Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Bronkiolitis general_alomedika 2025-01-15T09:39:50+07:00 2025-01-15T09:39:50+07:00
Bronkiolitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Bronkiolitis

Oleh :
dr. Pika Novriani Lubis
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan bronkiolitis ditekankan pada penerapan hidup sehat dan mengenai gejala yang perlu diawasi pada pasien seperti noisy breathing disertai mengi. Upaya preventif dapat dilakukan dengan pemberian imunoglobulin respiratory syncytial virus (RSV) dan antibodi monoklonal pada populasi yang rentan, misalnya bayi prematur dengan usia gestasi <32 minggu.

Edukasi Pasien

Pasien perlu diedukasi mengenai gejala bahaya yang perlu diawasi dari bronkiolitis seperti peningkatan usaha napas yang ditandai dengan napas cuping hidung, retraksi dada.

Awasi juga gejala penurunan asupan makanan (poor feeding), penambahan berat badan yang tidak adekuat atau penurunan berat badan, terdapat tanda dehidrasi, atau muncul sianosis. Jika pasien berobat jalan, informasikan pada orang tua untuk segera membawa anaknya ke rumah sakit terdekat jika ada salah satu tanda bahaya tersebut.

Terdapat pula edukasi terkait bronkiolitis pada pasien ataupun pada pengasuh yang meliputi:

  1. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. ASI mengandung antibodi Ig G, Ig A dan interferon gamma yang dapat menetralkan patogenisitas RSV. Imunoregulator dan imunomodulator dalam ASI juga meningkatkan maturasi sistem imun.
  2. Mencuci tangan. RSV dapat bertahan selama 7 jam di udara bebas dan dapat ditransmisikan secara langsung atau tidak langsung melalui sentuhan atau kontak dengan benda yang terkontaminasi. Oleh karena itu, dianjurkan untuk mencuci tangan secara teratur
  3. Memakai masker. Virus dan kuman penyebab bronkiolitis dapat menyebar melalui droplet udara pernafasan yang keluar saat bersin, batuk atau berbicara sehingga dianjurkan untuk menggunakan masker saat mengalami keluhan saluran nafas atau kontak dengan pasien yang sedang sakit. Walau demikian, bukti ilmiah yang mendukung pemakaian masker ini sendiri minim
  4. Cuci hingga bersih dan keringkan peralatan makan dan minum serta hindari menggunakan peralatan makan dan minum secara bersama-sama
  5. Hindarkan bayi dan anak dari paparan rokok
  6. Buat ventilasi udara yang baik
  7. Anjurkan pasien untuk melakukan imunisasi influenza dan pneumococcal conjugate vaccine (PCV)[6,10,12-13,18,19]

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Selain edukasi dan upaya promotif, sebagai upaya preventif dalam mencegah bronkiolitis dapat digunakan imunoglobulin RSV dan antibodi monoklonal. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian serum imunoglobulin atau palivizumab terutama pada :

  • Bayi sehat dengan usia kehamilan 29 minggu, atau yang berumur ⪴0 hari
  • Bayi diberikan pada tahun pertama kehidupan pada bayi
  • Anak <2 tahun dengan penyakit paru kronis yang membutuhkan suplementasi oksigen, obat diuretik atau terapi glukokortikoid.
  • Kelahiran prematur dengan usia gestasi < 32 minggu
  • Bayi baru lahir pada usia gestasi 29-32 minggu yang terkena RSV
  • Bayi baru lahir pada usia gestasi 32-35 minggu yang memiliki saudara kandung usia sekolah yang terkena polusi lingkungan atau memiliki abnormalitas saluran nafas dan gangguan neuromuskular berat serta membutuhkan suplementasi oksigen selama 28 hari pertama kehidupannya.

Palivizumab dianjurkan diberi setiap bulan selama 5 bulan dengan dosis 15 mg/kgbb/dosis secara intramuskular sedangkan imunoglobulin RSV dianjurkan diberi setiap bulan selama 5 bulan secara intravena.

Yang perlu diperhatikan adalah pada pasien dengan penyakit jantung bawaan, imunoglobulin RSV tidak dapat diberikan.

Pemberian imunoglobulin RSV dapat menyebabkan vaksin dengan antigen hidup seperti measles mumps, rubella (MMR) menjadi tidak aktif. Oleh karena itu, pemberian vaksin perlu diulang 9 bulan pasca pemberian imunoglobulin RSV.[20-21]

Vaksinasi

Penemuan vaksin RSV menjadi prioritas utama karena sampai saat ini belum tersedia vaksin RSV. Kendala utama adalah sulitnya mendapat strain virus hidup yang dilemahkan yang tidak akan menimbulkan keluhan pada resipien namun tetap dapat menginduksi imunogenisitas.[18,20]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

6. ∅ymar, Knut et al. Scandinavian Journal Of Trauma, Resuscitation and Emergency Medicine: Acute Bronchiolitis In Infants, A Review. 2014 22:23
10. National Institute for Health and Care Excellence. Bronchiolitis in Children: Diagnosis and Management. 2015:1-32
12. Indrawan, I.G et al. Paediatrica Indonesiana: Risk factors of bronchiolitis. 2013;53(1):21-25
13. Silver AH, Nazif JM. Bronchiolitis. Pediatr Rev. 2019 Nov;40(11):568-576. doi: 10.1542/pir.2018-0260. PMID: 31676530.
18. Maud Meates-Dennis. Best Practice Bronchiolitis. 2005;90;81-86
19. NHS United Kingdom. Bronchiolitis. 2018.
20. Worral, Graham. Canadian Family Physician: Bronchiolitis. 2008;54:742-743
21. American Family Physician. Practice Guidelines: AAP Releases Practice Guideline on Diagnosis, Management, and Prevention of Bronchiolitis. 2015;91(8):578-580

Prognosis Bronkiolitis

Artikel Terkait

  • Nebulisasi Cairan Salin Hipertonik pada Kasus Bronkiolitis
    Nebulisasi Cairan Salin Hipertonik pada Kasus Bronkiolitis
  • Kondisi di mana Pulse Oximetry Tidak Dapat Diandalkan
    Kondisi di mana Pulse Oximetry Tidak Dapat Diandalkan
  • Red Flag Noisy Breathing pada Bayi
    Red Flag Noisy Breathing pada Bayi
  • Pilihan Mukolitik pada Balita
    Pilihan Mukolitik pada Balita
  • Red Flags Pilek pada Bayi dan Anak
    Red Flags Pilek pada Bayi dan Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 22 Desember 2023, 13:36
Batuk berlendir disertai ronki pada kedua lapang paru bayi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, pasien bayi usia 41 hari dengan keluhan batuk berlendir sejak 2 hari. Riwayat demam (-). BAB dan BAK kesan biasa. Pada pemeriksaan fisik terdapat...
dr.Risa
Dibalas 23 Juni 2023, 10:33
Terapi awal bronkopneumonia pada bayi
Oleh: dr.Risa
1 Balasan
Alo dokter, izin berdiskusi pasien dibawa ke klinik rawat jalan anak usia 3 bulan, bb 5 kg. Batuk sejak 2 minggu, anak tampak sesak, bunyi grok2. Pasiennya...
Anonymous
Dibalas 03 Februari 2023, 08:57
Cekungan di dada terutama saat tarik napas dalam pada anak usia 20 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin tanya dok. Bayi 20 bulan mengalami cekungan di kosta kanan ke 7 dan 8, cekungan terlihat di perbatasan kartilago dan kosta terutama saat tarik nafas...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.