Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Fraktur Temporal general_alomedika 2021-11-12T11:30:14+07:00 2021-11-12T11:30:14+07:00
Fraktur Temporal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Fraktur Temporal

Oleh :
dr. Monik Alamanda
Share To Social Media:

Fraktur temporal merupakan fraktur yang terjadi pada tulang temporal akibat cedera pada kepala. Tulang temporal merupakan tulang yang sangat kuat dan salah satu tulang paling tebal pada tubuh, sehingga fraktur pada tulang ini biasanya diakibatkan oleh gaya yang besar.[1]

Secara epidemiologi, fraktur temporal ditemukan lebih banyak pada laki-laki dibandingkan perempuan. Pada orang dewasa, 90% dari fraktur temporal disertai dengan trauma intrakranial, dan 9% disertai dengan trauma vertebra servikal.[1,2]

Fraktur Temporal-min

Fraktur temporal diklasifikasikan menjadi longitudinal dan transversus berdasarkan arah dari garis fraktur terhadap petrous ridge. Berdasarkan keterlibatan kapsul otik, fraktur temporal juga dapat diklasifikasikan menjadi otic sparing dan otic violating.[1,2]

Fraktur temporal dapat menyebabkan penurunan pendengaran, vertigo, maupun kerusakan nervus fasialis. Diagnosis fraktur temporal secara pasti ditegakkan melalui pemeriksaan penunjang pencitraan, yaitu CT scan kepala. Namun, sebelum pemeriksaan penunjang dilakukan, evaluasi dan stabilisasi kondisi kegawatdaruratan primer dan sekunder secara umum harus terlebih dahulu dilakukan.[1,2]

Manajemen awal yang paling penting adalah mengatasi kegawatdaruratan berdasarkan prinsip advanced trauma live saving (ATLS), sedangkan tata laksana definitif dari fraktur temporal sangat bervariasi, tergantung pada manifestasi dan kerusakan yang terjadi. Tidak semua kasus membutuhkan tindakan operatif.[1,2]

Prognosis fraktur temporal ditentukan oleh struktur yang mengalami kerusakan. Komplikasi yang dapat terjadi adalah paralisis nervus fasialis, penurunan pendengaran sensorineural dan konduktif, serta vertigo.[1,2]

Referensi

1. Zemaitis MR, Planas JH, Waseem M. Trauma Secondary Survey. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441902/
2. March AR, Connell S, Belafsky PC. Temporal Bone Fractures: Practice Essentials, Etiology, Presentation. Talavera F, Roland PS, Meyers AD, editors. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/857365-overview#a1

Patofisiologi Fraktur Temporal

Artikel Terkait

  • Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
    Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
Diskusi Terbaru
dr. Rafenia Nayani
Hari ini, 16:24
Kapan menyarankan sufor untuk bayi bblr?
Oleh: dr. Rafenia Nayani
2 Balasan
Alo dokter. Izin konsul jika ad yg bisa membantu. Saya mendapatkan rujukan bidan dgn bayi bblr 2400 gram. Bayi lahir cukup bulan. Tidak ada penyulit...
Anonymous
Hari ini, 08:28
Terapi dan Edukasi Kondiloma Akuminata pada Ibu Hamil
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alodokter, izin berdiskusiSaya mendapatkan pasien berumur 35 tahun dengan keluhan muncul daging dibagian kelamin, pasien tidak mengetahui sudah berapa lama...
Anonymous
Hari ini, 08:01
Jahit dalam dengan benang non absorbable
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok, apakah jahit dalam 1 kali dengan benang non absorbable perlu dibuka kembali benangnya atau benang itu dapat terurai sendiri nantinya?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.