Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Fraktur Mandibula general_alomedika 2023-02-07T10:47:14+07:00 2023-02-07T10:47:14+07:00
Fraktur Mandibula
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Fraktur Mandibula

Oleh :
dr.Raehana
Share To Social Media:

Patofisiologi fraktur mandibula terbagi berdasarkan lokasi mandibula yang mengalami cedera, yaitu, symphysis atau parasymphysis, angle, ramus, condylus dan coronoid process. Beberapa penelitian menyebutkan bagian yang paling sering mengalami fraktur adalah condylus, corpus, dan angle.[4,5]

Penelitian lain menyebutkan bahwa lokasi tersering fraktur mandibula adalah symphysis atau parasymphysis. Fraktur mandibula secara umum menyebabkan nyeri, tanda peradangan lokal, dan maloklusi. Selain itu, terdapat juga kondisi lain yang bergantung pada lokasi trauma mandibula.[7,8]

Pasien dengan fraktur mandibula seringkali disertai cedera bagian wajah lainnya, seperti trauma kepala, temporal, mata, nasal, dan leher/cervical.[4,5]

Fraktur Bagian Posterior Mandibula

Kecelakaan atau kekerasan pada bagian posterior mandibula dapat menyebabkan fraktur pada condylus dan coronoid process mandibular. Namun, patah bagian coronoid process jarang terjadi karena posisinya yang terlindungi oleh kompleks zygomaticomalar. Sementara, patah condylus process cukup sering terjadi.[9,10]

Fraktur pada condylus dan coronoid process dapat menyebabkan gangguan membuka rahang (maloklusi), dan dapat mengganggu hubungan zygoma dan zygomatic arch. Gangguan zygomatic arch akan mengakibatkan trismus karena ankylosis fibro-osseous coronoid.[9,10]

Fraktur Bagian Medial Mandibula

Trauma pada bagian medial mandibula sering mengakibatkan fraktur pada angulus dan corpus tulang mandibula. Fraktur pada angulus dapat menyebabkan maloklusi, open bite anterior, perubahan bentuk wajah karena hilangnya bentuk mandibula dari luar. Selain itu, jika nervus mandibularis terdampak akan mengakibatkan anestesi, parestesia, atau disestesi bibir bawah.[11,12]

Fraktur Bagian Anterior Mandibula

Trauma pada bagian anterior mandibula akan mengakibatkan fraktur symphisis atau parasymphysis. Fraktur anterior mandibula sering menyebabkan hilangnya gigi insisivus bawah dan hilangnya celah pada arcus mandibula.[13]

Referensi

4. Dergin G, Emes Y, Aybar B. Trauma in Dentistry: Evaluation and management of mandibular fracture. 2019. DOI: 10.5772/intechopen.77126
5. Pickrell BB, Serebrakian AT, Maricevich RS. Mandible fractures. Seminars in Plastic Surgery. 2017;31(2):100-107
7. Fakhrurrazi. Relationship between trauma mechanism and etiology mandibular fracture patterns. Faculty of Medicine Syiah Kuala University. 2010;43(1):1-5
8. Suryantari SAA, Hamid ARRH, Sanjaya GPH. The characteristics of mandibular fractures among patients attending Plastic Surgery Unit in Sanglah General Hospital, Bali, Indonesia: A preliminary study. 2022.
9. Baykul T, Aydin MA, Aksoy MC, Findik Y. Unusual unilateral fracture of the condylar and coronoid processes of the mandible. Journal of Clinical Imaging Sciences. 2014;4(3):1-4
10. Kisnisci R. Management of fractures of the condyle, condylar neck, and coronoid process. Department of oral and maxillofacial surgery, school of dentistry, Ankara University. Elsevier, 2013.
11. Barrera JE. Mandibular angle fracture. Medscape. 2021.
12. Singh S, Fry RR, Joshi A, Sharma G, Singh S. Fractures of angle of mandible: A retrospective study. Journal of Oral and Biology and Craniofacial Research. 2012;2(3):154-158
13. Rahpeyma A, Khajehahmadi S, Abdollahpour S. Mandibular symphysial/parasymphyseal fracture with incisor tooth loss: preventing lower arch constriction. Craniomaxillofacial Trauma Reconstruction. 2016;9:15-19.

Pendahuluan Fraktur Mandibula
Etiologi Fraktur Mandibula

Artikel Terkait

  • Faktor Risiko Komplikasi Pasca Terapi Fraktur Mandibula
    Faktor Risiko Komplikasi Pasca Terapi Fraktur Mandibula
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 05 Juli 2020, 17:45
Intepretasi foto rontgen skull pasien post kecelakaan lalu lintas
Oleh: Anonymous
13 Balasan
Alo dokter, izin konsul, pasien post kll, pasien jatuh kesisi sebelah kiri, kepala terbentur, lalu bagian mata bengkak serta tulang pipi tidak simetris. Di...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.