Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Nekrosis Tubular Akut general_alomedika 2024-03-13T10:43:52+07:00 2024-03-13T10:43:52+07:00
Nekrosis Tubular Akut
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Nekrosis Tubular Akut

Oleh :
dr. Michael Susanto
Share To Social Media:

Penatalaksanaan nekrosis tubular akut hanya bersifat suportif. Penatalaksanaan suportif ini bertujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi penyakit, terutama pada fase maintenance, dan supaya gagal ginjal akut tidak beralih menjadi penyakit ginjal kronis.

Terapi untuk gagal ginjal akut adalah suportif. Diagnosis dan pemantauan terapi untuk gagal ginjal akut perlu dilakukan dengan baik. Tujuan utama terapi adalah untuk mencegah kerusakan yang lebih lanjut dan memfasilitasi kesembuhan. KDIGO menyarankan terapi berdasarkan stage penyakit sebagai tata laksana AKI.[3,4]

Tata Laksana AKI KDIGO

Selain yang diberi tanda*, terdapat gradasi peningkatan prioritas seiring peningkatan stage AKI.

Tabel 4. Tata laksana AKI berdasarkan KDIGO. Sumber: karya pribadi dr. Michael Susanto, 2017.

Kontrol Volume Cairan dan Penghentian Obat

Volume cairan pada pasien dapat dimonitor dengan pemeriksaan fisik serta penghitungan tekanan darah dan nadi. Dokter juga harus menghentikan obat serta penggunaan kontras yang dapat menyebabkan terjadinya nekrosis tubular akut nefrotoksik.[4,5]

Diet

Diet harus dikhususkan pada pasien dengan gagal ginjal akut. Selain mendapatkan jumlah kalori yang cukup, jumlah konsumsi protein pada pasien perlu diperhatikan. 0.8-1.0 g/kg/hari protein pada pasien gagal ginjal akut nonkatabolik yang tidak memerlukan dialisis dan 1.0-1.5 g/kg/hari protein untuk pasien dengan renal replacement therapy (RRT) hingga maksimum 1.7 g/kg/hari pada pasien dengan terapi pengganti ginjal berkepanjangan (continuous renal replacement therapy / CRRT) dan pada pasien hiperkatabolik.[5]

Kelainan Elektrolit

Hiperkalemia sebaiknya diatasi dengan insulin, dekstrosa, infus bikarbonat, dan/atau nebulisasi salbutamol. Apabila nilai kalium >7 mmol/L atau terdapat EKG abnormal, 10 mL 10% kalsium glukonas sebaiknya diberikan secara intravena. Hiponatremia dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan disarankan untuk dipertahankan dalam batas 8-12 mmol/L. Kelainan elektrolit lainnya yang dapat terjadi termasuk hiperfosfatemia, hipokalsemia, dan hypermagnesemia.[11]

Uremia dan Aspek Tata Laksana Lainnya

Uremia yang terjadi dapat menyebabkan komplikasi yang membahayakan nyawa dan perlu dilakukan terapi secepatnya.

Infeksi adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas dan dapat terjadi pada 30-70% pasien dengan gagal ginjal akut. Infeksi dapat terjadi oleh karena penurunan sistem imun tubuh seperti dari uremia serta penggunaan kateter dan suntikan intravena yang banyak dipakai.

Anemia dapat terjadi karena penurunan eritropoiesis dan perdarahan. Hal ini dapat diatasi oleh transfusi darah.[11]

Pada nekrosis tubular akut, pemberian dopamine tidak disarankan. Pemberian diuretic juga tidak bermanfaat, kecuali jika terjadi kelebihan cairan.[4]

Renal Replacement Therapy

Indikasi mutlak untuk terapi pengganti ginjal (Renal replacement therapy/ RRT) adalah:

