Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Hiperkalemia general_alomedika 2022-11-17T16:34:45+07:00 2022-11-17T16:34:45+07:00
Hiperkalemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Hiperkalemia

Oleh :
dr. Queen Sugih Ariyani
Share To Social Media:

Penatalaksanaan hiperkalemia difokuskan terhadap tiga hal, yaitu menangani abnormalitas konduksi jantung, meregulasi perpindahan kalium ekstrasel ke intrasel, dan menginduksi ekskresi dari kalium.

Penanganan Gangguan Konduksi Jantung

Antagonisme kelainan konduksi jantung dapat dicapai dengan pemberian kalsium. Kalsium dapat diberikan dalam larutan kalsium glukonase atau kalsium klorida. Berikan 10 ml dari larutan 10% melalui rute intravena (IV) selama 2-3 menit. Onset terapi umumnya dicapai dalam 5 menit, dan efeknya bertahan hingga 30-60 menit. Terapi dapat diulangi 5 menit kemudian sesuai kebutuhan, terkadang diperlukan infus kalsium berkelanjutan.

Akses vena besar direkomendasikan untuk administrasi kalsium konsentrat, terutama kalsium klorida, karena obat ini dapat mengiritasi vena. Kalsium tidak boleh diberikan bersamaan dengan larutan yang mengandung bikarbonat karena akan terjadi presipitasi.

Tujuan terapi ini adalah untuk menaikkan ambang batas depolarisasi dan memulihkan perbedaan antara potensi istirahat dan potensi ambang batas normal.

Kalsium intravena tidak menurunkan kadar kalium serum, tetapi terapi ini diperlukan jika ada perubahan EKG akibat hiperkalemia untuk mencegah aritmia.[5,6]

Regulasi Perpindahan Kalium Ekstrasel ke Intrasel

Pergeseran kalium terjadi relatif cepat dan dapat dicapai melalui terapi berikut:

  • Insulin menurunkan kadar kalium dengan meningkatkan aktivitas Na-K-ATPase. Glukosa juga diberikan bersamaan dengan insulin untuk mencegah hipoglikemia. Insulin dapat diberikan secara bolus dengan dosis 10 IU bersamaan dengan administrasi glukosa 25 gram (50 ml dextrose 50%). Onset terapi 15-30 menit dengan durasi kerja 2-6 jam. Glukosa hanya diberikan pada pasien dengan kadar glukosa darah < 250 mg/dl[2,20]

  • Beta 2 agonist, seperti salbutamol, dapat diberikan. Kadar kalium dapat menurun 0,3-0,6 mmol/L dalam 30 menit. Tidak didapatkan perbedaan hasil jika diberikan melalui rute administrasi manapun. Dosis 10-20 mg dapat diberikan secara inhalasi selama 15 menit[20,21]
  • Natrium bikarbonat mendistribusikan kalium ke dalam sel. Walaupun demikian, kegunaannya masih kontroversial. Natrium bikarbonat dapat diberikan jika terdapat kondisi asidosis metabolik. Dosis yang dapat digunakan adalah 150 mEq dalam 3-4 jam[6,22]

Induksi Ekskresi Kalium

Ekskresi kalium dapat dicapai melalui terapi medikamentosa atau intervensi hemodialisis. Medikamentosa yang dapat digunakan adalah furosemide 40-80 mg secara intravena, dapat diberikan secara bolus atau infus kontinyu. Diberikan jika pasien memiliki fungsi ginjal yang normal atau gangguan ginjal dalam batas ringan.

Agen baru seperti patiromer dan natrium zirkonium siklosilikat telah dikembangkan untuk meningkatkan eliminasi kalium pada saluran cerna dan telah dipelajari untuk terapi hiperkalemia yang lebih kronis. Namun, kedua obat ini masih diteliti lebih lanjut dan penggunaannya untuk hiperkalemia belum direkomendasikan.[5,22]

Hemodialisis dan Dialisis Peritoneal

Dialisis diindikasikan pada pasien hiperkalemia dengan gangguan ginjal berat, baik akut maupun kronis. Dibandingkan dengan dialisis peritoneal, hemodialisis lebih banyak dipilih karena tingkat pembuangan kalium jauh lebih cepat. Hemodialisis dapat menghilangkan 25 hingga 50 mEq kalium per jam, dengan variabilitas berdasarkan konsentrasi kalium serum awal, jenis dan luas permukaan dialiser yang digunakan, laju aliran darah, laju aliran dialisat, dan durasi dialisis.[6]

Referensi

2. Simon LV, Hashmi MF, Farrell MW. Hyperkalemia. [Updated 2020 Jul 20]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470284/
5. Dépret F, Peacock WF, Liu KD, et al. Management of hyperkalemia in the acutely ill patient. Ann. Intensive Care 9, 32 (2019). https://doi.org/10.1186/s13613-019-0509-8
6. Mount, DB, Sterns RH, Forman JP. Treatment and prevention of hyperkalemia in adults. Uptodate, 2020. https://www.uptodate.com/contents/treatment-and-prevention-of-hyperkalemia-in-adults
20. Sterns RH, Grieff M, Bernstein PL. Treatment of hyperkalemia: something old, something new. Kidney International, 2016;89(3):546-554. https://doi.org/10.1016/j.kint.2015.11.018.
22. Abuelo JG. Treatment of Severe Hyperkalemia: Confronting 4 Fallacies. Kidney Int Rep. 2017;3(1):47-55.

Diagnosis Hiperkalemia
Prognosis Hiperkalemia

Artikel Terkait

  • Peran Insulin dalam Penatalaksanaan Hiperkalemia
    Peran Insulin dalam Penatalaksanaan Hiperkalemia
Diskusi Terkait
dr.Rinitha Dinda Savitri
27 Februari 2020
Acuan pemberian terapi hiperkalemia berdasarkan kondisi pasien
Oleh: dr.Rinitha Dinda Savitri
15 Balasan
Alo dokterIzin diskusi untuk terapi hiperkalemiaApakah terapi hiperkalemia yang diberikan juga mengacu ringan sedang dan berat atau semua pada dasarnya...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.