asimptomatik. Jika timbul keluhan, dapat berupa terlihat atau teraba adanya tonjolan pada vagina, rasa penuh pada vagina, ataupun keluar cairan akibat erosi.[1,7]

Referensi

1. Aboseif C, Liu P. Pelvic Organ Prolapse. [Updated 2020 Oct 12]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563229/
5. Jefferis H, Jackson SR, Price N. Management of uterine prolapse: is hysterectomy necessary? Obstet Gynaecol. 2016;18(1):17–23.
7. Barsoom RS. Uterine Prolapse in Emergency Medicine. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/797295-overview#a4
9. Iglesia CB, Smithling KR, Columbia D. Pelvic Organ Prolapse. American Family Physician. 2017;96 (3) https://www.aafp.org/afp/2017/0801/afp20170801p179.pdf
13. American Urogynecologic Society. Pelvic Organ Prolapse. 2016. https://www.voicesforpfd.org/assets/2/6/POP.pdf

Prognosis Prolaps Uterus
Diskusi Terbaru
dr. Rafenia Nayani
Hari ini, 16:24
Kapan menyarankan sufor untuk bayi bblr?
Oleh: dr. Rafenia Nayani
1 Balasan
Alo dokter. Izin konsul jika ad yg bisa membantu. Saya mendapatkan rujukan bidan dgn bayi bblr 2400 gram. Bayi lahir cukup bulan. Tidak ada penyulit...
Anonymous
Hari ini, 08:28
Terapi dan Edukasi Kondiloma Akuminata pada Ibu Hamil
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alodokter, izin berdiskusiSaya mendapatkan pasien berumur 35 tahun dengan keluhan muncul daging dibagian kelamin, pasien tidak mengetahui sudah berapa lama...
Anonymous
Hari ini, 08:01
Jahit dalam dengan benang non absorbable
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok, apakah jahit dalam 1 kali dengan benang non absorbable perlu dibuka kembali benangnya atau benang itu dapat terurai sendiri nantinya?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.