Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Mioma Uteri general_alomedika 2024-10-14T10:43:39+07:00 2024-10-14T10:43:39+07:00
Mioma Uteri
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Mioma Uteri

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Patofisiologi mioma uteri adalah tumor monoklonal yang tumbuh dari jaringan otot halus di uterus yaitu pada lapisan miometrium. Tumor ini tergolong dalam tumor jinak yang terdiri dari miofibroblas yang tidak beraturan yang terkubur dalam matriks ekstraseluler yang berjumlah besar. Matriks ekstraseluler ini sendiri berkontribusi cukup besar pada volume tumor. Kejadian yang mencetuskan tumor ini sendiri masih belum diketahui secara pasti.[1-4]

Patogenesis

Paling tidak terdapat dua komponen yang berbeda yang berkontribusi dalam pertumbuhan mioma uteri, yaitu:

  • Transformasi miosit-miosit normal menjadi miosit yang tidak normal, akibat mutasi somatik
  • Pertumbuhan miosit-miosit yang tidak normal menjadi tumor yang nampak secara klinis[1-3]

Stem cells miometrium diketahui tumbuh menjadi mioma uteri di bawah pengaruh beberapa hormon. Selain itu, faktor-faktor lainnya, seperti genetik, tidak beraturannya matriks ekstraseluler, dan faktor-faktor pertumbuhan juga ditemukan memiliki peran dalam terbentuknya mioma uteri.[1-3]

Hormonal

Sel-sel pada mioma berproliferasi dengan kecepatan sedang dan pertumbuhannya tergantung dari hormon-hormon steroid yang diproduksi oleh ovarium yaitu estrogen dan progesteron. Adanya ketergantungan terhadap hormon-hormon ini yang menyebabkan menciutnya sebagian besar kasus mioma uteri setelah menopause.[1,2,4]

Estrogen estradiol yang poten akan menginduksi produksi reseptor progesteron melalui reseptor estrogen alfa (ER-α). Reseptor-reseptor progesteron ini merupakan komponen penting dalam respons jaringan mioma terhadap progesteron yang disekresi oleh ovarium.

Oleh karenanya, baik progesteron dan reseptor progesteron sangat diperlukan bagi terjadinya pertumbuhan tumor, peningkatan proliferasi sel, serta bagi ketahanan dan peningkatan pembentukan matriks-matriks ekstraseluler. Estrogen dan ER-α sendiri tidaklah cukup untuk pertumbuhan mioma uteri tanpa adanya progesteron dan reseptor progesteron. [1,2,4]

Teori hormonal ini dapat menjelaskan mengenai efek konsumsi morning-after-pill yang diperkirakan dapat mencegah risiko myoma uteri. Morning-after-pill yang mengandung oral synthetic progesterone receptor modulator (SPRM) diperkirakan dapat efek antigonis parsial terhadap progesteron sehingga mencegah proliferasi sel tumor fibroid uteri.[32]

Genetik

Meskipun dulunya mioma uteri tidak dianggap sebagai penyakit genetik, berbagai bukti-bukti klinis yang baru menunjukkan bahwa faktor genetik berperan pada paling tidak sebagian kasus mioma uteri.

Beberapa survei-survei sitogenik menunjukkan bahwa pada sekitar 40% mioma uteri mengalami perubahan kromosom dan memiliki anomali sitogenik yang sama dengan beberapa tipe tumor yang lain. Sebagai contoh yaitu di mana beberapa penelitian yang menunjukkan adanya translokasi antara kromosom 12 dan 14, trisomi 12, translokasi antara kromosom 6 dan 10, serta delesi kromosom 3 dan 7.

Gen-gen yang diduga terlibat dalam munculnya mioma uteri yang paling sering di antaranya yaitu High Mobility Group A2 (HMGA2), regulator transkripsi mediator complex subunit 12 (MED12), mutase pada collagen type IV, alpha-5 dan alpha-6 (COL4A5 dan COL4A6).[1,2,4]

Matriks Ekstraseluler

Komponen-komponen matriks ekstraseluler yang tidak beraturan juga merupakan salah satu karakteristik khas dari pertumbuhan mioma. Matriks ekstraseluler ini sebagian besar terdiri dari berbagai subtipe kolagen, fibronektin, dan proteoglikan.

Baru-baru ini beberapa subtipe kolagen ditemukan terekspresi lebih banyak pada sel-sel mioma dibandingkan pada sel-sel miometrium, seperti COL1A1, 4A2, 6A1, 7A1, dan 16A1.[1,2]

Faktor-faktor Pertumbuhan

Beberapa faktor-faktor pertumbuhan juga ditemukan berperan dalam terbentuknya mioma uteri. Faktor-faktor ini di antaranya yaitu vascular endothelial growth factor (VEGF), epidermal growth factor (EGF), heparin binding epidermal growth factor (HB-EGF), protein derived growth factor (PDGF), insulin-like growth factor (IGF), tumour growth factor-α (TGF-α), tumour growth factor-β (TGF-β), acidic fibroblast growth factor (aFGF), dan basic fibroblast growth factor (bFGF).[1,2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. Vilos G, Allaire C, Laberge P, et al. The Management of Uterine Leiomyomas. Journal of Obstetrics and Gynaecology Canada. 2015;37(2):157-178.
2. Ciavattini A, Di Giuseppe J, Stortoni P, et al. Uterine Fibroids: Pathogenesis and Interactions with Endometrium and Endomyometrial Junction. Obstetrics and Gynecology International. 2013;2013:1-11.
3. Day Baird D, Dunson D, Hill M, Cousins D, Schectman J. High cumulative incidence of uterine leiomyoma in black and white women: Ultrasound evidence. American Journal of Obstetrics and Gynecology. 2003;188(1):100-107.
4. Hurst B. Uterine Fibroids. Ultrasound Imaging in Reproductive Medicine. 2013;117-131.
32. Steward E, Laughlin-Tommaso S. UpToDate . Uptodate.com. 2019. https://www.uptodate.com/contents/uterine-leiomyomas-fibroids-epidemiology-clinical-features-diagnosis-and-natural-history?search=fibroids%20complications&source=search_result&selectedTitle=1~150&usage_type=default&display_rank=1

Pendahuluan Mioma Uteri
Etiologi Mioma Uteri

Artikel Terkait

  • Terapi Pembedahan Mioma pada Kasus Subfertilitas
    Terapi Pembedahan Mioma pada Kasus Subfertilitas
  • Manfaat Elagolix Terhadap Menorrhagia pada Mioma Uteri-Telaah Jurnal Alomedika
    Manfaat Elagolix Terhadap Menorrhagia pada Mioma Uteri-Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 07 September 2022, 11:46
Mioma Uteri pada Kehamilan - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Cipta, Sp.OGIjin bertanya dok, apakah ibu hamil dengan mioma uteri selalu harus dilakukan SC? Bila miom tidak menutupi jalan lahir, apakah masih bisa...
dr. Livia Kurniati Saputra
Dibalas 10 Maret 2022, 10:38
Myoma Intrauterine apakah dapat menjadi penyulit kehamilan - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr. Livia Kurniati Saputra
1 Balasan
Selamat pagi dr. Utomo, SpOG,Karakteristik atau lokasi myoma intrauterine seperti apakah yang dapat menjadi penyulit pada kehamilan? Terima kasih
Anonymous
Dibalas 25 Januari 2022, 11:25
Indikasi operasi mioma - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Thomas Malonda, Sp.OGKasus mioma seperti apakah yang boleh diobservasi/terapi konservatif saja dan kasus mioma seperti apakah yang perlu dioperasi?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.