Pendahuluan Tongue-Tie (Ankyloglossia)
Tongue-tie atau ankyloglossia adalah sisa embriologis jaringan frenulum yang terletak di garis tengah antara permukaan bawah lidah dan dasar mulut. Jaringan yang tebal dan pendek ini dapat mengganggu pergerakan normal lidah bayi.[1,2]
Kesulitan menyusui merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian pada kasus tongue-tie. Kesulitan menyusui dilaporkan pada 25% kasus, serta ditandai oleh pelekatan payudara yang buruk, menyusu lama, nyeri, dan lecet payudara yang dapat menyebabkan penyapihan dini dan pertambahan berat badan anak tidak sesuai dengan kurva pertumbuhan. Tongue-tie juga dapat menyebabkan anak mengalami gangguan artikulasi, seperti gangguan menyebut huruf ‘s’ dan ‘r’. Tongue-tie juga dapat mengganggu kebersihan mulut dan menurunkan rasa percaya diri sehingga mempengaruhi kehidupan sosial anak.[1-4]
Tata laksana tongue-tie meliputi observasi atau tindakan medis, seperti frenotomi dan frenuloplasti. Manajemen juga perlu disertai dengan konseling dan manajemen laktasi.
Terapi observasi diindikasikan bila tongue-tie tidak menimbulkan gangguan. Pada anak yang mengalami kesulitan menyusui, diperlukan konseling dan manajemen laktasi yang perlu dievaluasi setelah 48 jam. Bila tidak ada perbaikan setelah pemberian konseling dan manajemen laktasi yang adekuat, maka tindakan frenotomi atau frenuloplasti perlu dipertimbangkan.[1,3]