Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Trigeminal Neuralgia general_alomedika 2021-12-20T15:26:49+07:00 2021-12-20T15:26:49+07:00
Trigeminal Neuralgia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Trigeminal Neuralgia

Oleh :
dr. Ghifara Huda SE AAAK
Share To Social Media:

Diagnosis trigeminal neuralgia sangat bergantung pada gejala khas yang disampaikan pasien pada anamnesis. Tidak ada pemeriksaan laboratorium atau pencitraan khusus yang spesifik dan sensitif untuk menegakkan diagnosis trigeminal neuralgia.[1]

Anamnesis

Trigeminal neuralgia sering mengalami overdiagnosis dan underdiagnosis. Oleh karenanya, pada anamnesis perlu diperhatikan berbagai hal yang bisa menyebabkan misdiagnosis, misalnya pencetus nyeri, nyeri odontogenik, dan gejala autonomik. Tanyakan onset nyeri, apakah nyeri berkaitan dengan ruam herpes zoster ipsilateral yang terdistribusi sejajar dengan saraf trigeminal, serta apakah terdapat riwayat trauma pada sisi yang mengalami keluhan, termasuk trauma akibat prosedur dental atau fraktur.[1]

Trigeminal neuralgia umumnya bermanifestasi sebagai nyeri seperti tertusuk unilateral pada wajah, lebih sering timbul pada sisi kanan. Serangan nyeri bisa timbul sebanyak kurang dari 1 kali per hari, hingga lebih dari 12 kali per jam, bahkan ada laporan trigeminal neuralgia yang terjadi ratusan kali per hari. Pada 60% kasus, nyeri dirasakan dari ujung bibir ke sudut rahang. Pada 30% kasus, nyeri dirasakan dari bibir atas atau gigi taring ke arah mata. Pada kurang dari 5% kasus, nyeri terasa pada cabang oftalmik dari nervus fasialis.[14]

Faktor Pencetus

Beberapa hal yang pernah dilaporkan mencetuskan nyeri adalah:

  • Mengunyah, bicara, atau tersenyum
  • Minum air dingin atau hangat
  • Menyentuh wajah, mencukur, menyikat gigi, atau mendengus
  • Terkena hembusan angin dingin dari jendela mobil yang terbuka[14]

Kriteria Diagnosis

Menurut International Headache Society, trigeminal neuralgia dapat didiagnosis jika:

  • A – terdapat serangan nyeri paroksismal yang berlangsung selama beberapa detik hingga 2 menit, mempengaruhi 1 atau lebih cabang nervus trigeminal dan memenuhi kriteria B dan C
  • B – nyeri memenuhi setidaknya 1 dari karakteristik berikut (1) intens, tajam, superfisial, atau menusuk; (2) dipresipitasi dari area pencetus atau oleh faktor pencetus
  • C – serangan nyeri bersifat stereotipikal pada masing-masing pasien
  • D – tidak ada bukti klinis defisit neurologi
  • E – tidak berkaitan dengan kondisi medis lain

Sementara itu, untuk trigeminal neuralgia sekunder, kriteria diagnosisnya mencakup:

  • A – Serangan nyeri paroksismal yang berlangsung selama beberapa detik hingga 2 menit, dengan atau tanpa rasa sakit yang persisten di antara paroksismal, mempengaruhi satu atau lebih percabangan saraf trigeminal dan memenuhi kriteria B dan C
  • B - nyeri memenuhi setidaknya 1 dari karakteristik berikut (1) intens, tajam, superfisial, atau menusuk; (2) dipresipitasi dari area pencetus atau oleh faktor pencetus
  • C – serangan nyeri bersifat stereotipikal pada masing-masing pasien
  • D – terdapat lesi kausatif yang tidak berkaitan dengan kompresi vaskular, dibuktikan dengan pemeriksaan penunjang dan atau eksplorasi fossa posterior[14]

Pemeriksaan Fisik

Temuan pemeriksaan fisik pasien trigeminal neuralgia biasanya normal. Pemeriksaan fisik lebih digunakan untuk menyingkirkan diagnosis banding. Lakukan pemeriksaan untuk mencari kemungkinan lain yang bisa menyebabkan nyeri wajah. Periksa kepala, leher, telinga, mulut, gigi, dan sendi temporomandibular pasien.

