Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Perdarahan Intrakranial general_alomedika 2022-08-09T16:35:21+07:00 2022-08-09T16:35:21+07:00
Perdarahan Intrakranial
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Perdarahan Intrakranial

Oleh :
Alexandra Francesca Chandra
Share To Social Media:

Prinsip penatalaksanaan perdarahan intrakranial diawali dengan minimalisasi kerusakan dan stabilisasi pasien di unit gawat darurat (UGD), penatalaksanaan lanjutan misalnya dengan menjaga kondisi euvolemia dan memperbaiki kondisi koagulopati, serta reduksi tekanan intrakranial baik dengan medikamentosa maupun tindakan operasi.[1,3,4,8,10]

Penatalaksanaan Awal di UGD

Beberapa langkah awal yang dilakukan pada pasien dengan perdarahan intrakranial, antara lain:

  • Melakukan intubasi untuk memastikan jalan nafas pasien, terutama pada pasien dengan penurunan kesadaran. Lakukan pemeriksaan neurologis sebelum memberikan agen sedasi dan paralisis
  • Menurunkan tekanan darah dengan perlahan hingga target mean arterial pressure (MAP) < 130 mmHg. Tekanan darah tinggi berhubungan dengan ekspansi hematoma dan prognosis yang buruk[1,3]

  • Stabilisasi tanda vital[3]

CT Scan Emergensi

Pada pasien dengan perdarahan intrakranial, terutama yang mengalami penurunan kesadaran, CT Scan kepala perlu dilakukan segera untuk menentukan perlu tidaknya merujuk pasien ke bedah saraf, lokasi dan volume perdarahan, serta risiko cedera otak sekunder.

Penatalaksanaan Lanjutan

Setelah kondisi pasien dan tanda vital sudah stabil, lakukan reduksi tekanan intrakranial untuk menjaga cerebral perfussion pressure (CPP), koreksi koagulopati, penanganan kejang, serta menjaga homeostasis pasien.

Reduksi Tekanan Intrakranial

Reduksi tekanan intrakranial dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:

  • Elevasi kepala 15-30 derajat. Walau demikian, studi terkini menunjukkan kontroversi antara posisi supinasi dan elevasi kepala
  • Hiperventilasi pada pasien yang sudah diintubasi untuk mencapai target pCO2 30-35 mmHg
  • Pemberian cairan saline hipertonik hingga target serum natrium 155-160 mEq/L. Cairan hipertonik terbukti lebih efektif dibandingkan mannitol dalam menurunkan tekanan intrakranial. Mannitol dapat digunakan sebagai alternatif dengan dosis 0,25-1 gram/kgBB

  • Intervensi pembedahan berupa pemasangan monitor tekanan darah intrakranial, drainase ventrikular eksternal, kraniotomi, evakuasi bekuan darah pada perdarahan epidural, serta kraniektomi dekompresi

Beberapa studi berskala kecil menunjukkan bahwa pembuatan burr hole untuk tata laksana awal perdarahan ekstra aksial mungkin bermanfaat. Namun, studi lebih lanjut masih diperlukan.

Koreksi Koagulopati

Pasien end-stage liver disease atau pasien yang mendapat warfarin dapat ditangani dengan pemberian vitamin K sedangkan pasien yang mendapat heparin dapat diberikan protamine. Pada koagulopati terkait trauma, pasien dapat diberikan platelet dan fresh frozen plasma (FFP).

Penanganan Kejang

Profilaksis kejang tidak lagi disarankan pada perdarahan intrakranial. Pasien perdarahan intrakranial yang mengalami kejang perlu diberikan benzodiazepines seperti diazepam, serta antikonvulsan seperti phenytoin.

Menjaga Homeostasis

Pasien harus dipantau suhu, status cairan dan gula darahnya untuk memastikan kondisi pasien tidak mengalami hipertermia, dan terjaga tetap euglikemia dan euvolemia.[3]

Penatalaksanaan Definitif: Pembedahan

Pembedahan pada perdarahan intrakranial tidak diperlukan pada pasien dengan defisit neurologis yang minimal atau volume perdarahan < 10 mL. Tindakan pembedahan pada pasien perdarahan intrakranial perlu dilakukan pada pasien berikut :

  • Ukuran perdarahan > 3 cm
  • Perdarahan intrakranial yang berhubungan dengan kerusakan struktural pembuluh darah
  • Pasien usia muda dengan perdarahan bagian lobar[3,8]

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum pembedahan, antara lain :

  • Perjalanan penyakit dan timing: pembedahan optimal dilakukan dalam 48-72 jam awal, namun dapat dilakukan hingga 2 minggu setelah onset jika memang harus menunggu kondisi pasien stabil

