Epidemiologi Intrauterine Growth Restriction (IUGR)
Data epidemiologi menunjukkan bahwa intrauterine growth restriction (IUGR) ditemukan 6 kali lebih tinggi pada negara berkembang. Janin IUGR dilaporkan paling sering ditemukan pada benua Asia, diikuti oleh benua Afrika, dan Amerika Latin. [4,5]
Global
Negara-negara di Asia Selatan memiliki tingkat intrauterine growth restriction (IUGR) dan berat badan lahir rendah (BBLR) tertinggi di dunia. Insiden BBLR akibat IUGR di Bangladesh dilaporkan sebanyak 39% dari seluruh kelahiran hidup. India dan Pakistan juga memiliki tingkat BBLR akibat IUGR yang tinggi, yaitu sebanyak 21% dan 18%.
Negara Asia lainnya, seperti Sri Lanka (13%), Kamboja (12%), Vietnam (11%), Filipina (6%), Malaysia (4%), Thailand (3%), dan China (2%) juga menyumbang angka BBLR akibat IUGR yang cukup tinggi.
Di Amerika Serikat, tingkat IUGR ditemukan lebih rendah dibandingkan negara-negara di Asia, yaitu sebesar 0,07%. [2,5]
Indonesia
Insiden intrauterine growth restriction (IUGR) di Indonesia dilaporkan kira-kira sebesar 4,4% dari seluruh kelahiran hidup. Anak dengan BBLR yang berhubungan dengan IUGR paling banyak ditemukan pada provinsi Papua (27%), Nusa Tenggara Timur (20,3%), dan Sumatera Selatan (19,5%). [8,9]
Mortalitas
Intrauterine growth restriction (IUGR) merupakan salah satu penyebab kematian perinatal dan neonatal. Rasio mortalitas perinatal dalam kasus IUGR adalah sebesar 5,4/1000 kelahiran. [10,11]