Hasil pemeriksaan neurologi pada pasien dengan trigeminal neuralgia klasik biasanya normal. Temuan trigger zone tipikal dapat mengonfirmasi diagnosis. Jika pemeriksa menemukan abnormalitas sensorik pada area trigeminal, hilangnya refleks kornea, atau kelemahan pada otot wajah, maka perlu dipikirkan kemungkinan trigeminal neuralgia simptomatik atau penyebab nyeri wajah lainnya.[15,16]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding trigeminal neuralgia antara lain migraine, otitis media, dan sinusitis.[1-3,17]

Migraine

Pada pasien, nyeri bersifat lebih panjang dan terkadang berkaitan dengan fotofobia dan fonofobia. Migraine dapat dibagi menjadi 2 tipe, yakni migraine dengan aura dan tanpa aura. Keluhan migraine aura biasanya disertai gejala ada kilatan cahaya atau gangguan penglihatan saat serangan migraine.[17,18]

Otitis Media

Pada otitis media, nyeri yang timbul terlokalisir pada area telinga. Otitis media disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus pada telinga tengah yang bisa menyebabkan perforasi membran timpani. Pemeriksaan dengan otoskopi dapat mengonfirmasi diagnosis.[17,19]

Sinusitis

Nyeri pada sinusitis bersifat persisten dan disertai dengan gejala nasal. Penyakit ini bisa disebabkan reaksi alergi atau infeksi bakteri, virus, maupun jamur. Pemeriksaan fisik akan menunjukkan tanda radang pada kelenjar sinus yang terkena, dan pemeriksaan pencitraan, misalnya rontgen posisi Waters, akan membantu konfirmasi diagnosis.[17,20]

Pemeriksaan Penunjang

Secara umum, pemeriksaan laboratorium kurang bermanfaat dalam menegakkan diagnosis trigeminal neuralgia. Jika pasien akan diberikan terapi carbamazepine, pemeriksaan fungsi hepar perlu dilakukan terlebih dulu.

Terkadang, pemeriksaan radiologi sendi temporomandibular atau dental dapat berguna dalam menyingkirkan diagnosis banding. MRI kepala dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya multiple sclerosis, tumor, atau penyebab laik trigeminal neuralgia simptomatik. MRI sebaiknya dilakukan di awal evaluasi seluruh pasien yang menunjukkan gejala ke arah trigeminal neuralgia.[21]

Referensi

1. Maarbjerg S, Di Stefano G, Bendtsen L, Cruccu G. Trigeminal neuralgia - diagnosis and treatment. Cephalalgia 2017;37:648-57.
2. Cruccu G. Trigeminal neuralgia. Continuum (Minneap Minn) 2017;23:396-420.
3. Montano N, Conforti G, Di Bonaventura R, Meglio M, Fernandez E, et al. Advances in diagnosis and treatment of trigeminal neuralgia. JAAPA-J Am Acad Phys 2015;11:289-99.
14. Singh MK. Trigeminal neuralgia. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/1145144-overview#a7
15. Mikula I, Trkanjec Z, Negovetic R, Miskov S, Demarin V. Differences of blink reflex abnormalities in patients suffering from idiopathic and symptomatic trigeminal neuralgia. Wien Klin Wochenschr 2005;117:417 22.
16. Flor H, Rasche D, Islamian AP, Rolko C, Yilmaz P, Ruppolt M, et al. Subtle sensory abnormalities detected by quantitative sensory testing in patients with trigeminal neuralgia. Pain Physician 2016;19:507 18.
17. Zakrzewska JM. Diagnosis and differential diagnosis of trigeminal neuralgia. Clin J Pain. 2002;18(1):14–21.
18. Ha H, Gonzalez A. Migraine Headache Prophylaxis. Am Fam Physician. 2019;99(1):17-24.
19. Ubukata K, Morozumi M, Sakuma M, Takata M, Mokuno E, Tajima T, Iwata S., AOM Surveillance Study Group. Etiology of Acute Otitis Media and Characterization of Pneumococcal Isolates After Introduction of 13-Valent Pneumococcal Conjugate Vaccine in Japanese Children. Pediatr. Infect. Dis. J. 2018 Jun;37(6):598-604.
20. Wyler B, Mallon WK. Sinusitis Update. Emerg. Med. Clin. North Am. 2019 Feb;37(1):41-54.
21. Krafft RM. Trigeminal Neuralgia. Am Fam Physician. 2008 May 1;77(9):1291-1296.

Epidemiologi Trigeminal Neuralgia
Penatalaksanaan Trigeminal Neura...

Artikel Terkait

  • Efikasi Carbamazepine dalam Tata Laksana Nyeri Neuropatik
    Efikasi Carbamazepine dalam Tata Laksana Nyeri Neuropatik
Diskusi Terbaru
dr. Ferry Roferdi
Hari ini, 09:03
Surat sakit
Oleh: dr. Ferry Roferdi
1 Balasan
Alodokter. Mohon ijin bertanya. Apakah ada kriteria khusus untuk pasien agar mendapatkan surat sakit? Jika ada mohon share beserta sumbernya. Dikarenakan...
Anonymous
Hari ini, 08:21
Gatal gatal
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pasien dengan gatal gatal +/- 1 bulan yang lalu, awalnya seperti bentol lalu menyebar seluruh tubuh alergi makanan (-) aktivitas pasien berkerja di kebun,...
Anonymous
Hari ini, 01:32
Asma Anak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Saya bertugas di PKM di daerah terpencil. Saya memiliki pasien anak asma eksaserbasi akut umur 3 tahun 2 bulan dgn BB 10.3 kg, sya sudah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.