Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Edema Otak general_alomedika 2022-06-21T16:55:56+07:00 2022-06-21T16:55:56+07:00
Edema Otak
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Edema Otak

Oleh :
dr. Nindy Adhilah
Share To Social Media:

Etiologi edema otak dapat disebabkan oleh berbagai kondisi dan penyakit.

Etiologi

Etiologi edema otak dapat dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu penyebab neurologis dan penyebab non-neurologis.

Beberapa kondisi neurologis yang dapat menyebabkan terjadinya edema otak adalah:

  • Cedera otak traumatik
  • Stroke iskemik
  • Perdarahan subarachnoid
  • Perdarahan intraserebral
  • Tumor otak
  • Meningitis
  • Hipertensi maligna akut
  • Hidrosefalus[2,4,5]

Edema otak akibat kondisi non-neurologis dapat disebabkan oleh:

  • Gagal hati
  • Sindrom Reye
  • Keracunan karbon monoksida
  • Hyperosmolar Hyperglycemic State
  • Ketoasidosis diabetik
  • Syndrome of Inappropriate Antidiuretic Hormone (SIADH)

  • Pendakian ke dataran tinggi yang terlalu cepat (High Altitude Cerebral Edema)[1,2,4,9]

Faktor Risiko

Pada kondisi ketoasidosis diabetik pada anak-anak, beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya edema otak adalah tekanan parsial karbon dioksida yang rendah, kadar urea nitrogen serum yang tinggi, kondisi hiponatremia, serta pemberian terapi bikarbonat.[18,24]

Faktor risiko terjadinya edema otak pada pasien dengan gagal hati adalah progresivitas penyakit yang cepat (kondisi hiperakut), ensefalopati hepatikum derajat berat (derajat III atau IV), kadar amonia serum yang tinggi (>150 µmol/L), kondisi yang disertai infeksi atau systemic inflammatory response syndrome (SIRS), skor SOFA (Sequential Organ Failure Assessment) yang tinggi, serta adanya kebutuhan penggunaan vasopresor atau renal replacement therapy (RRT). Berdasarkan demografik, usia di bawah 35 tahun serta jenis kelamin perempuan memiliki risiko yang lebih tinggi.[25,26]

Pada edema otak yang disebabkan oleh pendakian ke dataran tinggi atau High Altitude Cerebral Edema (HACE), penderita biasanya mengalami gejala-gejala Acute Mountain Sickness (AMS) terlebih dahulu. HACE dan AMS tergolong ke dalam altitude illness, yaitu sekelompok penyakit yang diakibatkan kondisi hipoksia saat melakukan pendakian. Beberapa faktor risiko terjadinya HACE adalah laki-laki usia muda, riwayat altitude illness sebelumnya, pendakian yang terlalu cepat atau mendadak, aktivitas fisik yang berat, serta kurangnya penyesuaian diri dengan kondisi lingkungan yang baru.[27,28]

Referensi

1. Michinaga S, Koyama Y. Pathogenesis of Brain Edema and Investigation into Anti-Edema Drugs. Int J Mol Sci. 2015; 16(5): 9949-9975.
2. Mahajan S, Bhagat H. Cerebral oedema: Pathophysiological mechanisms and experimental therapies. J Neuroanaesthesiol Crit Care. 2016; 3:22-28
4. Nehring SM, Tadi P, Tenny S. Cerebral Edema. [Updated 2021 Sep 29]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.
5. Cook AM, Jones GM, Hawryluk GWJ, Mailloux P, McLaughlin D, Papangelou A, Samuel S, Tokumaru S, Venkatasubramanian C, Zacko C, Zimmermann LL, Hirsch K, Shutter L. Guidelines for the Acute Treatment of Cerebral Edema in Neurocritical Care Patients. Neurocritical Care Society. 2020; 32:647-666
9. Avichal D, Blocher NC. Hyperosmolar Hyperglycemic State Clinical Presentation. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1914705-clinical#b3
18. González Pannia P, Balboa R, Navarro R, Nocita MF, Ferraro M, Mannucci C. Prevalence of cerebral edema among diabetic ketoacidosis patients. Arch Argent Pediatr. 2020 Oct;118(5):332-336.
24. Hamdy O. Diabetic Ketoacidosis (DKA) Treatment & Management. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/118361-treatment#d13
25. Kok B, Karvellas CJ. Management of Cerebral Edema in Acute Liver Failure. Semin Respir Crit Care Med. 2017; 38(06):821-829.
26. Bunchorntavakul C, Reddy KR. Acute Liver Failure. Clin Liver Dis. 2017;21(4):769-792.
27. Harris NS. Altitude Illness - Cerebral Syndromes. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/768478-overview#a4
28. Jensen JD, Vincent AL. High Altitude Cerebral Edema. 2022. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing.

Patofisiologi Edema Otak
Epidemiologi Edema Otak
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 13 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.