  • Usia pasien dan kondisi komorbid pasien: pada orang tua dengan kondisi komorbid yang banyak, tindakan operatif dapat memperburuk kondisi pasien
  • Penyebab perdarahan: penyebab perdarahan perlu diketahui agar tindakan operatif dapat dengan tepat dilakukan dan luaran pasien maksimal
  • Lokasi hematoma: lokasi hematoma yang sulit dijangkau mungkin memerlukan teknik operatif yang berbeda[3]
  • Efek massa (mass effect) dan pola drainase. Efek massa adalah fenomena adanya lesi fokal ataupun kontusio yang menyebabkan jaringan dan struktur otak mengalami penekanan dan kerusakan[3,4]

  • Kemungkinan pasien untuk dapat kembali pulih setelah tindakan pembedahan [10]

Tindakan pembedahan yang dapat dilakukan, antara lain adalah perbaikan aneurisma, penanganan malformasi arteriovenosa, serta kraniotomi dekompresi.

Perbaikan Aneurisma

Perbaikan aneurisma dilakukan dengan memasang clamp pada dasar aneurisma untuk mencegah perdarahan. Perbaikan aneurisma juga dapat dilakukan dengan embolisasi coil yang dimasukkan menggunakan kateter.

Penanganan Malformasi Arteriovenosa

Malformasi arteriovenosa dapat diatasi menggunakan pembedahan, radiologi intervensi (digital substraction angiography), maupun embolisasi. Pertimbangan pemilihan modalitas didasarkan pada usia pasien, lokasi, dan ukuran malformasi.

Kraniektomi Dekompresi

Tindakan ini dilakukan ketika nyawa pasien terancam oleh peningkatan tekanan intrakranial, tindakan ini bergantung pada lokasi perdarahan, usia dan kondisi medis pasien.[8,10]

Referensi

1. Caceres, J.A. and J.N. Goldstein, Intracranial hemorrhage. Emergency medicine clinics of North America, 2012. 30(3): p. 771-794. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22974648
3. Liebeskind, D.S. Intracranial Hemorrhage. Neurology 2018; Available from: https://emedicine.medscape.com/article/1163977-overview#a5.
4. Rush, B., Mass Effect, in Encyclopedia of Clinical Neuropsychology, J.S. Kreutzer, J. DeLuca, and B. Caplan, Editors. 2011, Springer New York: New York, NY. p. 1525-1526. https://doi.org/10.1007/978-0-387-79948-3_253
8. Freeman, W.D. and M.I. Aguilar, Intracranial hemorrhage: diagnosis and management. Neurol Clin, 2012. 30(1): p. 211-40, ix. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22284061
10. Caplan, L.R. Patient education: Hemorrhagic stroke treatment (Beyond the Basics). Patient education 2017; Available from: https://www.uptodate.com/contents/hemorrhagic-stroke-treatment-beyond-the-basics.

Diagnosis Perdarahan Intrakranial
Prognosis Perdarahan Intrakranial

Artikel Terkait

  • Target Tekanan Darah pada Pasien dengan Pendarahan Intraserebral Akut
    Target Tekanan Darah pada Pasien dengan Pendarahan Intraserebral Akut
  • Asam Traneksamat Belum Terbukti Efektif untuk Perdarahan Intraserebral Akut
    Asam Traneksamat Belum Terbukti Efektif untuk Perdarahan Intraserebral Akut
  • Membedakan Perdarahan Akibat Trauma Pungsi Lumbal dan Perdarahan Subarachnoid
    Membedakan Perdarahan Akibat Trauma Pungsi Lumbal dan Perdarahan Subarachnoid
  • Pungsi Lumbal untuk Diagnosis Perdarahan Subarachnoid: Masihkah Diperlukan?
    Pungsi Lumbal untuk Diagnosis Perdarahan Subarachnoid: Masihkah Diperlukan?
  • Diagnosis Peningkatan Tekanan Intrakranial: Akurasi Tanda Klinis dan Pencitraan
    Diagnosis Peningkatan Tekanan Intrakranial: Akurasi Tanda Klinis dan Pencitraan

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
25 hari yang lalu
Sharing materi tentang fetal CBH (Cerebellar Hemorrhage)
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ada yang punya sharing materi tentang Fetal Cerebellar hemorrhage? Apa saja penyebab, bagaimana prognosis nya post natal? Terimakasih dok 🙏
dr. Hudiyati Agustini
06 Desember 2022
Kapan dilakukan Tindakan Non Operatif pada Perdarahan Intraserebral Traumatik dan Kontusio Serebri? - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter…!Perdarahan intraserebral traumatik dan kontusio serebri adalah jenis pendarahan otak traumatik yang paling progresif. Progresivitas ini terutama...
dr. Nurul Falah
02 Desember 2021
Pertimbangan pembedahan pada perdarahan intrakranial - Bedah Saraf Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Petra, Sp.BS., BMed.Sci (Hons)., izin bertanya dokter.Apa saja yang perlu dipertimbangkan pada perdarahan intrakranial sebelum memutuskan apakah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.