  • Anuria (tidak ada output urin selama 6 jam)
  • Oliguria berat (output urin <200 mL selama lebih dari 12 jam)
  • Hiperkalemia (kalium >6.5 mmol/L)
  • Asidosis metabolik berat (pH <7.2 walau dengan tekanan parsial karbon dioksida normal atau menurun pada pembuluh darah arteri)
  • Berlebihan cairan, terutama edema paru yang tidak berespon terhadap diuretik.
  • Azotemia parah (konsentrasi urea >30 mmol/L atau kreatinin >300umol/L)
  • Komplikasi klinis uremia seperti ensefalopati, perikarditis, dll. [5]

Selain indikasi mutlak yang telah tertera tersebut, masih tidak diketahui waktu yang optimal untuk memulai RRT. Terdapat 3 jenis RRT yaitu berkelanjutan (continuous), intermiten, dan dialisis peritoneal. Berdasarkan KDIGO, tidak ada keuntungan yang signifikan dari ketiga modalitas RRT ini sehingga pilihan modalitas terapi dapat diserahkan pada klinisi.[4,5]

Referensi

3. Shah N, Agraharkar M, Kelly B, Lerma E. Acute Tubular Necrosis [Internet]. Medscape. 2017 [cited 10 December 2017]. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/238064-overview
4. KDIGO. KDIGO Clinical Practice Guideline for Acute Kidney Injury. Kidney International Supplements [Internet]. 2012 [cited 10 December 2017];2(1). Available from: http://www.kdigo.org/clinical_practice_guidelines/pdf/KDIGO%20AKI%20Guideline.pdf
5. Koza Y. Acute kidney injury: current concepts and new insights. Journal of Injury and Violence [Internet]. 2016 [cited 10 December 2017];8(1):58-62. Available from: http://pubmedcentralcanada.ca/pmcc/articles/PMC4729334/
11. Workeneh BT, Agraharkar M, Gupta R. Acute Kidney Injury [Internet]. Medscape. Medscape; 2017 [cited 2017Dec10]. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/243492-overview

Diagnosis Nekrosis Tubular Akut
Prognosis Nekrosis Tubular Akut

Artikel Terkait

  • Mengetahui dan Mengobati Keracunan Jengkol
    Mengetahui dan Mengobati Keracunan Jengkol
  • Risiko Acute Kidney Injury Dan Hipotensi Pada Kombinasi Clarithromycin Dan CCB
    Risiko Acute Kidney Injury Dan Hipotensi Pada Kombinasi Clarithromycin Dan CCB
  • Penggunaan Statin untuk Pencegahan Gagal Ginjal Akut Akibat Kontras
    Penggunaan Statin untuk Pencegahan Gagal Ginjal Akut Akibat Kontras
  • Keracunan Etilen Glikol dan Gagal Ginjal Akut
    Keracunan Etilen Glikol dan Gagal Ginjal Akut
  • Asam Amino Intravena untuk Gagal Ginjal Akut – Telaah Jurnal Alomedika
    Asam Amino Intravena untuk Gagal Ginjal Akut – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 Oktober 2024, 14:36
Kembung dan anuria pada pasien perempuan 67 tahun, sulit BAB sejak 3 hari lalu
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Hallo dok , selamat siang, izin tanya dokNy.S , Usia 67 thnS/Pasien datang dengan keluhan nyeri perut disertai mual dan muntah 4 kali sejak 1 hari lalu,...
Anonymous
Dibalas 12 Mei 2023, 09:04
Cara membedakan AKI dan CKD saat pasien pertama kali datang ke IGD
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Bagaimana cara membedakan aki dan ckd saat pasien pertama kali datang ke igd, dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang ?
Anonymous
Dibalas 15 November 2021, 08:21
Pilihan Analgetik Pasien Gagal Ginjal Akut
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Apakah pemberian ketorolac im 30mg aman diberikan untuk pasien gejala gagal ginjal akut ? drugs of choise analgetik untuk gagal ginjal akut atau ckd apa dok?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.