Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Mioma Uteri general_alomedika 2021-04-09T07:10:11+07:00 2021-04-09T07:10:11+07:00
Mioma Uteri
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Mioma Uteri

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Penatalaksanaan mioma uteri secara garis besar dibagi menjadi tata laksana obat-obatan, tata laksana pembedahan, dan alternatif nonbedah. Selain itu, tata laksana ekspektan juga sering kali dipilih pada pasien-pasien asimtomatik atau dengan mioma berukuran kecil. [21,24]

Medikamentosa

Penanganan mioma uteri lini pertama biasanya terbatas pada tata laksana obat-obatan karena gejala yang biasanya ringan. Penanganan harus dibedakan menjadi penanganan etiologis dan simtomatis.

Penanganan Simtomatis

Analgesik dapat diberikan untuk manajemen nyeri pasien. Umumnya analgesik yang digunakan adalah golongan antiinflamasi nonsteroid, misalnya naproxen 500 mg dua kali sehari, bila dibutuhkan.

Pada pasien yang mengalami gejala perdarahan uterus abnormal, pilihan obat berikut dapat diberikan:

  • Mifepristone 5-50 mg per oral sekali sehari selama 3-6 bulan
  • Sistem levonorgestrel intrauterine (LNG-IUS) menunjukkan hasil yang baik sebagai pilihan terapi mioma. Sediaan yang digunakan adalah 52 mg dan dilepaskan setelah 5 tahun atau bila dibutuhkan
  • Asam traneksamat merupakan obat prokoagulan yang terbukti memiliki hasil baik dalam menurunkan perdarahan menstruasi. Dosis yang digunakan adalah 1-1.5 gram 3-4 kali sehari (maksimal 4 gram per hari) selama 4 hari dalam 1 siklus menstruasi

Penanganan Etiologis

Penanganan etiologis bertujuan untuk mengecilkan ukuran mioma uteri.

  • Agonis gonadotropin-releasing hormone (GnRHa) dahulu digunakan untuk mengecilkan mioma uteri namun kurang disukai karena efek sampingnya berupa flushes dan osteopenia. Obat yang dapat digunakan yaitu leuprolide 3.75 mg intramuskular tiap bulan hingga 3 bulan, atau 11.25 mg intramuskular dosis tunggal

  • Baru-baru ini selective progesterone receptor agonist (sRPM) seperti ulipristal asetat (UPA) mulai digunakan sebagai penanganan baru dalam mioma uteri [21,24]

Pembedahan

Intervensi pembedahan masih menjadi strategi utama dalam penanganan mioma uteri. Tindakan-tindakan yang paling sering dilakukan di antaranya yaitu histerektomi, miomektomi laparaskopik, dan miomektomi histeroskopik. Selain itu, metode minimal invasif menggunakan embolisasi arteri uteri dan ablasi mioma uterus juga mulai dikembangkan sebagai tata laksana mioma uteri.

Histerektomi

Histerektomi merupakan penanganan radikal dan definitif, khususnya untuk pasien yang sudah tidak berharap memiliki anak, atau wanita-wanita berusia 40-50 tahun.

Miomektomi Abdominal (Laparoskopi atau Laparotomi)

Eksisi mioma dan rekonstruksi anatomis uterus menjadi satu-satunya teknik yang tersedia bagi wanita yang ingin mempertahankan uterusnya.

Miomektomi Histeroskopik

Histeroskopi merupakan metode yang dapat dipilih untuk menghilangkan mioma submukosa dengan prosedur pembedahan invasif minimal. [21,24]

Embolisasi Arteri Uteri

Metode ini merupakan cara yang aman dan invasif minimal dengan hasil kepuasan yang serupa dengan tindakan pembedahan. Komplikasi minor umumnya lebih sedikit, resiko diperlukannya pembedahan baru dalam 2-5 tahun cenderung lebih tinggi dibanding tindakan pembedahan. Penggunaannya sebelum kehamilan masih tidak dianjurkan karena kemungkinan adanya gangguan miometrium.

Ablasi Mioma Uterus

Ablasi merujuk pada tindakan merusak jaringan dengan energi terkonsentrasi. Tindakan ini disebut juga miolisis. Berbagai energi dapat digunakan seperti ultrasound, radiofrekuensi, dan laser.  [21,24]

Referensi

21. Mas A, Tarazona M, Dasí Carrasco J, Estaca G, Cristóbal I, Monleón J. Updated approaches for management of uterine fibroids. International Journal of Women's Health. 2017;Volume 9:607-617.
24. Sohn G, Cho S, Kim Y, Cho C, Kim M, Lee S. Current medical treatment of uterine fibroids. Obstetrics & Gynecology Science. 2018;61(2):192.

Diagnosis Mioma Uteri
Prognosis Mioma Uteri

Artikel Terkait

  • Terapi Pembedahan Mioma pada Kasus Subfertilitas
    Terapi Pembedahan Mioma pada Kasus Subfertilitas
  • Manfaat Elagolix Terhadap Menorrhagia pada Mioma Uteri-Telaah Jurnal Alomedika
    Manfaat Elagolix Terhadap Menorrhagia pada Mioma Uteri-Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
dr. Livia Kurniati Saputra
10 Maret 2022
Myoma Intrauterine apakah dapat menjadi penyulit kehamilan - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr. Livia Kurniati Saputra
1 Balasan
Selamat pagi dr. Utomo, SpOG,Karakteristik atau lokasi myoma intrauterine seperti apakah yang dapat menjadi penyulit pada kehamilan? Terima kasih
Anonymous
25 Januari 2022
Indikasi operasi mioma - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Thomas Malonda, Sp.OGKasus mioma seperti apakah yang boleh diobservasi/terapi konservatif saja dan kasus mioma seperti apakah yang perlu dioperasi?...
dr. Herbert Sihite, MKed(OG), SpOG
23 Juli 2021
Pasien Wanita usia 50 tahun dengan keluhan benjolan keluar dari kemaluan
Oleh: dr. Herbert Sihite, MKed(OG), SpOG
7 Balasan
Seorang Wanita 50 tahun, keluhan benjolan keluar dari kemaluan, hasil periksa: uterus ukuran 8x8x4, ovarium normalMassa berasal dari cervix dan OUI, dijumpai...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.