Epidemiologi Tongue-Tie (Ankyloglossia)
Data epidemiologi tongue-tie atau ankyloglossia bervariasi antara literatur, dengan prevalensi dilaporkan berkisar antara 4,2% hingga 10,7% pada neonatus. Hal ini diduga disebabkan oleh definisi tongue-tie yang masih tidak konsisten.[4]
Global
Prevalensi tongue-tie dilaporkan bervariasi antar literatur. Prevalensi ini dilaporkan antara kurang dari 1% hingga 10-12%, yang diduga disebabkan oleh perbedaan kriteria yang digunakan dalam mendiagnosis.[2,3]
Tongue-tie lebih banyak ditemukan pada jenis kelamin pria, dengan perbandingan kejadian pria terhadap wanita adalah 3:1. Tidak ada perbedaan epidemiologi atau kecenderungan berdasarkan etnis.[2,3,8]
Indonesia
Data epidemiologi nasional tongue-tie di Indonesia belum tersedia. Diperkirakan bahwa tidak terdapat perbedaan epidemiologi berdasarkan etnisitas di seluruh dunia, sehingga kemungkinan data epidemiologi global dapat diekstrapolasi di Indonesia.
Mortalitas
Hingga saat ini tidak ada laporan data mortalitas terkait kasus tongue-tie yang tidak disertai kelainan kongenital lain. Tingkat mortalitas bergantung pada kelainan kongenital yang menyertai tongue-tie. Pada kasus sindrom Pierre Robin, tingkat mortalitas mencapai 16,6%.[9]