Patofisiologi Intrauterine Growth Restriction (IUGR)
Patofisiologi intrauterine growth restriction (IUGR) sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Pengaturan pertumbuhan janin merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan banyak faktor. Beberapa faktor diduga menjadi penyebab IUGR adalah fungsi plasenta abnormal, suplai oksigen dan atau nutrisi maternal yang tidak adekuat, serta penurunan kemampuan penggunaan suplai oleh janin. [3,5]
Plasenta diduga memegang peranan penting dalam terjadinya IUGR. Kelainan pembentukan, perfusi inadekuat, dan disfungsi vili plasenta diduga sebagai salah satu penyebab utama dari IUGR, terutama pada usia gestasi awal.
Pada preeklampsia, terjadi invasi sitotrofoblast pada uterus yang terlalu dangkal dan kelainan diferensiasi sitotrofoblast. Hal ini menyebabkan tidak terjadinya destruksi arteri spiralis desidua distal, sehingga perfusi maternal melalui vili plasenta inadekuat, dan kemudian menyebabkan hipoksia plasenta lokal dan gangguan pertumbuhan janin. Fungsi plasenta juga akan terganggu pada pasien preeklampsia dengan terjadinya kelainan pembentukan plasenta akibat peningkatan apoptosis trophoblast. Selain itu, infark, stress oksidatif, sitokin-sitokin, dan hipertensi juga dapat mengganggu fungsi vili trofoblast. [3,6]
Genetik juga merupakan salah satu faktor yang berperan dalam terjadinya IUGR. Rendahnya kadar insulin-like growth factor (IGF)-I dan II dan peningkatan kadar IGF binding protein (BP)-1 ditemukan berhubungan dengan IUGR pada beberapa studi. Selain itu, delesi parsial homozigot dan mutasi reseptor IGF-1 juga sudah ditemukan pada beberapa kasus IUGR.
Penyebab genetik lainnya yang diduga dapat menyebabkan IUGR adalah gangguan pada gen glial cell missing-1 (GCM1). Gangguan pada gen ini dipercaya dapat mengganggu diferensiasi dan morfogenesis trophoblast sehingga dapat menyebabkan IUGR. [3,5]