Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Hiperplasia Endometrium general_alomedika 2019-11-29T15:46:13+07:00 2019-11-29T15:46:13+07:00
Hiperplasia Endometrium
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Hiperplasia Endometrium

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Hiperplasia endometrium merupakan suatu keadaan terjadinya proliferasi ireguler pada kelenjar endometrium dengan peningkatan rasio antara kelenjar dengan stroma. Sekitar 133 per 100.000 wanita di Amerika Serikat setiap tahunnya mengalami hiperplasia endometrium dan 5% nya memiliki progesivitas menjadi kanker endometrium.

Berdasarkan World Health Organization (WHO) tahun 2014, hiperplasia endometrium dapat dibagi menjadi dua diagnosis, yaitu hiperplasia endometrium non atipik (hiperplasia jinak) dan atipik (Endometrial Intraepithelial Neoplasia / EIN). Hiperplasia endometrium atipik memiliki risiko kanker endometrium yang lebih besar. [1,2]

hiperplasiaendocomp

Proses terjadinya hiperplasia endometrium telah dihubungkan dengan stimulasi kronik estrogen terhadap endometrium dan tidak terbentuknya progesterone dalam tubuh. Beberapa keadaan, seperti menopause, obesitas, dan sindroma ovarium polikistik, dapat menyebabkan keadaan tersebut sehingga menyebabkan hiperplasia endometrium. [3,4]

Diagnosis hiperplasia endometrium umumnya didapatkan dari hasil investigasi keluhan perdarahan uterus abnormal. Pemeriksaan lanjut, seperti transvaginal ultrasonografi, histeroskopi saat dilatasi dan kuretase, dan biopsi endometrium dapat membantu dalam menegakkan diagnosis. Pemeriksaan histologi merupakan pemeriksaan utama dalam menentukan klasifikasi diagnosis dan terapi pasien. [5,6]

Terapi pasien hiperplasia endometrium bergantung pada tipe penyakit dan beberapa faktor klinis. Levonorgestrel-releasing intrauterine system (LNG-IUS) dan progestin oral merupakan terapi utama untuk hiperplasia endometrium non atipik. Pada pasien hiperplasia endometrium tipikal lebih disarankan untuk dilakukan histerektomi, karena risiko untuk terjadinya kanker endometrium. Hasil pengobatan dapat dikontrol dengan pemeriksaan biopsi endometrium dan ultrasonografi transvaginal secara berkala. [5,7]

Referensi

1. Sobczuk K, Sobczuk A. New classification system of endometrial hyperplasia WHO 2014 and its clinical implications. Prz Menopauzalny. 2017;16(3):107–11.
2. Reed SD, Newton KM, Clinton WL, Epplein M, Garcia R, Allison K, et al. Incidence of endometrial hyperplasia. Am J Obstet Gynecol. 2009;200(6):678.e1-678.e6.
3. Sanderson PA, Critchley HOD, Williams ARW, Arends MJ, Saunders PTK. New concepts for an old problem: The diagnosis of endometrial hyperplasia. Hum Reprod Update. 2017;23(2):232–54.
4. Kuh H. Premalignant lesions of the endometrium. MedScape. 2018
5. Armstrong AJ, Hurd WW, Elguero S, Barker NM, Zanotti KM. Diagnosis and Management of Endometrial Hyperplasia. J Minim Invasive Gynecol. 2012;19(5):562–71.
6. Montgomery BE, Daum GS, Dunton CJ. Endometrial Hyperplasia: A Review. Obstet Gynecol Surv. 2004;59(5):368–78.
7. Management of endometrial hyperplasia green-top guideline No. 67. Rotal College of Obstetricians and Gynaecologists/British Society for Gynaecological Endoscopy; February 2016.

Patofisiologi Hiperplasia Endome...

Artikel Terkait

  • Red Flag Perdarahan Pascamenopause
    Red Flag Perdarahan Pascamenopause
  • Red Flag Perdarahan Intermenstrual
    Red Flag Perdarahan Intermenstrual
  • Manfaat Elagolix Terhadap Menorrhagia pada Mioma Uteri-Telaah Jurnal Alomedika
    Manfaat Elagolix Terhadap Menorrhagia pada Mioma Uteri-Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 19:57
Dosis anak berdasarkan buku saku dosis obat pediatri IDAI
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. izin bertanya berdasarkan buku saku dosis obat pediatri IDAI 2016 tertera“Salbutamol 0,1-0,15 mg/kg, 6jam, oral”Jika seperti ini berarti dosis...
Anonymous
Kemarin, 16:25
Tromboprofilaksis pada Pasien Kanker Penerima Kemoterapi - Hematologi & Onkologi Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Alvin, Sp. PD -KHON, zin bertanya dok, saya pernah membaca bahwa pasien yang menjalani kemoterapi berisiko untuk mengalami thromboembolisme vena,...
Anonymous
Kemarin, 16:12
Transplantasi Stem Cell pada Acute Myeloid Leukimia - Hematologi & Onkologi Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Alvin, Sp. PD-KHOM, saya ingin bertanya terkait penggunaan stem cell transplantation (STC) dalam penanganan Acute Myeloid Leukimia di Indonesia,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.