Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Ruptur ACL annisa-meidina 2025-08-11T10:37:17+07:00 2025-08-11T10:37:17+07:00
Ruptur ACL
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Ruptur ACL

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa ruptur anterior cruciate ligament atau ACL merupakan cedera ligamen lutut yang paling banyak terjadi. Beberapa studi epidemiologi memperkirakan bahwa hampir separuh dari cedera sendi lutut adalah cedera ACL.[4]

Global

Cedera ACL merupakan salah satu cedera lutut yang paling umum ditemukan, terutama dalam konteks olahraga dan aktivitas fisik intens. Di Amerika Serikat, diperkirakan terdapat antara 200.000 hingga 250.000 kasus ruptur ACL setiap tahunnya, dengan mayoritas kasus terjadi akibat mekanisme non-kontak, seperti saat melakukan perubahan arah mendadak atau pendaratan dari lompatan dalam posisi lutut sedikit fleksi dan valgus.

Data epidemiologi menunjukkan bahwa ruptur ACL lebih sering terjadi pada usia produktif. Di Swedia, insiden cedera ACL diperkirakan mencapai 78 per 100.000 penduduk, dengan usia rerata pasien sekitar 32 tahun. Di Amerika Serikat, insiden mencapai 85 per 100.000 pada populasi usia 16–39 tahun.

Perbedaan insiden juga ditemukan berdasarkan jenis kelamin. Beberapa studi menunjukkan bahwa perempuan memiliki risiko 2-8 kali lebih tinggi mengalami cedera ACL dibandingkan laki-laki, meskipun terlibat dalam aktivitas atau olahraga yang serupa. Hal ini dikaitkan dengan perbedaan biomekanika, neuromuskular, dan hormonal.[2,3,5,9]

Indonesia

Sampai saat ini angka kejadian nasional ruptur ACL di Indonesia belum diketahui secara pasti. Sebuah studi kecil lokal di RSUD Siti Fatimah Sumatera Selatan mengindikasikan bahwa ruptur ACL di Indonesia juga paling banyak dialami oleh individu usia produktif.[10]

Mortalitas

Ruptur ACL tidak berhubungan secara langsung dengan mortalitas, mengingat cedera ini bukan kondisi yang mengancam jiwa. Namun, dampak morbiditas jangka panjang bisa signifikan, terutama terkait instabilitas sendi lutut, gangguan fungsional, dan penurunan kualitas hidup pasien atau atlet.

Pada individu aktif, instabilitas akibat defisiensi ACL dapat mengganggu performa fisik, membatasi partisipasi dalam aktivitas olahraga atau kerja, serta meningkatkan risiko cedera ulang. Pasien yang mengalami ruptur ACL juga lebih berisiko mengembangkan osteoartritis pascatrauma, yang dapat muncul bahkan setelah dilakukan rekonstruksi ACL. Selain itu, komplikasi pascabedah seperti kaku sendi, nyeri kronik, dan kegagalan graft juga berkontribusi terhadap morbiditas.[1-5]

Referensi

1. Shom P, Varma AR, Prasad R. The Anterior Cruciate Ligament: Principles of Treatment. Cureus. 2023 Jun 11;15(6):e40269. doi: 10.7759/cureus.40269.
2. Brophy RH, Lowry KJ. American Academy of Orthopaedic Surgeons Clinical Practice Guideline Summary: Management of Anterior Cruciate Ligament Injuries. J Am Acad Orthop Surg. 2023 Jun 1;31(11):531-537. doi: 10.5435/JAAOS-D-22-01020.
3. Filbay SR, Grindem H. Evidence-based recommendations for the management of anterior cruciate ligament (ACL) rupture. Best Pract Res Clin Rheumatol. 2019 Feb;33(1):33-47. doi: 10.1016/j.berh.2019.01.018.
4. Evans,J, Mabrouk,A, Nielson JI. Anterior Cruciate Ligament Knee Injury. Statpearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499848/
5. Domnick C, Raschke MJ, Herbort M. Biomechanics of the anterior cruciate ligament: Physiology, rupture and reconstruction techniques. World J Orthop. 2016. 7(2):82-93. doi: 10.5312/wjo.v7.i2.82.
9. Diermeier T, Rothrauff BB, Engebretsen L, et al; Panther Symposium ACL Treatment Consensus Group. Treatment After Anterior Cruciate Ligament Injury: Panther Symposium ACL Treatment Consensus Group. Orthop J Sports Med. 2020 Jun 24;8(6):2325967120931097. doi: 10.1177/2325967120931097.
10. Simanungkalit,IE, Putra RA. Characteristics of Ruptured Anterior Cruciate Ligament (ACL) Patients at Siti Fatimah Regional Hospital South Sumatera. Orthop J Sports Med. 2024; 12(10 suppl3):2325967124S00420

Etiologi Ruptur ACL
Diagnosis Ruptur ACL
Diskusi Terbaru
dr.Eurena Maulidya
Dibalas 4 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemenkes - Kehamilan, Suplementasi, dan Bukti Terkini: Bukan Sekedar Zat Besi dan Asam Folat - Selasa, 2 September 2025 pukul 14.00 - 15.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya
1 Balasan
Yuk, daftar webinar terbaru ALOMEDIKA "Kehamilan, Suplementasi, dan Bukti Terkini: Bukan Sekedar Zat Besi dan Asam Folat" melalui link berikut:...
dr. Theresia Veronika
Dibalas 2 jam yang lalu
Gula darah 2 jam PP
Oleh: dr. Theresia Veronika
1 Balasan
Alo dokter! Izin diskusi. Pemeriksaan 2 jam post prandial dihitung dari suapan pertama atau terakhir? Apakah ada batasan durasi makan maksimal berapa menit?...
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas 5 jam yang lalu
Bagaimana merujuk pasien dengan ide bunuh diri - pakai fitur Rujukan di myPatient
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
2 Balasan
ALO DokterSaya pernah merawat pasien dengan insomnia. Namun, setelah digali lebih lanjut pasien memiliki perilaku self harm dan saya butuh merujuk ke dokter...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.