Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut y2afrika 2020-12-11T15:36:59+07:00 2020-12-11T15:36:59+07:00
Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut

Oleh :
Athieqah Asy Syahidah
Share To Social Media:

Patofisiologi penyakit tangan, kaki, dan mulut (PTKM) atau hand, foot, and mouth disease (HFMD) dimulai dari transmisi infeksi melalui traktus respiratorius atau rute droplet sputum saat batuk atau bersin, saluran gastrointestinal atau rute oral-fekal, maupun melalui kontak langsung dengan individu yang terinfeksi. Virus dapat ditemukan pada sekresi hidung dan tenggorokan, saliva, cairan vesikel, dan dapat menetap dalam feses hingga 5 minggu. Manusia merupakan inang alami enterovirus, sehingga pencegahan penyakit ini di antaranya dengan menjaga kebersihan termasuk mencuci tangan, dan isolasi pasien, seperti anak yang sakit dilarang untuk masuk sekolah.[1,5,9,10]

Setelah terinfeksi enterovirus non-polio, virus akan bereplikasi pada faring dan usus kemudian di dalam jaringan limfoid seperti tonsil, Peyer’s patches, dan kelenjar limfe regional. Penyebaran virus sampai ke kelenjar limfe regional memakan waktu sekitar 24 jam yang akan diikuti dengan viremia. Setelah itu, diikuti dengan invasi ke kulit dan membran mukosa.[3,7,8]

Viremia primer (minor) menyebabkan penyebaran ke sistem retikuloendotelial yang lebih jauh termasuk limpa, hati, sumsum tulang, dan kelenjar limfe yang jauh. Adanya viremia akan merangsang respon imun untuk membatasi replikasi yang akan menyebabkan timbulnya infeksi subklinis. Jika respon imun awal tidak dapat mengatasi infeksi yang ada, replikasi virus akan terus berlangsung pada sistem retikuloendotelial dan terjadi viremia sekunder (mayor) yang menyebabkan penyebaran lebih lanjut virus ke organ target, seperti susunan saraf pusat, jantung, dan kulit yang disebut dengan infeksi klinis.[3,7,8]

Kecenderungan organ target yang dituju bergantung pada serotype virus penyebab. PTKM yang disebabkan oleh coxsackievirus A16 biasanya muncul dalam bentuk lesi mukokutan ringan yang dapat sembuh dengan sendirinya dalam 7–10 hari, dan jarang mengalami komplikasi. Sedangkan EV 71 dapat menyebabkan PTKM yang melibatkan gangguan saraf, sehingga dapat menyebabkan gejala seperti poliomielitis.[8-10]

Referensi

1. CDC. Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD). 2017. Available from CDC: https://www.cdc.gov/hand-foot-mouth/index.html
3. Nervi, S. J. Hand, foot, and Mouth Disease. 2017. Available from : http://emedicine.medscape.com/article/218402-overview#a5
5. National Honor Society. Hand, Foot, and Mouth Disease. 2017. Available from: http://www.nhs.uk/Conditions/Hand-foot-and-mouth-disease/Pages/Introduction.aspx
7. Purwanthi, I. A. Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (Hand, Foot, and Mouth Disease). 2016. CDK , 43 (11). Available from : http://www.kalbemed.com/Portals/6/07_246CME-Penyakit%20Tangan-Kaki%20dan%20Mulut.pdf
8. Liu, L.-J. Co-detection in the pathogenesis of severe hand-foot-mouth disease. Arch Virol, 2012. 157 (11), 2219-2222. from doi: 10.1007/s00705-012-1396-6
9. Andriyani, C., Heriwati, D. I., & Sawitri. Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut (Hand-Foot-and-Mouth Disease). Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin , 2010. 22 (2).Available from from: http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-bik33172b19f26full.pdf
10. Schwartz, R. A,. Enteroviruses. 2017. Available from : http://emedicine.medscape.com/article/217146-overview#a62017

Pendahuluan Penyakit Tangan, Kak...
Etiologi Penyakit Tangan, Kaki, ...
Diskusi Terkait
dr.agung amelia
14 hari yang lalu
ICD 10 untuk penyakit tangan kaki dan mulut
Oleh: dr.agung amelia
4 Balasan
Slamat sore sejawat. Mohon info untuk penyakit kaki dan mulut (ptkm) atau flu singapur kode icd nya brp ya? Terima kasih
dr.umam
20 hari yang lalu
Pasien 1 tahun dengan bercak merah pada seluruh tubuh
Oleh: dr.umam
15 Balasan
Alo dokter,izin diskusi,kebetulan keluarga saya sendiri.pasien usia 1 tahun,BB 11 kg.dengan keluhan muncul ruam di seluruh tubuh,onset 1 hari yang...
dr. Gabriela Widjaja
23 Mei 2022
Pilihan Analgesik untuk Memperbaiki Asupan Oral pada Anak dengan Ulserasi Rongga Mulut yang Disebabkan Infeksi - Artikel CME SKP
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Asupan oral yang sulit merupakan salah satu alasan mengapa anak dengan ulserasi rongga mulut sering dirawat di rumah sakit. Setiap tahunnya,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.