Penatalaksanaan Intrauterine Growth Restriction (IUGR)
Penatalaksanaan intrauterine growth restriction (IUGR) bersifat suportif dan berfokus pada komplikasi. Beberapa pertimbangan, terutama dari hasil ultrasonografi (USG), dapat membantu klinisi dalam menentukan tata laksana.
Waktu Persalinan
Terminasi kehamilan pada intrauterine growth restriction (IUGR) ditentukan berdasarkan berbagai faktor, seperti usia kehamilan, hasil ultrasound doppler, skor biophysical profile (BPP), hasil doppler duktus venosus, komorbiditas, dan ada tidaknya insufisiensi uteroplasenta.
Persalinan Dilakukan Secepatnya
Persalinan pada IUGR dilakukan secepatnya jika terdapat:
- Kelainan hasil doppler duktus venosus
- Aliran terbalik diastolik pada umur kehamilan ≥ 32 minggu
- Tidak adanya aliran diastolik pada umur kehamilan ≥ 34 minggu
Persalinan Ditunda
Persalinan pada IUGR dapat ditunda jika :
- Aliran terbalik diastolik pada umur kehamilan < 32 minggu atau tidak adanya aliran diastolik pada umur kehamilan < 34 minggu, dengan atau tanpa adanya oligohidramnion : dilakukan pemeriksaan skor biophysical profile (BPP) setiap hari. Apabila skor BPP normal, maka persalinan dapat ditunda sampai 32 minggu pada masalah aliran terbalik dan 34 minggu pada masalah tidak adanya aliran. Pada hasil BPP abnormal, maka persalinan dapat dilakukan secepatnya.
- Penurunan aliran diastolik : dilakukan pemeriksaan BPP dua kali seminggu dan persalinan dapat dilakukan apabila hasil BPP abnormal.
- Doppler arteri umbilikal normal: menunjukkan janin dalam keadaan baik sehingga persalinan dapat ditunda sampai umur kehamilan 39-40 minggu.
Persalinan dengan IUGR tidak dapat ditunda sampai lebih dari 40 minggu. Persalinan postmatur pada kasus IUGR dapat meningkatkan risiko kematian. [1,3,12]
Kortikosteroid
Kortikosteroid antenatal diberikan saat persalinan prematur, yaitu pada usia kehamilan 24-34 minggu. Pemberian kortikosteroid bertujuan untuk membantu maturasi paru janin.
Efikasi penggunaan kortikosteroid pada persalinan prematur di negara maju sebagai terapi tambahan untuk menurunkan mortalitas dan morbiditas telah didukung berbagai studi. Namun, efikasi intervensi ini tidak terbukti ketika diaplikasikan di negara berkembang. Penelitian lebih lanjut terkait hal ini masih dibutuhkan. [1,3,12]
Magnesium Sulfat
Pemberian magnesium sulfat sebelum persalinan pada usia kehamilan < 32 minggu diperlukan guna memberi efek neuroproteksi pada janin. Dosis yang dipakai adalah 4 gram intravena, disuntikkan selama 20 menit, kemudian diikuti 1 gram/jam sampai persalinan atau selama 24 jam. [1,3,12]
Manajemen Ruang Persalinan
Pada kehamilan dengan intrauterine growth restriction (IUGR) persiapan persalinan harus matang. IUGR dapat menimbulkan berbagai komplikasi mengancam nyawa, termasuk asfiksia perinatal, ensefalopati neonatal, aspirasi mekonium, hipoglikemia, dan hipertensi pulmonal.
Pemeriksaan kardiotokografi dan denyut jantung janin (DJJ) secara berkala harus dilakukan untuk memantau kondisi janin sambil menunggu persalinan. Persalinan sectio caesarea lebih disarankan pada kehamilan dengan IUGR.
Saat bayi lahir, resusitasi harus dilakukan dengan cepat dan hati-hati. Gangguan termoregulasi pada bayi IUGR harus ditangani dengan cepat. Gangguan pernapasan bayi dengan IUGR umumnya diakibatkan aspirasi mekonium. Pembebasan jalan napas dari mekonium dapat dilakukan dengan suction atau tangan. Bayi dengan IUGR disarankan dirawat di neonatal intensive care unit (NICU). [1,3,12]
Manajemen Ruang Bayi
Pemantauan intensif di ruang bayi dilakukan untuk mencegah komplikasi pada bayi. Pemeriksaan panjang, berat, dan lingkar kepala bayi dilakukan saat awal masuk. Bayi kemudian dapat dipindahkan ke inkubator untuk menjaga suhu tubuh. Pemantauan kadar glukosa, kalsium, dan risiko polisitemia dapat dilakukan selanjutnya. Nutrisi bayi juga harus diperhatikan dengan pemberian makan enteral yang disesuaikan dengan berat badan. [1,3,12]