Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Edukasi dan Promosi Kesehatan Bronkiolitis general_alomedika 2019-01-18T13:45:38+07:00 2019-01-18T13:45:38+07:00
Bronkiolitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Bronkiolitis

Oleh :
dr. Pika Novriani Lubis
Share To Social Media:

Pencegahan penyakit bronkiolitis ditekankan pada edukasi dan promosi kesehatan dengan penerapan hidup sehat. Upaya preventif dapat dilakukan dengan pemberian imunoglobulin respiratory syncytial virus (RSV) dan antibodi monoklonal pada populasi yang rentan, misalnya bayi prematur dengan usia gestasi <32 minggu.

Edukasi Pasien

Edukasi pasien yang dapat dilakukan pada bronkiolitis adalah:

  1. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. ASI mengandung antibodi Ig G, Ig A dan interferon gamma yang dapat menetralkan patogenisitas RSV. Imunoregulator dan imunomodulator dalam ASI juga meningkatkan maturasi sistem imun.
  2. Mencuci tangan. RSV dapat bertahan selama 7 jam di udara bebas dan dapat ditransmisikan secara langsung atau tidak langsung melalui sentuhan atau kontak dengan benda yang terkontaminasi. Oleh karena itu, dianjurkan untuk mencuci tangan secara teratur
  3. Memakai masker. Virus dan kuman penyebab bronkiolitis dapat menyebar melalui droplet udara pernafasan yang keluar saat bersin, batuk atau berbicara sehingga dianjurkan untuk menggunakan masker saat mengalami keluhan saluran nafas atau kontak dengan pasien yang sedang sakit. Walau demikian, bukti ilmiah yang mendukung pemakaian masker ini sendiri minim
  4. Cuci hingga bersih dan keringkan peralatan makan dan minum serta hindari menggunakan peralatan makan dan minum secara bersama-sama
  5. Hindarkan bayi dan anak dari paparan rokok
  6. Buat ventilasi udara yang baik
  7. Anjurkan pasien untuk melakukan imunisasi influenza dan pneumococcal conjugate vaccine (PCV)
  8. Jika pasien berobat jalan, informasikan pada orang tua untuk segera membawa anaknya ke rumah sakit terdekat jika ada salah satu tanda bahaya, seperti sesak napas atau tanda dehidrasi [6,10,12-13,18,19]

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Selain edukasi dan upaya promotif, sebagai upaya preventif dalam mencegah bronkiolitis dapat digunakan imunoglobulin RSV dan antibodi monoklonal. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian serum imunoglobulin atau palivizumab terutama pada :

  • Anak <2 tahun dengan penyakit paru kronis yang membutuhkan suplementasi oksigen, obat diuretik atau terapi glukokortikoid.
  • Kelahiran prematur dengan usia gestasi < 32 minggu
  • Bayi baru lahir pada usia gestasi 29-32 minggu yang terkena RSV
  • Bayi baru lahir pada usia gestasi 32-35 minggu yang memiliki saudara kandung usia sekolah yang terkena polusi lingkungan atau memiliki abnormalitas saluran nafas dan gangguan neuromuskular berat serta membutuhkan suplementasi oksigen selama 28 hari pertama kehidupannya.

Palivizumab dianjurkan diberi setiap bulan selama 5 bulan dengan dosis 15 mg/kgbb/dosis secara intramuskular sedangkan imunoglobulin RSV dianjurkan diberi setiap bulan selama 5 bulan secara intravena.

Yang perlu diperhatikan adalah pada pasien dengan penyakit jantung bawaan, imunoglobulin RSV tidak dapat diberikan.

Pemberian imunoglobulin RSV dapat menyebabkan vaksin dengan antigen hidup seperti measles mumps, rubella (MMR) menjadi tidak aktif. Oleh karena itu, pemberian vaksin perlu diulang 9 bulan pasca pemberian imunoglobulin RSV. [20-21]

Vaksinasi

Penemuan vaksin RSV menjadi prioritas utama karena sampai saat ini belum tersedia vaksin RSV. Kendala utama adalah sulitnya mendapat strain virus hidup yang dilemahkan yang tidak akan menimbulkan keluhan pada resipien namun tetap dapat menginduksi imunogenisitas. [18,20]

Referensi

6. ∅ymar, Knut et al. Scandinavian Journal Of Trauma, Rescucitation and Emergency Medicine: Acute Bronchiolitis In Infants, A Review. 2014 22:23
10. National Institute for Health and Care Excellence. Bronchiolitis in Children: Diagnosis and Management. 2015:1-32
12. Indrawan, I.G et al. Paediatrica Indonesiana: Risk factors of broncholiotis. 2013;53(1):21-25
13. Subanada, I. B, et al. Sari Pediatri: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Bronkiolitis Akut. 2009;10(6):1-5
18. Maud Meates-Dennis. Best Practice Bronchiolitis. 2005;90;81-86
19. NHS United Kingdom. Bronchiolitis. 2018.
20. Worral, Graham. Canadian Family Physician: Bronchiolitis. 2008;54:742-743
21. American Family Physician. Practice Guidelines: AAP Releases Practice Guideline on Diagnosis, Management, and Prevention of Bronchiolitis. 2015;91(8):578-580

Prognosis Bronkiolitis

Artikel Terkait

  • Overdiagnosis Noisy Breathing pada Bayi
    Overdiagnosis Noisy Breathing pada Bayi
  • Nebulisasi Larutan Garam Hipertonik pada Kasus Bronkiolitis
    Nebulisasi Larutan Garam Hipertonik pada Kasus Bronkiolitis
  • Cegah Overdiagnosis pada Pasien Bronkiolitis
    Cegah Overdiagnosis pada Pasien Bronkiolitis
  • Kondisi di mana Pulse Oximetry Tidak Dapat Diandalkan
    Kondisi di mana Pulse Oximetry Tidak Dapat Diandalkan
  • Bronkodilator Tidak Bermanfaat untuk Bronkiolitis
    Bronkodilator Tidak Bermanfaat untuk Bronkiolitis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Irene Cindy Sunur
21 September 2020
Artikel Alomedika - Bronkodilator Tidak Bermanfaat untuk Bronkiolitis
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
5 Balasan
ALO, Dokter!Bronkodilator seperti salbutamol sering digunakan dalam praktik sehari-hari untuk menangani bronkiolitis pada anak. Pemberian bronkodilator ini...
Anonymous
17 Januari 2019
Konsul bayi 2 bulan dengan sesak napas
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dokter Saya ingin menanyakan dok.Bayi usia 2 Bulan datang dengan keluhan sesak napas yg memberat sekitar 2 minggu ini. Sesak napas terjadi awalnya sejak...
dr. Jonathan Kevin Djuanda
05 Januari 2019
Penggunaan MgSO4 pada Anak dengan Bronkiolitis
Oleh: dr. Jonathan Kevin Djuanda
4 Balasan
Siang docs, jd saya melihat di salah satu terapi pasien anak yg menderita bronchiolitis bahwa sempat diberikan MgSO4 jugs. Saya lupa diberikan per inhalasi...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.