Diagnosis Tongue-Tie (Ankyloglossia)
Diagnosis tongue-tie atau ankyloglossia dapat dilakukan secara klinis. Kondisi ini dapat dikenali melalui pemeriksaan fisik, dengan cara inspeksi, palpasi dengan manuver Murphy, penilaian daya hisap bayi, dan pengamatan proses menyusui.
Pasien yang terdiagnosis tongue-tie kemudian perlu diperiksa jenisnya, apakah anterior, posterior, atau submukosa. Selain itu, perlu dilakukan perhitungan skor Hazelbaker’s Assessment Tool for Lingual Frenulum Function (ATLFF) untuk menentukan penatalaksanaan.
Anamnesis
Tongue-tie dapat menyebabkan kesulitan menyusui, sehingga pada anak dapat dijumpai gejala seperti pelekatan payudara yang buruk, menyusu lama, dan iritabilitas saat menyusu. Ibu dapat memiliki keluhan nyeri pada saat menyusui, lecet pada puting payudara, mastitis, dan ASI tidak keluar dengan baik. Keluhan ini disebabkan oleh ketidakmampuan bayi untuk melakukan perlekatan dan menghisap dengan baik, yang pada akhirnya menyebabkan asupan ASI tidak adekuat dan menghambat pertambahan berat badan bayi. Dari keseluruhan kasus tongue-tie, hanya sekitar 25% yang memiliki gangguan menyusui.[1-3]
Selain dari menyusui, lidah juga memiliki peran pengecap, kemampuan bicara, manipulasi makanan, dan membersihkan kavitas oral. Pada pasien tongue-tie yang lebih besar, sekitar usia tiga tahun, dapat ditemukan gangguan artikulasi pada beberapa huruf seperti ‘r’ dan ‘l’. Anak juga dapat mengeluhkan kesulitan saat mengonsumsi makanan tertentu (misalnya menjilat es krim) atau saat memainkan instrumen musik tertentu, seperti seruling, klarinet, dan terompet.[3,5]
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik tongue-tie dapat ditemukan restriksi pergerakan atau potrusi lidah, lidah tidak dapat elevasi, terdapat deformitas lidah, dan kesulitan menyusu.
- Inspeksi: lidah tidak elevasi saat menangis, berbentuk hati saat istirahat, lidah tidak dapat menjulur melewati gusi
- Palpasi: dilakukan dengan manuver Murphy, amati jatuhnya lidah bayi ketika frenulum diekstensikan ke depan
- Penilaian daya hisap bayi menggunakan tangan pemeriksa
- Pengamatan proses menyusui (adakah perlekatan yang buruk atau ada suara decakan)
Selain itu, harus ditentukan tipe tongue-tie dan dilakukan perhitungan skor Hazelbaker’s Assessment Tool for Lingual Frenulum Function (ATLFF).
Tipe Tongue Tie
Terdapat empat klasifikasi tongue-tie berdasarkan lokasi anatomis, yaitu:
- Tipe I: bila didapatkan insersi frenulum pada ujung permukaan bawah lidah
- Tipe II: bila insersi frenulum di belakang ujung permukaan lidah
- Tipe III atau tipe posterior: frenulum tebal, ketat, dan tidak elastis
- Tipe IV atau submukosa: didapatkan frenulum ketat di pangkal lidah
Tipe I dan II disebut juga tongue-tie anterior.[1,2]
Manuver Murphy
Manuver Murphy merupakan manuver yang dapat digunakan untuk identifikasi frenulum lingual. Manuver ini dilakukan dengan cara jari pemeriksa menelusuri bagian samping dasar lidah dari satu sisi hingga ke sisi seberangnya.
