Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Hipotiroid Kongenital general_alomedika 2021-06-04T16:03:51+07:00 2021-06-04T16:03:51+07:00
Hipotiroid Kongenital
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Hipotiroid Kongenital

Oleh :
dr. Yoke K. Putri, M.Sc, Sp.A, IBCLC
Share To Social Media:

Patofisiologi hipotiroid kongenital terdiri dari kelainan perkembangan kelenjar tiroid janin, defisiensi iodium, kelainan genetik (defisiensi thyroid-binding globulin /TBG), dan kelainan hormon ibu hamil.

Defek Pembentukan Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid berkembang dari kavitas buccopharyngeal sejak usia gestasi 4−10 minggu. Tiroid berkembang dari cabang keempat brachial pouch dan menjadi organ berlobus di leher. Defek dalam pembentukan atau migrasi jaringan tiroid dapat mengakibatkan aplasia, dysplasia, atau ektopik kelenjar tiroid sehingga terjadi hipotiroid.[1,3]

Pada usia gestasi 10−11 minggu, tiroid fetus sudah dapat memproduksi hormon tiroid. Saat usia gestasi 18−20 minggu, level hormon T4 (thyroxine) mencapai level yang sama saat bayi lahir cukup bulan. Selain itu, aksis pituitary tiroid bayi sudah berfungsi sendiri, terpisah dari aksis pituitary tiroid ibu.[1,3]

Defisiensi Iodium

Gangguan metabolisme tiroid bawaan dapat menyebabkan hipotiroid kongenital pada anak-anak dengan kelenjar tiroid yang secara anatomis normal. Gangguan metabolisme tersebut dapat disebabkan kondisi defisiensi iodium selama ibu hamil.[1,3]

Kelenjar tiroid menggunakan tirosin dan iodium untuk memproduksi T4 dan T3 (triiodothyronine). Iodida masuk ke sel folikular tiroid dengan sistem transport aktif dan dioksidasi menjadi iodium oleh tiroid peroksidase. Iodium menempel pada tirosin yang menempel pada tiroglobulin akan membentuk monoiodotyrosine (MIT) dan diiodotyrosine (DIT). Penggabungan 2 molekul DIT membentuk tetraiodothyronine (T4). Penggabungan satu molekul MIT dan satu molekul DIT membentuk T3. Tiroglobulin, dengan T4 dan T3, disimpan dalam lumen folikel.[1,3]

TSH (thyroid stimulating hormone) mengaktifkan enzim yang dibutuhkan untuk membelah T4 dan T3 dari tiroglobulin. Dalam kebanyakan situasi, T4 adalah hormon utama yang diproduksi dan dilepaskan dari kelenjar tiroid. T4 adalah tironin utama yang diproduksi oleh kelenjar tiroid.[1,3]

Kelainan Genetik

Hanya 10−40% T3 yang bersirkulasi dilepaskan dari kelenjar tiroid. Sisanya diproduksi dengan monodeiodinasi T4 di jaringan perifer. T3 adalah mediator utama dari efek biologis hormon tiroid dan melakukannya dengan berinteraksi dengan reseptor inti tertentu. Kelainan reseptor dapat menyebabkan resistensi hormon tiroid.[1,3]

Protein pembawa utama untuk hormon tiroid yang bersirkulasi adalah thyroid-binding globulin (TBG), thyroid-binding prealbumin (TBPA), dan albumin. T4 yang tidak terikat, disebut free T4 (fT4), hanya ada sekitar 0,03% dari T4 yang bersirkulasi dan merupakan bagian yang aktif secara metabolik. Bayi yang lahir dengan kadar TBG rendah, seperti pada defisiensi TBG bawaan, memiliki kadar T4 total yang rendah tetapi secara fisiologis normal. Defisiensi TBG kongenital familial dapat terjadi pada kelainan genetik resesif terkait-X atau resesif autosom.[1,3]

Kelainan Hormon Ibu Hamil

Kontribusi kadar hormon tiroid ibu terhadap janin dianggap minimal, tetapi penyakit tiroid ibu dapat memiliki pengaruh yang substansial terhadap fungsi tiroid janin dan bayi baru lahir. Autoantibodi imunoglobulin G (IgG), seperti yang diamati pada tiroiditis autoimun, dapat melewati plasenta dan menghambat fungsi tiroid. Tioamida yang digunakan untuk mengobati hipertiroidisme ibu juga dapat menghalangi sintesis hormon tiroid janin. Sebagian besar efek ini bersifat sementara. Iodium radioaktif yang diberikan kepada wanita hamil dapat mengikiskan kelenjar tiroid janin secara permanen.[1,3]

Referensi

1. Wassner AJ, Cherella CE. Congenital hypothyroidism: insights into pathogenesis and treatment. Int. J. Pediatr Endocrinol. 2017. DOI 10.1186/s13633-017-0051-0
3. Daniel MS. Congenital hypothyroidism. 2017. Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/919758-overview

Pendahuluan Hipotiroid Kongenital
Etiologi Hipotiroid Kongenital

Artikel Terkait

  • Kontroversi Waktu Pemberian Levotiroksin Pada Hipotiroid
    Kontroversi Waktu Pemberian Levotiroksin Pada Hipotiroid
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 16:21
Kejang demam anak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Halo. Apabila ada kasus anak datang post kejang demam pertama kali -> kejang kurang dr 5menit, setelah kejang anak menangis, suhu juga sudah turun, anak mau...
Anonymous
Kemarin, 14:53
Menorrhagia pada pasien baru lepas kb 1 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat sore dokter, Pasien usia 28 tahun datang dgn keluhan haid sudah 10 hari,  kali pertama  dikatakan masih deras, terdapat nyeri. Haid setelha lepas kb...
Anonymous
Kemarin, 10:16
SGOT SGPT
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin konsul dan berdiskusi saya bekerja di Faskes Primer saya mendapat pasien perempuan usia 57 tahun. Keluhan utamanya perut terasa sebah dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.