Pada pemeriksaan, bila didapatkan penghalang namun dapat dilalui jari dengan sedikit usaha, maka kemungkinan merupakan tongue-tie tipe posterior. Bila teraba adanya penghalang namun tidak dapat dilalui jari pemeriksa hingga diperlukan penarikan jari, menunjukkan tipe anterior. Tongue-tie tipe submukosa bila terdapat garis putih yang melintang di pangkal lidah dasar mulut.[1]
Skor Hazelbaker’s Assessment Tool For Lingual Frenulum Function (ATLFF)
Skor Hazelbaker’s Assessment Tool for Lingual Frenulum Function (ATLFF) digunakan untuk menentukan pendekatan tata laksana terbaik.[1,2]
Tabel 1. Hazelbaker’s Assessment Tool for Lingual Frenulum Function
Appearance Item | Functional Item |
Tampilan lidah ketika diangkat 2: bulat atau petak 1: sedikit lekukan pada ujung lidah 0: Bentuk hati atau huruf V Elastisitas frenulum 2: sangat elastis 1: elastis sedang 0: sedikit atau tidak elastis Panjang frenulum lingual saat diangkat 2: > 1 cm 1: 1 cm 0: < 1 cm Perlekatan frenulum lingual ke lidah 2: posterior to tip 1: at tip 0: notched tip Perlekatan frenulum lingual ke inferior alveolar ridge 2: melekat ke lantau mulut atau di bawah ridge 1: melekat tepat di bawah ridge 0: melekat pada ridge | Lateralisasi 2: komplit 1: badan lidah tapi tidak ujungnya 0: tidak ada Pengangkatan lidah 2: ujung ke tengah mulut 1: hanya tepi ke tengah mulut 0: tepi menetap pada lower alveolar ridge atau mengangkat ke tengah mulut jika rahang ditutup Ekstensi lidah 2: ujung melebihi bibir bawah 1: ujung hanya melebihi gusi bawah 0: tidak keduanya Persebaran lidah anterior 2: komplit 1: sedang atau parsial 0: sedikit atau tidak ada Cupping 2: keseluruhan tepi 1: tepi samping saja 0: tidak ada Peristaltik 2: komplit anterior ke posterior 1: parsial, posterior ke ujung lidah 0: tidak ada Snapback 2: tidak ada 1: periodik 0: sering atau pada setiap hisapan |
Apabila nilai appearance <8 atau nilai functional <11, maka pasien bisa didiagnosis tongue-tie.[1,2]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding tongue-tie antara lain oral ranula, makroglossia, dan bifid tongue yang dapat dibedakan melalui pemeriksaan fisik.
Oral Ranula
Oral ranula terjadi akibat akumulasi sekresi saliva terkait kebocoran kelenjar saliva mayor yang terjadi di bagian dasar mulut. Kondisi ini memiliki gejala berupa pembengkakkan pada dasar mulut, gangguan saat bicara dan mengunyah atau menelan, serta gejala obstruktif kelenjar saliva seperti nyeri saat makan dan mengunyah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan masa kistik besar, translusen kebiruan, konsistensi lembut, dan tidak pucat pada saat dilakukan penekanan.[3,10]
Makroglossia
Makroglossia dapat memiliki gejala menyerupai tongue-tie, seperti kesulitan makan, peningkatan berat badan yang buruk, gagal tumbuh, drooling, dan kesulitan bicara. Pada makroglossia, kelainan berupa ukuran lidah yang besar sehingga lidah mengalami protrusi melewati alveolar ridge dan gigi.
Pada pasien dengan makroglossia, sering didapatkan kelainan lain, seperti hipotiroid dan Down syndrome. Pada hipotiroid, makroglosia dapat disertai perawakan pendek, pubertas terlambat, dan kulit kering. Pada Down syndrome, dapat disertai leher pendek, hipotoni, telinga kecil, dan wajah dismorfik.[3,11]
Bifid Tongue
Bifid tongue atau glossoschisis adalah kelainan kongenital yang ditandai dengan fusi lidah bagian lateral yang tidak sempurna, sehingga menyebabkan adanya sulkus yang dalam pada bagian garis tengah lidah. Bifid tongue jarang ditemukan sebagai kelainan tersendiri dan sering disertai dengan sindrom lain, terutama sindrom oro-fasial-digital, dan Tessier type 30 craniofascial cleft.[3,12]